Terror from the Darkside

21 7 0
                                    

Genre : Thriller - Paranormal

Penulis :

annisa_rhimadani

Siti_Rokayah

Siti_Rokayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-oOo-

"Arsa ... Mino ... Cepat!" Aku berlari dan memanggil temanku yang berada jauh di belakang. Napasku tak beraturan seiring tempat ini berubah persis seperti ilusiku saat mengalami lucid dream minggu lalu.

Aku benar-benar takut. Aku bahkan tidak tahu apakah sekarang aku berada di alam manusia atau alam yang lain. Awalan yang kuanggap ceria mendadak kelam layaknya hutan rimbun saat malam.

Niatku hanya sebatas menantang adrenalin, tak kusangka aku bahkan mendapatkan lebih dari yang namanya jalur maut.

Minggu, 25 Juli. Aku beserta dua temanku sampai di hutan Baleo untuk mengejar spot  foto dan berburu hal mistis.

"Hana! Tunggu!" Aku menoleh ke belakang. Arsa memanggilku, namun tak kutemukan sosoknya di sudut mana pun.

Aku berhenti, tempat yang tadinya seperti rumah tua yang penuh tumbuhan liar mendadak ramai seperti pasar.

Tunggu! Ini memang pasar!

Aku dimana? Apa yang terjadi? Ke mana dua temanku yang lain?

Keadaan ini seperti pernah terjadi dan ke mana pun aku melangkah, serba salah dan hasilnya tetap sama.

Aku akan tetap tersesat sampai ujung hari.

"Arsa!? Mino!?" teriakku memanggil mereka. Nihil, tidak ada jawaban.

Aku berputar-putar di posisi yang tetap. Aku melihat ke penjuru ruangan, berharap setidaknya ada petunjuk untuk bertemu dengan mereka atau petunjuk untuk keluar dari ilusi ini. Ya Tuhan, apa ini?

Aish, dimana kalian?

Bo ... Bo ... Bo ....

Suara apa itu? Aku takut. Suaranya begitu dekat di telinga, namun tak ada apa pun saat aku memeriksa sekeliling.

Bo ... Bo ... Bo ....

Aku berlari, namun lagi-lagi suara itu muncul dengan frekuensi lebih sedang. Aku harus terus berlari, firasatku mengatakan ini bukanlah hal yang baik. Aku harus menemukan jalan keluar secepatnya.

Bo ... Bo ... Bo ....

Ya Tuhan, terima kasih. Suara itu menjauh dan bahkan sudah samar-sama. Apakah aku boleh bersantai sedikit? Jujur aku lelah berlari.

Greb! Bugh!

"Aaahh!" Sakit sekali, itu yang kurasakan saat tubuhku berguling jatuh di lantai. Apa itu tadi? Seperti ada tangan kasar yang menangkap dan melempar tubuhku.

Pusat KegelapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang