MewGulf Fanfiction
My dream, You
And Our
Love
.
.
.
.
---------------------------------------------------Chapter 13
Mew berjalan seorang diri memasuki apartemen yang kini ia tinggali sendiri. Ia menjatuhkan diri begitu saja ke atas sofa karena letih yang bertumpuk di tubuhnya terasa sangat berat. Mengambil posisi terlentang sambil memandang lurus ke langit-langit apartemen yang berwarna putih bersih. Entah apa yang menarik, tapi Mew terlihat betah sekali melakukan kegiatannya itu.
"Aku benci saat-saat seperti ini, Gulf... Saat-saat dimana aku begitu sangat merindukanmu. Aku benci perasaan sesak ini..." gumamnya kepada angin. Sungguh lelah raga bahkan jiwanya menghadapi situasi yang ada saat ini. Selang beberapa menit, kelopaknya terasa berat dan dengan perlahan Mew tertidur di sofa itu.
Semilir angin yang berhembus nakal memainkan rambut hitam seorang pria yang sudah semakin tampak berantakan. Saat ini dia sedang duduk seorang diri di bawah pondok tepi pantai. Mengabaikan rasa kantuknya, ia terpaksa harus pergi ke tempat itu. Tempat yang sebenarnya ingin ia kunjungi bersama seseorang, namun sayang kali ini ia harus membawa seseorang yang lain.
Gulf menatap kosong, wajahnya datar dan tak menunjukkan semangat apa-apa.
"Gulf!!"
Seseorang dengan suara lengking berteriak sambil berlari ke arahnya. Ya, itu adalah seorang gadis berwajah manis bernama Pattie, datang ke hadapan Gulf dan langsung saja memeluknya kencang.
"Yak!"
"Hey!! Kau ini... kenapa kau hanya duduk di sini?! Ayo temani aku main di sana na.. na.. na!.." ujarnya dengan nada penuh semangat. Namun suasana hati Gulf sedang mendung saat ini.
"Aku malas.." jawabnya pelan yang segera saja menghadirkan gerutuan dari gadis itu.
"Kau sangat tidak asik! Kenapa kau sangat pasif? Aku ini tunanganmu, harusnya kau mau melakukan apapun demi membuatku bahagia!"
"Kau masih belum menjadi istriku, lalu kenapa aku harus menuruti semua kemauanmu?!"
Gulf segera berdiri dan meninggalkan Pattie begitu saja tanpa merespon seruannya sambil menghentakkan kaki.
...............................
Waktu terus berjalan tanpa bisa ditahan ataupun dicegah. Siang yang tadi begitu terik telah berganti dengan dinginnya udara malam. Di sebuah bar yang tentu saja ramai pengunjung dan terkenal dengan citra yang baik. Kini seorang pria merenung memandangi penyanyi yang sedang melantunkan suara emasnya di hadapan para pengunjung. Lampu temaram yang sejak tadi berpendar dan diiringi dengan alunan musik slow, semakin membuat semangatnya luntur. Membuatnya ikut merasa gamang. Bahkan dia tak lagi mampu memasang senyum andalannya untuk menyapa pelanggan seperti biasa.
Semua itu bukan tanpa alasan, Mild menjadi seperti itu karena Gulf tak ada disana saat ini. Mild merasakan bahwa saat-saat dimana ia dan Gulf bekerja bersama-sama adalah hal yang begitu menyenangkan. Bertemu dan mengganggu sahabatnya itu adalah kebahagiaan buatnya. Tapi sayang, kini Gulf bahkan tak diizinkan menginjakkan kaki di bar itu lagi. Gulf dipaksa ibunya agar berhenti dari pekerjaannya dan melakukan semua yang orangtuanya inginkan. Bahkan ia pun dilarang untuk menemui Gulf, karena dianggap selama ini mendukung penyimpangan Mew dan Gulf.
"Berhentilah memasang wajah jelekmu, kau menakuti semua orang!" Seru seorang pria yang baru saja mendudukkan diri di hadapan Mild--bos mereka.
Mild tersentak karena selain mendapat teguran iapun mendapatkan tepukan keras di bahunya yang sukses menarik kesadarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ur Eyes Are My World [MewGulf Story]
RomanceBadai apa yang akan di hadapi Gulf , seorang pria yang tak sengaja mencintai kakak tiri nya? Dan seperti apakah perjalanan cinta mereka yang di penuhi dengan keegoisan satu sama lain? Cekidott~~ Sesungguhnya cerita ini murni khayalan author semata🙏...