Prolog

2.3K 179 7
                                    

_____

    Nasib sial lagi-lagi menimpa Tzuyu. Entah sudah berapa kali dirinya mengalami peristiwa buruk pagi ini—dimulai dari bangun tidur hingga saat ini—jam sembilan pagi.

Tzuyu mengedarkan pandangannya, meneliti dan merekam dengan jelas di otaknya semua objek dan tata letak bangunan megah yang disebut sekolahan ini.

"Nanti kamu langsung aja ke ruang kepala sekolah, Om Jinyoung namanya."

Itu adalah pesan Taeyong—satu-satunya kakak laki-laki yang paling disayanginya, sebelum meninggalkan dirinya dengan abang-abang ojol.

Urusan mendadak katanya? Cih. Awas saja sampai rumah nanti, akan dia buat berurusan dengan Big Boss. Pasti itu!

"Mana masih sepi ini sekolah. Kenapa nggak minta anterin satpam aja tadi ya, kelewat pinter sih aku," gumam Tzuyu.

Tuhan tahu kapan pun dan dimana pun hamba-Nya membutuhkan pertolongan. Begitu yang dipikirkan Tzuyu.

"Mas, mas"

Tidak ada yang kebetulan. Dia, penolong kedua pagi ini.

"Mas, iya mas-nya yang kulitnya putih."

Lelaki itu mendekat, bukan karena mendengar "kulitnya putih", tapi hanya ada dia disekitaran sana—dan gadis yang memanggilnya tentunya.

"Ruangannya Om Jinyoung—aisshh. Maksudnya ruang Kepala Sekolah dimana ya?"

"....."

"Permisi? Tau kan ruangannya dimana?" Kenapa malah bengong mulu ini mas-nya, lanjutnya dalam hati.

Tzuyu menjentikkan jemarinya dan berhasil membuat cowok dengan kulit putih itu mengalihkan atensinya kembali padanya.

"Ehm, disana." Kata yang keluar pertama kalinya dari mulut cowok itu—sambil menunjuk gedung diseberang mereka.

"Oh, oke. Mas-nya bisa nganterin nggak? Tolong, kalau mau sih." Pemuda itu berlalu dengan Tzuyu yang mengekor, karena Tzuyu melihat dia mengendikkan kepala-nya.

Bukankah itu tanda bahwa pemuda itu menyuruh Tzuyu untuk mengikutinya?

Melihat dari tampilan "sekolah baru" nya ini, Tzuyu menebak dengan yakin bahwa ini adalah sekolah bergengsi, berisi siswa-siswi dari kalangan atas, dan tentunya ada geng famous atau most wanted dan apalah itu namanya.

KEPALA SEKOLAH

Tulisan itu berhasil ditangkap oleh netra Tzuyu, berarti dia dan cowok putih disampingnya ini sudah sampai ke tujuan.

Tok tok tok

"Masuk," jawab orang didalam, Om Jinyoung—mungkin.

Tzuyu hampir membuka pintu dihadapannya, namun deheman dari belakangnya mengganggu kegiatannya itu.

"Kenapa? Oh, terimakasih bantuannya tadi. Mas-nya boleh pergi kok, byee."

"Tunggu!"

Tzuyu menoleh kembali, namun pemuda ini malah diam tak bersuara.

"Kenapa lagi, Mas? Aku—Saya kedalam dulu, nanti kalau kita bertemu lagi untuk kedua kalinya, saya akan traktir Mas-nya. Janji!"

Setelahnya Tzuyu benar-benar masuk ke dalam ruangan Kepala Sekolah.

_____

Tbc!

°
°

Hai, ANATA kembali dengan alur dan wajah yang baru!

Gimana? Baru prolog yaa!

Tokoh dalam cerita ini tetap sama, yaitu:

Jaehyun Dewananda
Anindya Tzuyu M.
dkk....

Lebih lokal kan?

Sampai bertemu di part selanjutnya💚

°
°

Revisi
Senin, 05 Oktober 2020
22.00

ANATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang