Chaptper 8

707 105 7
                                    

ANNYEONG YEOROBUN!

Iya tau lama banget updatenya.
Biasa, manusia sok sibuk ya gini.

Tungguin aja, sabar yaaa!

Happy Reading!

°°°

"Tunggu!"

Cowok itu berhenti, namun tidak berbalik. Menunggu sosok yang memanggilnya untuk sampai dihadapannya.

"Kejadian tadi, itu tidak seperti apa yang kau pikirkan, okay?"

Si cowok mengangkat sebelah alisnya, "Memangnya apa yang gue pikir?"

"Ya-ya, something negative about me, maybe."

Cowok itu hanya diam dan membuat Tzuyu semakin kikuk. Iya, Tzuyu. Dia ingin menjelaskan kesalahpahaman bersama cowok yang sekarang berhadapan dengannya ini.

Tzuyu menunduk, "Yang tadi," jedanya mendongak menatap manik mata yang menyorot datar itu.  "Apapun yang kau lihat tadi, itu tidak seperti yang kelihatannya. Aku dan si brengsek yang bahkan tidak ku kenal sebelumnya itu tidak melakukan hal apapun. Aku tidak berbuat mesum seperti katamu tadi. Dia yang memojokkanku, okay. Aku disini hanya korban, jadi ku mohon kau tidak berpikiran yang macam-macam," jelas Tzuyu dengan satu tarikan nafas.

Cowok itu-Jaehyun- menyampirkan tasnya yang melorot dan menghela nafas. "Gue gak peduli apapun yang lo lakuin bahkan lo bicarain itu."

Jaehyun adalah orang yang berkata "Ehm, ehm. Nggak usah mesum di area sekolah,"  dan menggagalkan aksi mesum yang akan dilakukan Jungkook dan Tzuyu, pikir Jaehyun.

"Dan, lo siapa? Kita tidak se-akrab itu sampai gue tertarik mencampuri urusan lo itu," lanjut Jaehyun.

"Benar juga, untuk apa aku repot jika dia salah paham? Aishh, Tzuyu!!!" -batin Tzuyu merutuk.

"Ehm, kau benar. Aku–, aku hanya tidak mau orang lain menganggap buruk diriku atas kesalahan yang tidak ku buat. Andai bukan dirimu aku pun akan menjelaskan hal yang sama. Tapi, kebetulan saja adalah dirimu. Jangan besar kepala," alibi Tzuyu. Tangan kirinya mengepal, berusaha tetap terlihat biasa saja.

Jaehyun tak peduli lagi, dia beranjak meninggalkan Tzuyu. Namun sampai dibelakang Tzuyu, Jaehyun kembali berkata pelan.

"Sebagai korban, ekspresi lo sangat menikmati daripada ketakutan." Lalu Jaehyun benar-benar berlalu.

Tzuyu berbalik dan menyorot punggung tegap itu dengan tatapan melotot. "Yakk, kau pikir aku tidak memikirkan strategi yang matang untuk sebuah perlawanan. Apakah aku harus melawan secara terang-terangan dengan kondisi tanganku yang masih manja dan butuh digendong ini? Dasar laki-laki itu. Tadi aja tertawa lebar, giliran sekarang aja pedesnya minta ampun omongan itu cowok. It's okay Tzuyu, masih ada waktu," ujar Tzuyu yang perlahan normal nada bicaranya, tidak sewot seperti tadi.

Reda dengan kekesalannya, Rose ternyata sudah kembali dan menghampirinya.

"Udah yuk," ajak Rose. Tak menyadari hal janggal apapun.

Begitu mereka sampai diluar ternyata Taeyong juga sudah sampai. Langsung saja mereka pulang dengan Rose yang ikut dan akan menginap dirumah keluarga Tzuyu.

ANATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang