Kak Hangyul..
Apa kau mendengar suara tangisanku dari sini?
Kakak pernah bilang sama aku bukan?
Jika ada air mata yang jatuh ke pipiku tandanya aku sedang tersakiti.
Dan sekarang..
kakak yang sedang menyakitiku.
~~~
Jika kau mengatakan bahwa hari ini adalah hari yang sangat indah dan menyenangkan, maka tidak dengan diriku yang sedang termenung dalam ruangan yang minim pencahayaan, aku hanya menutup wajahku frustasi dengan pikiran kosong tanpa arah.
Aku benar-benar benci dengan keadaanku yang seperti ini, aku terlihat seperti orang lemah.
Aku sudah tak sanggup lagi untuk menangis, menangis adalah titik terendahku. Dimana aku akan mengeluarkan semua beban-beban yang sudah aku hadapi seorang diri.
Semakin hari, orang-orang yang ku sayangi akan pergi meninggalkanku.
Apa tuhan tak mengerti perasaanku? Aku hanya seorang gadis yang mempunyai hati. Aku hancur.
Tok Tok Tok
Lagi dan lagi, sekarang aku benar-benar tak suka suara ketukan pintu.
"Hana, ini aku---"
"Kau tak perlu datang padaku, pergilah dan temui kakakku. Bilang padanya, aku sangat membencinya."
"Hana!"
"Jaehyun!"
Teriak kami serempak, membuatku tak tahan lagi dengan semua ini.
Aku benar-benar tak habis pikir dengan Jaehyun, ia benar-benar keras kepala. Aku tak ingin melihat siapapun untuk saat ini, itu akan membuatku menjadi tambah tak karuan.
"PERGILAH! AKU MUAK! AKU MUAK DENGAN SEMUA INI! JANGAN BUAT AKU LEBIH HANCUR, JAEHYUN!" Teriakku dari dalam kamar yang sudah tak ada lagi kata 'rapi'.
Tak ada satu pun jawaban dari Jaehyun, aku pun kembali tertunduk, berdiam diri dan kembali menangis.
BRAK!
Pintu kamarku terbuka, memperlihatkan ramainya orang-orang yang mengunjungi rumahku.
Semua netra mengarah padaku, terlebih adalah Jaehyun, sang pelaku yang menendang paksa pintuku untuk terbuka.
Orang-orang memandangku dengan pilu, melihat kondisiku seperti orang yang terkena gangguan kejiwaan. Rambut yang acak-acakan, wajahku yang sudah kurang aku rawat lagi, dan kelopak mata hitam yang sudah melingkari bawah mataku. Aku hanya sesegukan sambil melihat Jaehyun yang sedang memandangku dengan matanya yang telah berkaca-kaca.
Ia berjalan ke arahku, masuk ke kamarku dan kembali menutup pintu dengan perlahan.
Aku terus menundukkan kepala dan menangis, aku benar-benar tak tau harus berbuat apa, aku lelah.
Tiba-tiba saja Jaehyun memelukku erat, aku sangat ingin melepaskannya namun dalam hatiku berkata bahwa pelukan ini terasa sedikit mengurangi bebanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish You With Me Forever | J.Jaehyun
Romance-HIATUS- "Seorang lelaki yang telah menyelamatkan nyawamu 5 tahun yang lalu telah kembali ke kehidupanmu tanpa kamu sadari. Dan akan menemanimu hingga ia meninggalkanmu dengan senyuman hangat untuk terakhir kalinya. Aku berharap engkau dan dirinya a...