11 ✔

6.4K 637 49
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

All about Zaffran family
-- happy reading --

MarentinNiagara

📝📝

Tidak perlu mengenakan topeng, Ridwan cukup harus bisa memainkan egonya dengan baik. Menjadi dirinya sendiri yang seutuhnya. Bebas berekspresi dan bereksplorasi, menjadi berani memutuskan langkah dan tidak takut mengambil segala risiko. Yakin bahwa baik atau buruk yang ada di sepanjang jalannya kelak, akan selalu ada disana orang lain yang menganggapnya lebih dari seorang saudara yang begitu hebat.

Tidak peduli lama atau sebentar tentang rentang waktu dari perkenalan itu. Entah karena alasan apa perjumpaan itu tercipta. Yang jelas bersama menjad mengabdi pelita. Disela penat itulah akhirnya menjadikan keakraban.

Mengakrabi sebuah recehan yang awalnya memang disengajakan Ridwan namun tanpa sengaja justru membuatnya jatuh dalam buaian sebuah keluarga yang telah lama dirindukan bahkan akrab dengan mereka justru membuat pengetahuannya meluas. Cara pandangnya bertambah seiring seringnya bertukar cerita. Peristiwa biasa menjadi luar biasa saat diperbincangkan. Ya, ternyata memiliki seorang kakak jauh lebih menyenangkan dibandingkan harus sendirian tanpa arah dan tujuan. Rasanya seperti telah mengenal bertahun-tahun lamanya.

Ridwan, Zurra, Devi adalah tiga orang yang berbeda pemikiran. Ridwan yang dengan kepolosannya menghadapi dunia. Masih beranggapan bahwa semua orang tidak peduli sama seperti yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Sehingga begitu susah untuk percaya kepada orang lain. Zurra, dengan semangat membaranya mencari nafkah menambah rupiah. Yang rela berangkat pagi pulang petang demi masa depan. Prinsipnya walau sering tumbang akan ada dokter pribadi yang siap mengobati, menemani bahkan 'ngeloni' dengan meninabobokannya. Zurra, dengan semua tanggung jawabnya pada keluarga.

Zurra yang penuh semangat saat mendapat side job. Yang cukup vokal menyuarakan kesejahteraan. Zurra, yang tekun memperdalam ilmu agama dan mengajak semuanya berjalan menuju kebaikan. Yang terlihat makin berbinar setelah menikah dan yang memiliki kesabaran luar biasa.

Zurra, yang tidak pernah lupa bersujud di waktu yang suci. Yang selalu mengingatkan sholat di awal waktu. Yang kata-katanya bak kata mutiara penuh kebijaksanaan. Yang ide-idenya out of the box dan luar biasa keren.

Devi, dengan kegilaannya pada berbagai macam bentuk buku. Sehingga memiliki koleksi buku paling banyak yang tertata rapi di dalam kamar. Devi yang memiliki pengetahuan luas dan selalu jadi panutan dalam bidang kerapian. Devi, yang begitu teliti dengan deret angka, paling pandai namun tetap membumi.

Ya, ketiganya kini memang begitu akrab. Bahkan Ridwan juga akrab dengan Abdullah dan Kartika. Beberapa kali berkunjung ke rumah untuk bertemu dengan Zurra membuatnya begitu akrab dengan keluarga Abdullah.

"Loh Ridwan, Masmu masih di toko." kata Abdullah saat mengetahui Ridwan menemuinya di teras rumah.

"Ayah, iya tadi Mas Zurra sudah bilang. Bentar lagi balik makanya Ridwan disuruh langsung ke rumah. Ayah apa kabar? Jangan capek-capek loh." kata Ridwan.

"Alhamdulillah baik. Kamu lama tidak ke sini. Lagi sibuk dirumah?"

"Biasa ayah, anak sekolah__belajar. Kan kemarin UN."

"Oh iya, sudah selesai kan ya. Terus bagaimana kelanjutannya?" sambung Abdullah.

"Ini juga mau tanya-tanya dengan Mas Zurra."

LELAKI TERHEBAT [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang