"Gue suami lo"
"Su- ANDA JANGAN BER-"
"dari masa depan" ucap seorang laki - laki duduk di kursi meja belajar Althea. Entah darimana asalnya.
"Sepertinya saya terlalu lelah membaca, saya harus tidur lagi dan menyingkirkan halusinasi ini" Althea menarik selimutnya dan kembali berbaring.
"Ini bukan halusinasi.." laki - laki itu menarik selimut Althea. Althea terkejut.
"Bahkan sekarang halusinasi ini terasa semakin nyata. Otak saya sedang tidak beres" Althea memijat keningnya.
"Udah gue bilang.. ini bukan halusinasi, Althea Amalthea..." laki - laki itu kini duduk di pinggir ranjang Althea.
"Jangan dekat - dekat!! Saya tidak tahu anda siapa, silahkan keluar dari kamar saya sekarang." Usir Althea.
"Kalo bisa gue juga mau keluar, balik ke masa dimana seharusnya gue berada." Ucap laki - laki itu.
"Maksud anda?" Tanya Althea. Laki - laki itu berdiri dan berjalan menuju pintu kamar Althea.
"Lo lihat ini.." laki - laki itu berusaha keras membuka pintu kamar Althea. Althea bangkit dari ranjangnya dan membuka kunci pintunya.
"Ini masih terkunci." Ucap Althea. Laki - laki itu mencoba membuka pintu lagi, tapi tidak bisa.
"Gue gak bisa keluar dari sini" ucapnya. Althea membukakan pintu kamarnya.
"Saya bukakan pintunya" laki - laki itu mencoba keluar namun Ia malah terpental.
"Kamu..."
"... sedang berakting?"
"Ck.. kan gue udah bilang.. gue suami lo di masa depan.. gue nggak tau kenapa gue bisa sampe di masa ini.." laki - laki itu bangun dan duduk di kursi belajar Althea.
"Lalu?" Althea duduk bersila di ranjangnya sambil memperhatikan laki - laki yang ada di kamarnya.
"Gue nggak bisa balik.. gue harus ngelakuin sesuatu di masa ini.. tapi gue nggak inget"
"Saya masih ragu dengan kejadian ini" Althea turun dari ranjangnya dan berjalan mendekati laki - laki tadi.
"HAH?!" Althea mundur begitu Ia menyentuh laki - laki itu. Ia menggelengkan kepalanya tidak percaya. Althea pun berjalan cepat keluar kamar untuk minum. Ia merasa dirinya sudah gila.
"Tidak, ini tidak mungkin. Mana ada yang seperti ini."
"Ada.. nih gue buktinya" laki - laki tadi tiba - tiba sudah berdiri di samping Althea. Terlalu terkejut, Althea pun tidak sengaja memecahkan gelas.
"K-kenapa.. kamu..."
"Nggak tau.. gue asal ngikutin lo di belakang, eh ternyata gue bisa keluar kalo lo juga keluar" Althea mengatur nafasnya lalu mengambil sapu dan engkrak untuk membersihkan pecahan kacanya. Althea memutuskan untuk mengabaikan laki - laki tadi dan membersihkan diri, mandi.
Selesai mandi, Althea mengajak laki - laki tadi untuk duduk di sofa. Ia menatap tajam orang itu. Yang di tatap hanya memasang wajah polos tak berdosa.
"Perkenalkan diri kamu" ucap Althea.
"Kenalin, gue..."
"..."
"Gue..."
"..."
"Bentar.. gue..."
"Saya masih menunggu"
"... gue nggak inget nama gue sendiri"
KAMU SEDANG MEMBACA
FUTURAE | Xiaojun
FanfictionBagaimana reaksimu saat kamu terbangun dan ada sesosok pria di kamarmu yang mengaku bahwa Ia adalah suamimu nanti? Bagaimana juga reaksimu saat orang yang ada di dekatmu tidak sebaik yang kamu kira? Tidak akan ada asap jika tidak ada api. Lantas, si...