Sang raja siang kini telah menampakkan diri dan menerangi dunia dengan sinarnya yang gemilau. Menelusup kesetiap celah dunia bahkan hingga ke sudut-sudut gorden kamar sepasang insan yang saat ini tengah tertidur.
Mew, bergerak gelisah di balik selimut hangatnya sambil bergumam pelan. Gerakannya membuat seseorang di sebelahnya pun terbangun dan ikut mengeliatkan tubuhnya."Mmhh.."
Mew mengucek matanya sebentar lalu melihat Gulf yang kini malah semakin menutup dirinya menggunakan selimut. Sebuah senyum terpatri di wajah Mew sejalan dengan hatinya yang menghangat. Sosok yang kemarin menghilang dari pandangannya kini tertidur di ranjangnya, di sebelahnya. Kemudian mew turun dari tempat tidur menuju kamar mandi. Biarlah dia bangun duluan dan membersihkan diri, setelah itu dia berencana membuat sarapan untuk Gulf sebagaimana biasanya dulu.
Cklk
Pintu kamar mandi terbuka menampilkan seorang Mew yang sedang menggosok rambutnya dengan handuk kecil. Mew melihat sebentar Gulf yang masih tertidur lalu keluar dari kamar. Ia menuju ke arah dapur dan mengambil beberapa telur di dalam kulkas. Mungkin pagi ini dia akan buat omelet spesial untuk Gulf.
Setelah menghabiskan beberapa menit untuk memasak sarapan Mew pun masuk ke kamar untuk membangunkan kesayangannya. Ia menaiki ranjang dan menyingkap selimut yang membungkus tubuh Gulf.
"Gulf bangun.. ayo sarapan."
"Ugh.."
"Gulf jangan tidur dengan posisi seperti ini, nanti perutmu berdarah."
Gulf membuka matanya sedikit lalu memanyunkan bibirnya.
"Aku ngantuk phi.."
"Kau sudah tidur kan.. jadi sekarang ayo bangun!"
"Ugh.. baiklah."
Mew menggiring Gulf menuju meja makan dan menyuruhnya untuk duduk. Gulf menatap menu yang disiapkan Mew lalu melahapnya dengan tenang.
"Kau harus cepat pulih. Jadi kau bisa menbantuku memasak."
"Aku tidak suka memasak."
"Lalu bagaimana, hm?"
"Kalau ada phi, biar phi Mew saja yang memasak. Aku hanya ingin makan."
"Aku akan mengajarimu memasak lain kali."
"Tidak bolehkah aku makan saja?"
"Aku juga ingin makan masakanmu."
Gulf hanya bisa memanyunkan bibirnya kesal dan dibalas kekehan pelan.
"Oh ya, apa kau tahu kalau Papa dan Mae sudah kembali?"
"Benarkah? Aku tidak tahu."
"Kau tidak mengecek ponselmu tentu saja tidak tahu."
"Hmm.."
"Gulf.. apa sebaiknya kita menemui mereka?"
Hening sesaat menyelimuti keduanya. Gulf menatap Mew sejenak lalu mengambil nafas.
"Entah kenapa aku merasa kita harus mengatakan yang sejujurnya."
"Jangan dulu phi.. aku masih belum siap mereka mengetahui tentang kita."
"Kau merasa tidak nyaman?"
"Hmm.."
"Baiklah.. lain kali jika kau sudah siap. Kita akan bilang yang sejujurnya pada mereka."
Mereka pun melanjutkan sarapan sambil sesekali berdebat ataupun bercanda bersama.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ur Eyes Are My World [MewGulf Story]
RomanceBadai apa yang akan di hadapi Gulf , seorang pria yang tak sengaja mencintai kakak tiri nya? Dan seperti apakah perjalanan cinta mereka yang di penuhi dengan keegoisan satu sama lain? Cekidott~~ Sesungguhnya cerita ini murni khayalan author semata🙏...