Seperti biasa hari ini Rifa sekolah,belajar dan berbagi cerita bersama Dini.Ya,Rifa dan Dini semakin dekat semenjak duduk sebangku.Tak jarang juga Rifa nebeng pulang bersama Dini.
Pada jam istirahat ia juga makan di kantin bersama Dini,dan belajar lagi ketika jam belajar di mulai.Monoton? Ya gitu lah,mau gimana lagi?
Ia sekarang tengah berada di dalam perjalanan pulang,hari ini ia lebih memilih naik angkot,dikarenakan pagi tadi Dini tidak membawa sepeda motor,dan dia di jemput oleh Habil pacarnya.
Saat sedang berjalan,tiba-tiba ada seorang cowo yang sepertinya seumuran dengannya menyagilinya , Rifa pun bergidik ngeri lalu mempercepat langkah kakinya.Tapi langkah nya terhenti ketika tangannya di pegang oleh cowo itu.
"Berhenti dulu lah cintaa"Kata cowo tersebut dengan senyum menyeringai.
"Ish lepas,apa-apaan lo,lepas ga,atau gua teriak ni?"Ujar Rifa dengan lantang sambil berusaha sekuat tenaga,namun apadaya Rifa tidak akan sanggup melawan cowo yang badannya kekar di hadapannya ini.Sungguh batin Rifa sudah menangis.
"Hahaha,silahkan teriak gadis mungil,ga ada yang dengar"Ia tertawa.
"Dan satu lagi,kalo lo mau gua lepas,lo harus jadi pacar gua"Lanjut cowo itu.
'dih najis anjir dapet pacar kea gitu' Batin Rifa.
"Ohh please ntar lu nyesel pacaran ama gua sumpah,gua burik,gua gaada uang buat skinker-an,gua banyak utang,gua goblok,otak gua sedikit geser,pasti lu bakal nyesal serius"Ujar Rifa dengan cepat.
"Hahaha,semanis ini kamu"Ujar tu cowo sambil ingin memegang dagu Rifa,namun Rifa menolak.
"GA BISA DI BILANGIN DENGAN LEMBUT LU YA ANJING" ujar Rifa dengan suara lantang lalu menendang masadepan tu cowo
Awhh rintih tu cowo
Lalu Rifa tertawa,dan berusaha berlari,namun alhasil dia tetap tertangkap.
"Mau lu apaansi binatang" Tanya Rifa dengan emosi memuncak.
"Gue mau lo"Ucap tu cowo sambil memajukan wajahnya ke arah Rifa,dan Rifa memundurkan wajahnya.
' bugh '
Rifa kaget,dan kini cowo yang berusaha menganggunya dari tadi jatuh terkapar.Dan berulang kali dia di hajar oleh cowo yang sepertinya Rifa mengenalinya.
Akhirnya cowo itu pergi,dan cowo yang menyelamatkan Rifa juga ingin beranjak pergi meninggali Rifaa.
"Ehh tunggu" Cegat Rifa kepada cowo itu.
Cowo itu menoleh dan menautkan alisnya yang bertanda dia bertanya ' ada apa? ' dengan tatapan sangat datar dan dingin.Ya Rifa mengenali cowo tersebut,ia adalah Rivan Samudra, temen Rifa membersihkan WC.
Rifa berjalan ke arah Rivan agar bisa berhadapan dengan Rivan.
"Makasih van,kalo bukan karena lu,dih gua gatau mungkin gua udah habis tadi van" Ucap Rifa tulus kepada Rivan,lalu Rivan mengangguk,dan lanjut berjalan.
Rifa mendengus kesal,lalu ia kembali mengejar Rivan dan menyamai langkah nya,dan mengamati wajah Rivan yang memiliki mata hitam pekat,hidung lumayan mancung,lebaman di wajah karena babak belur dan wajah yang tetap tampan.
'ohh ngga kenapa gua malah bilang cowo rese ini tampan,mata gue budeg kali,eh?' Batin Rifa.
"Kenapa lu liatain gua,ntar lu naksir"Ucap Rivan dengan tatapan datar.
"Dih najiss,eh btw van itu muka lu banyak lebam nya,itu di obatin dulu ya biar ga makin memar?"Tanya Rifa sambil menunjuk wajahnya yang babak belur.
"Gausah,gua ga lemah kek lu" Pedas memang perkataan Rivan,namun ya gimana lagi, Rifa ga di masukkan ke dalam hati,bikaus dia juga merasa besalah,karena menyelamatkannya Rivan jadi seperti ini.
"Tapi van,ntar infeksi lagi"Ujar Rifa dengan wajah polos.
'ck ni cewe tolol banget ya,kok ada muka lebam gini bisa infeksi' Batin Rivan.
"Ck,lu tamatan mana si?"Tanya Rivan dengan senyum yang tipis bahkan sangat tipis.
"MTs dong,kalo lu?"Jawab Rifa dengan bangga dan kembali bertanya.
"Lu MTs?, ada belajar ipa ga? Mana ada lebam gini bisa infeksi tolol"Ujar Rivan sambil menonyor pelan kepala Rifa dengan jari telunjuknya.
Rifa hanya nyengir,lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatel.
"Salah server kali" Ujar Rifa dengan polos.Rivan hanya menggelengkan kepalanya melihat wanita yang tingginya sebahu Rivan yang sedang berjalan di sebelahnya.
"Van,kita ke taman itu dulu yuk,sambil ngobati luka lu"Ajak Rifa lalu menarik tangan Rivan ke arah taman.
"Lu punya obat merah van?"Tanya Rifa ke Rivan,dan di jawab dengan gelengan oleh Rivan.
Rifa menghela nafas,lalu menepuk jidatnya.
' bodoh bodoh kok gua bodoh bangett' Batin Rifa.
"Yaudah bentar ya van,gua beli obat merah di depan itu dulu,lu jangan kemana-mana gua juga mo minta air anget sama tuh ibu-ibu,awas lu jan kemana-kemana"Oceh Rifa ke Rivan.
"Ya cerewet" Jawab Rivan dengan malas.
"Gua tonjok ntar muka lu biar tambah lebam bilangin gua cerewet"
"Lu niat ngobatin gua ga fa?"Tanya Rivan.
Rifa lagi-lagi menepuk jidatnya. "Oke-oke bentar van" ujar rifa.
Lalu Rifa berlari ke arah tokoh yang di maksud dan ia membeli apa yang di butuhkan,lalu setelah semuanya lengkap,ia kembali melangkah ke arah Rivan.
Rifa mulai membersihkan lebam-lebam yang ada di wajah Rivan.
"Ganteng"Ujar Rifa dengan suara samar-samar tapi masih bisa terdengar oleh Rivan.
"Emang!"
' deg'
"Eh solihin,gausah geer lu,gua bilang ganteng bukan bilang lu,tapi gua bilang noh anak kecil yang di sono"Ucap Rifa sambil menujuk anak kecil,ia akui malu banget pasti jika terciduk kea gini.
Rivan hanya mengeleng kepala,lalu tersenyum tipis setipis tipisnya.
Aduhh gimana dong?
Monmaap author baru sempet update
Bikaus,sekarang author udah mulai masuk skull.
Oke semoga seneng,tencu yang udah baca, semoga seneng dan jan lupa tinggalkan jejak vote mu,lup u.
💚💚💚💚💚💚

KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Absurd
Teen FictionBagaimana rasanya jatuh cinta dengan orang absurd? Bagaimana caranya tabah menghadapi hubungan yang absurd? Harifa Nafiza,seorang cewe yang super cerewet,suka kesal dengan seorang cowo yang bernama Rivan Samudra yang memiliki sikap dingin,sombong,da...