"Uhukkkk" mata Dara membola dan menatap Jiyong yang berusaha membuka mata "apa kamu baru saja mengatakan aku akan menjadi seorang ayah?" Dara menangis keras dan memeluk Jiyong erat, membuat Jiyong meringis.
"Brengsek" makinya.
"Apa benar?" tanya Jiyong sambil menahan sakit yang luar biasa di dada kirinya.
"Ne" kata Dara, "aku fikir aku akan kehilangan kamu" Jiyong tersenyum.
"Aku tidak akan mati semudah itu babe" dan para medis datang menghampiri Jiyong.
.
.
.Semuanya bagai mimpi untuk dara, ia melihat sosok asli dari kekasihnya, ia melihat dunia hitam dari kekasihnya, Jiyong adalah Bos dari Mafia!.
Dara memejamkan mata, tangannya bergetar, ia melihat tangannya yang penuh Darah, Blous dan celana panjang nya juga, ia melihat ruang operasi didepannya, Jiyong sudah 1 jam berada didalam, dan ia kembali melihat perawat keluar sambil berlari lalu kembali mengambil Darah, Daesung dan Seungri serta lelaki dengan rambut mowhak juga kembali, Dara melihat mereka yang menurunkan lengan baju, Dara menunduk dan meremas tangannya, air matanya terjatuh.
Jiyong
Bisiknya pelan, ia teringat ibunya, ia merasa seperti diposisi ibunya ketika ayahnya meninggal dulu, ia melihat ibunya yang hanya diam dengan air mata yang mengalir, wanita itu memeluknya sangat erat sambil menatap foto ayahnya.
"Nak" Dara membuka matanya saat ia merasakan tangannya diremas halus, ia menatap pria paruh baya yang berjongkok di depannya dengan senyum kecil, lalu pria itu mengeluarkan sapu tangan dari jasnya dan mengelap tangan Dara yang berlumuran Darah "dia akan baik-baik saja" Dara menatap kepala dengan rambut putih di hadapannya "dia kuat" Dara meneteskan air matanya "dia akan kembali untukmu" lelaki itu menatap Dara yang menangis, ia menghapus air mata Dara yang mengalir keras dengan ibu jarinya "kamu benar-benar mirip ayahmu" air mata Dara semakin mengalir deras "kapten Park memiliki putri yang sangat cantik sampai membuat anak lelaki ku tergila-gila" Dara sekarang tahu bahwa lelaki ini adalah ayah Jiyong.
"Bagaimana anda tahu ayahku?" Hyun suk tersenyum.
"Kami sahabat lama, aku yang memberikan ayahmu kalung itu" ia menunjuk leher dara. Dara tidak percaya dengan apa yang ia dengar "bagaimana Jika kamu membersihkan diri dan istirahat?" Dara langsung menggeleng.
"Aku akan menunggunya keluar" Tuan Kwon tersenyum.
"Percayalah aku akan membawanya keruangan di mana kamu dirawat setelah operasi selesai" Dara menunduk dan menggeleng "tidak baik untuk wanita hamil nak" Dara kembali mendongak "kasihan cucuku jika kamu tidak istirahat" Dara tidak perlu bertanya lagi dari mana pria ini tahu, "Daesung dan Seungri akan menjagamu" Dara menggigit bibirnya lalu mengangguk. Tuan Kwon tersenyum lalu memangggil anak buah nya.
Dara mengikuti Seungri dan Daesung kesbuah kamar VVIP, ada 3 perawat yang menunggu nya disana, 2 orang berpakaian hitam terlihat memeriksa perawat dan ruangan itu, ia lalu berbalik dan menghadap Daesung "aman Nona Park" Daesung menatap Dara "kami akan menunggumu diluar" Dara mengangguk dan mengikuti perawat di hadapannya.
Dara hanya termenung dengan air matanya yang sesekali mengalir, Para perawat membantunya mengganti pakaian dan membersihkan tubuhnya, ia menatap pantulan wajahnya di cermin, ia merasa jika wanita disana bukan dirinya, ia bahkan tidak merasakan tangannya ditusuk oleh Jarum saat perawat memberinya infus, dan tidak lama ia tertidur.
.
.
.3 bulan kemudian.
Dara menatap gambar hitam di monitor yang terpampang pergerakan kecil dari mahluk kecil dalam perutnya "dia sangat sehat" itu adalah komentar dokter padanya mengenai bayinya "kita bisa mendengar jantungnya sekarang" Dara mengangguk, dan bunyi detakan jantung bayinya membuatnya tersenyum, senyum pertama yang ia keluarkan sejak kejadian waktu itu "sekarang usianya sudah 18 minggu, apa anda bisa merasakan gerakan halusnya?" Dara menggeleng "hal wajar untuk ibu muda" Dokter kembali merapikan pakaian Dara dan perawat membantunya untuk bangun. Dokter memberinya konseling dan resep untuk vitamin bulanannya.