(7) Began to appear

3.5K 285 41
                                    

MewGulf Fanfiction
My dream, You
And Our
Love
.
.
.
.
.
.
------------------------------------------------------

08.00 a.m

Ferrari itu melintas dan berhenti tepat di basement parkiran. Banyak orang berseragam putih hitam berlalu-lalang meramaikan jalan. Sebagian dari mereka melirik mobil sport itu, menantikan sipemilik yang hendak keluar dari sana.

Pintu mobil itu terbuka memunculkan seorang pria tampan bak malaikat dan sukses menjadi santapan bagi mata-mata nakal disana.
Mew, seperti biasa memperbaiki letak kacamata hitamnya dan merapikan jaket yang dipakainya. Berjalan santai dengan keindahan diiringi jeritan manja para wanita.

Lalu keluarlah seorang manusia yang tak kalah tampan dari mobil itu menyusul langkah lebar Mew. Pria itupun disambut jeritan histeris para gadis yang tak tahan melihat duo tampan di universitas mereka datang dengan mobil yang sama.

Kyaa~ ya Tuhan mereka tampan sekali!~

Sesungguhnya nikmat Tuhan mana lagi yang kita dustakan?~ kyaaa~

Dingin--itulah kata yang tepat untuk menggambarkan sikap Mew saat ini. Pria itu sejak tadi mengacuhkan Gulf yang  bersungut-sungut mengejarnya.
Para fans diabaikan:v

"Sebenarnya kau itu kenapa sih? Aku bicara padamu, bukan pada tembok!" Gulf lelah melihat tingkah Mew yang seperti anak-anak itu menurutnya.

Mew akhirnya menolehkan kepalanya melihat keadaan Gulf, "kau tau aku kenapa. Jadi jangan bertanya lagi," lalu kembali mengacuhkan.

"Setidaknya katakan padaku, masa kau marah karena hal kecil seperti ini." tegur yang lebih muda sementara yang lebih tua hanya melirik sejenak, "untuk apa aku mengatakan hal yang sudah kau ketahui."

Ucapannya semakin menambah lipatan dikening Gulf. Lama-lama aku bisa mati muda, pikirnya.

Akhirnya Gulf menarik telapak lebar itu, hingga si empu berhenti. Lalu, mendekatkan dirinya dan menyentuhkan ujung hidung mancungnya dipipi sebelah kanan Mew--sepersekian detik--tidak lama, karna Gulf dengan cepat menarik diri kembali.

"Senang?" tanyanya ketus, sementara Mew hanya memamerkan cengirannya.

Flashback on

Gulf menuruni tangga dengan pelan menuju meja makan. Sudah beberapa hari tinggal bersama Mew, membuatnya pun terbiasa makan bersama pria itu.
Gulf menarik kursi dan duduk--menunggu Mew yang tengah menata sarapan untuknya. Gulf menyunggingkan senyumnya, tak tau kenapa dia merasa senang melihat Mew saat sedang menggunakan apron.

"Omelet spesial untuk orang spesial." seru Mew meletakkan omelet dihadapan Gulf. Ia tersenyum begitu manis, membuat pria didepannya sedikit blushing karna ditatap plus disenyumi pula.

"Kenapa kau tersenyum seperti orang bodoh? Dan lagi, apa-apaan dengan orang spesial?," tanya Gulf sambil menyendok makanannya. Sepertinya ia sengaja merusak mood Mew pagi ini.

"Salah jika aku tersenyum? Dan kenapa memangnya kalau aku mencapmu sebagai orang spesial?,"

"Shia, berhenti membalikkan pertanyaan dengan pertanyaan, kau memuakkan." balas Gulf dengan wajah sedikit blushing.
Ucapan Gulf tepat menyinggung perasaan Mew. Pria itu diam beberapa menit lalu meghela nafas, "kau tau Gulf, perkataanmu sangat menyakitkan. Dan rasa sakitnya sangat nyata."

Gulf menatap Mew jengah, jujur ia sedikit merasa bersalah telah berkata tidak sopan. Tapi ia gengsi mengakuinya.

"Lalu kau mau apa?" tanyanya tanpa berbasa basi.
Awalnya Mew tak mengerti maksud dari pertanyaan Gulf, lalu sedetik kemudian ia tersenyum. Ia mengerti pria didepannya ini tak pandai dalam berbicara.

Ur Eyes Are My World [MewGulf Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang