11

968 78 0
                                    

.
.
.
Benar saja keeseokan harinya Yuvin meminta izin pada Yohan untuk menginap barang semalam saja. Sebenarnya Jinhyuk selaku kepala keluarga keberatan mengingat Yuvin adalah mantan dari istrinya, namun setelah perjanjian ini dan itu keduanya diizinkan menginap. Di kamar belakang.

"Ih bau! Mana pengap lagi," keluh Junghwan.

Memang kamar ini sudah lama sekali tidak ditempati dan juga tidak pernah dibersihkan.

"Bentar bentar aku bersihin kamu tunggu luar aja dulu."

Yuvin membersihkan kilat kamar itu agar segera dapat digunakan, masih agak kotor gapapa asal bisa dipake main, pikirnya. Daripada ketunda-tunda terus, Yuvin kan udah ngga tahan. 

"Beb, sini, uda bersih nih."

Junghwan melangkahkan kakinya memasuki kamar berukuran dua kali dua meter persegi tersebut. Rasanya aneh, terlihat seperti pelacur, masuk kamar untuk disetubuhi, ya meski dengan pasangan sahnya sendiri. Apalagi Yuvin langsung menyerangnya tanpa pemanasan terlebih dahulu. 

.

.

.

Meanwhile di kamar utama....

"Jinhyukh... Disitu, ayoo, lebih cepet, Hyuk," rengek Yohan yang juga tengah 'ditunggangi' oleh suaminya, entah untuk yang keberapa kalinya hari ini.

Dengan senang hati Jinhyuk menuruti permintaan yang lebih muda, ia menggerakkan pinggulnya lebih cepat dan kasar dari sebelumnya, membuat Yohan menenggelamkan wajahnya pada bantal guna meredam desahannya. Ia tak ingin ditegur tetangga sebelah karena teriakan dan desahannya terdengar hingga rumah sebelah. 

Merasa akan segera sampai, Yohan menuntun tangan Jinhyuk ke arah juniornya yang menganggur sedari tadi.

Jinhyuk sengaja menggenggamnya, menunggu Yohan yang meminta.

"Ahh! Jinhyuk! Kocokin!"

"Gini, hm?"

Yohan mengangguk karena ia sibuk menggigit bibir bawahnya, semakin tak tahan untuk tidak mendesah atau bahkan berteriak ketika tangan Jinhyuk dengan lihai memainkan juniornya yang sebentar lagi akan menumpahkan cairan cintanya. 




.




Mari kita tinggalkan Jamet-Yohan yang sedang mengejar kenikmatan mereka sejenak untuk menengok pasangan di kamar belakang. 






.


"Viin... Ahh.... Sssh... Haaah..."

Yuvin menggertakan giginya, menahan desahan yang akan lolos menjelang pelepasannya yang pertama. Pinggulnya ia gerakkan makin brutal dan tangannya tak henti memberikan rangsangan sentuhan pada bagian tubuh sang submissive.








BRAK!!!

"AW!"

"ADUH!"






Keduanya tak ingat apa yang sebelumnya terjadi namun saat ini penyatuan mereka telah terputus dan Junghwan tertindih kasur kapuk yang lumayan berat, sedangkan tubuh Yuvin terguling hingga berada di ambang pintu dengan sperma berceceran di sampingnya.




"YAK! SONG YUVIN!" teriak Jinhyuk yang langsung menutupi mata Yohan dengan telapak tangannya agar tidak melihat lebih lama kemaluan Yuvin yang terpampang jelas di depan mereka. 


Setelah mengamankan Yohan, Jinhyuk kembali untuk memarahi Yuvin yang untungnya langsung sadar setelah diteriaki dan segera membantu Junghwan keluar dari bawah kasur kapuk berat itu. 

"Kalian ini ganggu kami menikmati masa indah pasca orgasme," omel Jinhyuk yang memang tadi sedang berpelukan dengan Yohan usai kegiatan panas mereka saat mendengar suara gaduh dari kamar belakang. 

"Aku juga tidak tahu kenapa ranjangmu ringkih sekali, baru satu ronde sudah ambruk."

"Yak!" Jinhyuk geleng-geleng kepala, ia baru saja menyadari kalau ranjang besinya rubuh setelah Yuvin mengatakannya barusan. "Aku tidak mau tahu, pokoknya kalian harus menggantinya, titik!"


"Hiks, Yuvin..."

"Udah, udah, ngga apa-apa."

"Kayanya hantu jones itu ngikutin kita kemana aja deh, sampe disini juga masih digangguin."








***** 

🐑🐑🐑

PENGANTIN BARU PDX CRACK PAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang