Althea Jemi Xiaojun

1.5K 260 109
                                    

Setelah drama dari dua saudara kembar ini, suasana kamar inap Ajun menjadi hening. Emosi Xiaojun dan Ajun benar - benar terkuras. Meskipun Ajun tidak melihat keberadaan Xiaojun, namun hati mereka seakan - akan memandang satu sama lain.

"Ekhem, kalian mau makan siang di luar atau makan bareng di sini?" Tanya Dery.

"Tidak usah repot - repot–"

"Wih boleh tuh makan bareng!! Apalagi kalo... grrrrrrratis." Sahut Jemi. Jemi pun menerina cubitan di sikunya dari Althea.

"Ahahahaha, gapapa kok, makan bareng aja, sepi banget di sini kalo cuma ada gue sama Ajun." Balas Dery.

"Kalian mau nitip apa? Biar gue aja yang beli" lanjut Dery.

"Gue ayam geprek level 5 sama es teh aja, Kak!" Jawab Jemi.

"Siapp!! Lo, Althea?"

"Sama kayak Jemi aja, kak."

"Gue nitip–"

"Apaan?? Gakgakgak, lo makan makanan dari rumah sakit aja, nggak ada jasa titip buat lo" sahut Dery pada Ajun.

"Nitip matcha latte doang masa nggak boleh?" Dery menggelengkan kepalanya.

"Ada kafeinnya. Nggak bagus. Lo gue beliin jus mangga aja." Ucap Dery.

"Mau nambah snack nggak?" Tanya Dery pada Althea dan Jemi.

"Nggak usah, kak. Udah cukup" jawab Jemi.

"Okee. Gue pergi beli dulu ya!! Jagain Ajun!! Byee!" Dery pun keluar dari kamar dan pergi untuk membeli makanan serta minuman.

"Eh.. uangnya..??" Tanya Althea.

"Nanti aja bisa kok" jawab Ajun.

Althea, Jemi, kini duduk santai di sofa yang ada kamar Ajun. Xiaojun memilih untuk duduk di kursi yang ada di samping ranjang Ajun. Ia memandang saudaranya. Bibirnya terlihat sangat pucat. Matanya terlihat lesu, tidak seperti kemarin - kemarin saat bertemu. Ia melihat beban yang selama ini Ajun tanggung akibat dirinya. Ia tahu, Ajun memaafkannya. Tapi, Xiaojun tetap tidak bisa memaafkan dirinya sendiri. Benar, penyesalan selalu datang di akhir.

"Oh iya, gue mau bilang. Kalo ada Dery, gue minta tolong jangan nyebut atau malah bahas orang tua. Gue minta tolong ya sama kalian.." ucap Ajun. Jemi dan Althea hanya mengangguk dan meng-iya-kan Ajun. Pasti ada sedikit rasa penasaran, tapi mereka masih menghargai yang namanya privasi.

"By the way, kalian mau lanjut kuliah dimana?" Tanya Ajun.

"Unidharti, Kak." Jawab Althea dan Jemi yang kebetulan secara bersamaan.

"Oh?? Jurusannya?"

"Kedokteran." Lagi - lagi Althea dan Jemi menjawab bersamaan.

"Kompak banget kalian... gue sama kembaran gue aja nggak sekompak itu.. jangan - jangan kalian jadian?" Althea dan Jemi hanya tertawa canggung.

⏪▶️⏩

"Sorry kalo lama, tadi rame soalnya. Untung gue punya bakat nerobos." Dery masuk ke kamar dengan tangan kanan membawa kantong plastik berisi ayam geprek dan nasi padangnya, sedangkan tangan kirinya membawa kantung plastik berisi jus mangga dan es teh.

"Bau - baunya tadi canggung banget." Ujarnya lagi.

"Yodah - yodah yok makann!!!" Seru Dery.

"Tungguin gue ngapa.. makan siang gue belom dateng." Sahut Ajun.

"Hhh.. yowes, tak tungguin" balas Dery.

FUTURAE | XiaojunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang