16

796 53 0
                                    

...
...
...
"Jun, Jun?"

"Ya?"

"Ke kampus hari ini?"

"Iya, bimbingan doang trus pulang."

"Kok sama?"

"Ya emang sama semua jadwalnya hari ini."

"Yauda bareng ya."

Sihoon dan Seungjun sama-sama masih kuliah semester enam di universitas yang sama, hanya saja beda fakultas. Sihoon di pendidikan matematika, sedangkan Seungjun hukum.

Saat sudah berada di dalam mobil barulah Sihoon teringat sesuatu.

"Awas ya kamu bimbingannya lama. Pokoknya ngasi tau nilai sama matkul yang dipesan aja, kalau ngga ada yang penting langsung keluar. Gausa genit, gabole liat-liat."

"Jangan mulai lagi deh."

"Ya kamu kalau nggak diperingatin suka lupa anak istri."

Seungjun yang tengah mengemudi terkekeh. "Anak? Mana anak?"

"Ini disini." Sihoon menunjuk perut datarnya.

"Bukannya sejak sebulan lalu kamu ketagihan kondom rasa pisang ya?"

"Oh iya! Nanti ingetin pulangnya mampir apotek beli itu rasa pisang."

"Tuh kan..."

"Pokoknya nanti selesai bimbingan langsung ke gedung FKIP. Pulang bareng aku. Gaada jalan-jalan, nongkrong, atau apapun. Titik!"

Seungjun bisa apalagi selain menurut?

🐑


Selesai bimbingan singkat Seungjun langsung menghubungi Sihoon dan memilih untuk menunggu di emperan gedung fakultas istrinya. Daripada dicurigain macam-macam. Padahal tadi juga nggak rasa bimbingan, orang cuma lapor IP terus bilang mau ambil berapa sks, di-oke in, terima kasih, langsung keluar.

Entah Sihoon dari awal cemburu banget kalo sama PA nya Seungjun itu, Bu Eunji.

Hampir satu jam menunggu, Sihoon akhirnya keluar juga bersama gerombolannya. Karena sudah ditunggu dia pamit untuk pulang dan tidak ikut makan-makan bersama yang lainnya.

"Udah? Pulang sekarang?"

Sihoon mengangguk.

Begitu mereka berada di dalam mobil mulailah ia menginterogasi suaminya.

"Tadi Bu Eunji pake baju apa?"

"Ha? Apa ya? Lupa."

"Masa lupa?"

"Ya aku ngga merhatiin. Orang uda diwanti-wanti juga."

"Seksi ya pasti?"

"Ngga tau."

"Kok gitu?"

"Aku beneran ga inget karena ngga merhatiin tadi."

Sihoon membuang muka.

Bukan tanpa sebab ya ia cemburu begini. Waktu awal ospek dua setengah tahun lalu, di saat acara perkenalan dosen   Seungjun terang-terangan memuji kecantikan Bu Eunji.

"Hoon."

Seungjun meraih jemari Sihoon dan menggenggamnya.

"Kamu ngga percaya sama aku?"

...

"Bukannya kunci dari sebuah hubungan adalah kepercayaan?"

...

"Tapi untuk hal seperti ini aja kamu belum bisa percaya aku."

Sihoon memandang Seungjun yang masih fokus menyetir dengan satu tangan sementara tangannya yang lain kini mengusap-usap punggung tangannya.

"Aku nggak ada apa-apa sama Bu Eunji dan aku hanya menganggap beliau sebagai dosen, tidak lebih. Oke?"

"Maaf..."

"Intinya, cuma ada kamu dimataku."

Sihoon ingin sekali memeluk Seungjun kalau saja mereka tidak sedang berada di jalan dan akan berbahaya jika berpelukan. Menyesali sikapnya yang terlalu posesif dan cemburuan.

🐑🐑🐑🐑🐑


Terima kasih untuk 4k reads nya
Meski yang vote ngga ada 10% nya
🐥

PENGANTIN BARU PDX CRACK PAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang