Jiyong tersenyum melihat pesan dari Dara, ia menatap Soo Hee yang duduk melihat nya makan, ia berdehem dan bangkit "oppa akan keluar sebentar, jaga rumah, jangan kemana-mana"
"Ne" kata Soo Hee dan masuk kedalam kamar nya, ia menghela nafas dan berjalan kedalam lemari, ia mengambil sebuah ponsel dan menghubungi no 1 di panggilan itu "hallo oppa" ia menarik nafas panjang.
"......."
"Tentang rencana kita" ia menggigit bibir bawahnya "aku tidak menginginkan Jiyong oppa lagi, kita batalkan saja rencana nya" bisik Soo Hee, ia tersenyum tulus mendengar pertanyaan orang di seberang "ku fikir aku menginginkan nya sebagai seorang wanita, tapi aku tahu, aku hanya takut perhatiannya terbagi" kata Soo Hee pelan "aku tidak patah hati, adikmu ini baik-baik saja, jadi, kita batalkan saja" ucap soo hee pelan
"........"
"Baiklah oppa" Soo Hee mematikan ponselnya, dan menghela nafas lega, ia sudah tidak ada beban, tidak akan ada yang menyakiti nya karena Jiyong akan menjaganya, dan ia tidak perlu menyakiti siapapun karena tidak ada yang membuat nya sakit, ia mematikan ponselnya dan kembali menaruhnya, ia lalu menatap keluar jendela kamarnya sambil tersenyum, tapi senyum nya hilang saat melihat 2 orang berbaju hitam yang mengawasi rumahnya dari dalam sebuah mobil. Soo hee segera menutup jendela kamarnya dan berlari keluar kamar, ia harus memberitahu Yongbae, tapi begitu ia sampai ruang tamu, langkahnya terhenti, 5 orang berbaju hitam dengan topeng berdiri di depannya, ia melihat yongbae yang tidak sadarkan diri di depan pintu.
"Oppa" panggilnya takut, ia mundur saat orang-orang itu maju, ketika ia akan berteriak, ia merasakan punggung nya di hantam benda keras dan membuat pengelihatannya menjadi gelap.
"Nona Kiko, kami mendapatkan nya" kata salah seorang bertopeng lewat earphone yang tersambung.
.
.
.
Siwon tersenyum miring setelah Soo Hee menelponnya "batalkan" ia menggeleng "tidak bisa adikku sayang, aku harus mendapatkan G Dragon jika aku ingin ayahku memberi seluruh sahamnya padaku" ia menghela nafas, lalu menekan no 5 di panggilan cepatnya, begitu ponselnya terhubung, ia menjilat bibirnya sambil tersenyum lucu tapi terlihat gila "bawa Sandara Park segera" ia lalu mematikan ponselnya dan beranjak dari cafe sambil menenteng kopi dinginnya "waktunya bermain" ia memasukkan ponselnya dan memakai kaca mata hitamnya, Choi Siwon berjalan santai menuju mobil hitam yang akan membawa nya.
Dan kembali ke Dara, wanita itu baru saja keluar dari toilet umum sambi menenteng tas nya, langkahnya terhenti saat 2 orang dengan jas hitam tersenyum ramah pada nya "maaf nona, tuan meminta kami menjemput anda" Dara mengikuti kedua orang itu dan memasuki sebuah mobil mewah yang terparkir di depan Cafe, begitu Dara masuk mobil ia melihat Jiyong yang baru saja turun dari mobilnya, ia mengerutkan kening dan hendak memanggil Jiyong ketik mulutnya di bekap oleh sapu tangan, ia hampir hilang kesadaran saat mobil yang membawanya melewati Jiyong yang hendak menyebrang jalan.
.
.
.
Jiyong terus menghubungi kekasih nya, ia menyuruh anak buah nya mencari keberadaan Dara, ia kembali melihat jam tangannya, sudah hampir 1 jam tapi Dara tidak muncul juga, ia menggigit bibirnya cemas, ia berlari keluar cafe dan menyebrang ke gedung teater milik Dara, ia masuk saat semua orang baru saja latihan, kehadiran Jiyong membuat para wanita histeris "Chaerin si" Jiyong hanya tahu nama dara sahabat kekasih nya, dan wanita yang di panggil hanya terbengong takjub melihat idolanya ada di depan mata "dimana Dara?"
"Dara unni?" Chaerin heran, kenapa G Dragon mencari unni nya.
"unni sedang istirahat di ruangannya" Lee Hi menyahut "ia sedang tidak enak badan tadi" Jiyong menghela nafas.
"Dimana ruangannya?" Lee hi membawa Jiyong menuju belakang panggung lalu naik lift ke lantai 3, tidak lupa chaerin juga mengikuti nya.
"Tapi ngomong-ngomong kenapa anda mencari Dara unni?" tanya Chaerin bingung, karena ia tidak pernah tahu sahabatnya dekat dengan seorang G Dragon. Mereka sampai di lantai 3 dan Jiyong segera keluar tanpa menjawab pertanyaan Chaerin, tapi gadis itu tetap membuka pintu ruangan Dara "unni ada yang---" kata-kata Chaerin terputus, ia tidak menemukan siapapun di ruangan itu "Dara Unni?" Jiyong segera masuk dan mencari Dara di ruangan luas itu.
