"Ah maaf, s– aku agak terlambat" ucap Althea begitu tiba di meja yang sudah Ajun pesan untuk pertemuan hari ini.
"..." Ajun terdiam. Mungkin Ia sedikit terkejut mendengar Althea yang tidak seformal seperti dalam chat. Mungkin juga Ia terkejut dengan penampilan Althea saat ini. Terlihat sederhana, simple, tidak terlalu feminin, dan tidak terlihat seperti perempuan tomboi.
"Santuy santuy!! Kita juga baru dateng beberapa menit yang lalu kok, ayo duduk!" karena Ajun tidak kunjung membalas Althea, akhirnya Dery yang membalasnya.
"Sokap banget lu Der" akhirnya Ajun membuka mulutnya.
"Lah lu daritadi bengong mulu, ya gue ajalah yang ngomong" balas Dery.
"Kamu mau pesan apa? Nanti aku yang bayar" ucap Ajun.
"Tidak usah repot - repot, kita bayar sendiri - sendiri aja" Althea menolak tawaran dengan sopan.
"Udah, nggak papa, Ajun habis dapet bayaran soalnya" sahut Dery.
"Emmm, ya sudah.. aku pesan jus mangga saja" ucap Althea.
"Lo? Mau pesen apa?" Tanya Dery pada Jemi.
"Gue iced Americano, 3 shots" Mendengar apa yang Jemi pesan, semua mata tertuju padanya.
"Hah? Kenapa?" Tanya Jemi.
"L-lo kuat minum kopi kek gitu..??" Tanya Dery.
"Gue udah biasa minum ginian kak" jawab Jemi. Setelah semua pesanan terkumpul, Ajun memanggil pelayan dan memberikan pesanan yang sesuai dengan tadi.
"Oh iya, maaf.. mungkin ini terdengar aneh, tapi.. aku boleh minta 1 kursi tambahan?" Dery dan Ajun melongo dengan perkataan Althea.
"Sa– ekhem, aku akan jelasin nanti" Setelah itu Ajun segera mengambil kursi kosong dari meja sebelah. Tak perlu menunggu lama, pesanan pun datang. Segelas jus mangga, ice americano, matcha latte, dan cola.
"Gue nggak dibeliin minum nih?" Tanya Xiaojun.
"Kamu nggak bisa minum di sini" jawab Althea. Ajun dan Dery, keduanya memberi respon tanda tanya.
"Dia nggak aneh, kita ngajak satu orang lagi disini, justru dia inti pembicaraan kita hari ini" sahut Jemi.
"Hah? Lo pada mau ngomongin apa sih? Ini perkumpulan anak indigo? Lo indigo Jun?" Tanya Dery.
"Makanya gue nggak mau lo ikut ya karena lo banyak tanya gini" jawab Ajun.
"Gue tanya apa, lo jawabnya apa" balas Dery.
"Ett bentar, sebelum mulai, kenalan dulu, gue Jemi, oiya buat kak Ajun, ngomong pake lo gue ke Thea nggak papa kok, nggak usah pake aku kamu an." Ujar Jemi sambil mengulurkan tangannya pada Ajun. Ajun menerima uluran tangannya dan tersenyum sambil berkata, "Ajun".
"Ah elah, bilang aja lu cemburu kalo dia pake aku kamu ke Ea, ngaku lu" sahut Xiaojun.
"Eh?! Diem lu!!" Balas Jemi.
"Sudah, sudah.. ayo langsung ke inti saja" Althea menengahi.
"Oke, aku mulai ya. Althea, kamu inget kan waktu pertama kali kita nggak sengaja ketemu di perpustakaan? Lalu waktu pertama kali aku ngirim pesan ke kamu, kamu ingat kan apa yang aku bilang? Agak malu sebenernya buat bilang, tapi... aku mimpi nikah sama kamu, kedengarannya geli ya?" Ajun mulai bercerita.
"OHH MIMPI YANG LO CRITAIN KE GUE–" Teriak Dery tiba - tiba.
"Lu diem dulu ngapa si, biar gue selesein crita gue dulu" Dery kemudian menutup mulutnya seakan - akan berkata "ups".
KAMU SEDANG MEMBACA
FUTURAE | Xiaojun
FanfictionBagaimana reaksimu saat kamu terbangun dan ada sesosok pria di kamarmu yang mengaku bahwa Ia adalah suamimu nanti? Bagaimana juga reaksimu saat orang yang ada di dekatmu tidak sebaik yang kamu kira? Tidak akan ada asap jika tidak ada api. Lantas, si...