(6) Lagi (?)

4.1K 315 50
                                    

MewGulf Fanfiction

My dream, You
And Our
Love
.
.
.
.
.
.
.
---------------------------------------------------------

5 hari kemudian..

Setelah beberapa hari mendekam dirumah sakit, akhirnya Gulf dipersilahkan untuk pulang kerumahnya. Gulf merasa sangat senang karena sejujurnya dia sangat bosan harus dirawat disana. Kemana-mana menggotong tiang infus bukanlah suatu kemudahan bagi Gulf. Setiap hari mengonsumsi makanan rumah sakit yang memiliki tekstur lembek adalah penderitaan lain bagi pria itu.

"Hhff..." Desahan lega terdengar dari pria itu, tampaknya dia sangat bersyukur saat ini. Luka ditubuhnya pun sudah mulai mengering dan sembuh.

"Sekarang kau adalah tanggung jawabnya Mew.. jadi, Gulf.. mintalah apapun yang kau butuhkan padanya ya, nak. Papa dan mae hanya akan memantau sejauh mana keakraban kalian sebagai saudara."  Si Papa membuka pembicaraan diantara keempat orang yang berada disana.

Mew menyunggingkan smirknya, tampaknya ia merasa diuntungkan dengan situasi yang ada. Apalagi melihat senyum Mae yang begitu teduh padanya.

"Aku pasti akan menjaga Gulf dengan sangat baik, Pa.. aku akan jadi kakak yang baik untuknya. Iya kan, Gulf?" ujar Mew sambil merangkul pundak Gulf sok akrab.

Gulf merotasikan netra hitamnya bosan, ia terpaksa menuruti keinginan pria gila itu hanya karna dia ingin diberikan les privat mengemudi. Dia juga heran kenapa waktu itu dia refleks manja pada Mew. Gara-gara itu, Gulf sempat merasa kepalanya mungkin terbentur sesuatu saat itu, makanya dia lupa kalau dia harus menjaga jarak aman dari Mew.
Dan tak lupa, karna permintaan aneh Mew ini, dia bahkan harus menerima amukan histeris dari Mild yang  tidak merelakan dia tinggal bersama Mew.

"Yak! Sahabat macam apa kau hah? Dasar Gupi Yupi!! Seenaknya saja kau meninggalkan diriku yang maha tampan ini?" teriak Mild sambil melempari Gulf dengan bantal sofa. (?)

"A-aku minta maaf Mild.. aku--"

"Tiada maaf bagimu, kawan! Kau sudah melukai hati ku yang paling dalam.. aku tersakiti huhu sahabat yang amat kucintai kusayangi dan kukasihi ternyata mau pergi meninggalkan aku. bunuh saja aku bunuhhh.. kau tega meninggalkan aku!!" Mild memukul-mukul Gulf dengan bantal, Gulf yang merasa tak bisa menjinakkan pria cempreng itu, langsung berlari kebelakang Mew meminta bantuan.

"Mild.. jangan seperti ini. Aku ingin membawanya karna dia sekarang adalah adikku dan sudah menjadi tanggung jawabku." ujar Mew mencoba menjelaskan pada pria itu.

"Aku mengerti phi.. tapi bagaimana kalau nanti aku diculik? Biasanya aku aman karna ada si sadis ini. Tapi sekarang, pasti banyak yang mengincarku karena aku tinggal sendiri!" Mew dan Gulf seketika sweatdrop mendengar ucapan Mild. Siapa juga yang akan menculikmu Mild?, Batin Gulf.

"Harusnya kau bersyukur Mild, dengan aku membawa Gulf kau nantinya bisa membawa wanita-wanita idamanmu kesini.. kau tidak perlu takut terganggu oleh manusia tidak peka ini!" Gulf memcubit kasar lengan Mew karna merasa tidak senang dengan ucapan pria tampan itu. Yang tercubit hanya meringis sambil mengusap lengannya.

"Benar juga sih.. aku suka usulan mu itu Phi! Baiklah.. kau boleh membawanya pergi," ujar Mild sambil menggerakkan telapak tangannya seolah-olah mengusir hama dan sukses mendapat satu jitakan dari Gulf yang sejak tadi menahan kekesalannya.

Ur Eyes Are My World [MewGulf Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang