"Kamu darimana?" Tanya Althea begitu Xiaojun baru saja masuk ke kamar.
"Habis ngobrol bentar sama Jemi" jawab Xiaojun.
"Kenapa sampai malam??" Tanya Althea lagi.
"Tadi kena macet, terus waktu udah masuk komplek gue mampir ke rumahnya Jemi yang deket sini"
"Ooo, ya sudah kalau begitu"
"Lo nggak penasaran gue ngomongin apa?"
"Itu privasi kalian, tapi kalau kamu mau menceritakannya ya tidak apa - apa"
"Yaudah, biar jadi rahasia gue sama Jemi ajalah ya"
Setelah obrolan singkat tadi, Althea kembali berkutat dengan bukunya. Buku bahasa Jerman yang kemarin dia beli saat bersama Jeno. Tak jarang, tangannya mencoret - coret sesuatu disana. Xiaojun yang merasa bosan, tiba - tiba bernyanyi sebuah lagu. Entah lagu apa itu.
"Saya tidak tahu kamu pandai bernyanyi" sahut Althea.
"Gue juga nggak tau, tiba - tiba aja gue pengen nyanyi"
Dddrrrtttt...
Ponsel Althea berdering. Nama Jeno terpampang dengan jelas di layar. Tak butuh waktu lama bagi Althea untuk mengangkatnya.
"Halo–"
"Thea, buka jendela kamar lo sekarang. Gue mau ngomong penting"
Segera setelah mendengar ucapan Jeno, Althea membuka jendela kamarnya. Jeno terlihat di seberang sana dengan senyum manisnya. Seperti biasa.
"Lo mau nemenin gue jalan - jalan malem bentar nggak?" Ajak Jeno.
"Ayo, tapi tunggu sebentar. Saya ganti baju dulu" jawab Althea.
"Hah? Gue kira lo bakal nolak" balas Jeno.
"Kalaupun saya tolak, kamu pasti juga tetap memaksa kan?"
"Thea, kali ini.. kalau lo nolak nggak papa kok, gue nggak mau maksa–"
"Saya mau. Atas kemauan saya sendiri. Bukan terpaksa, maaf kalau perkataan saya sebelumnya membuat kamu salah paham"
"Iya, makasih ya, Althea" Jeno tersenyum.
"Gue otw sekarang ya, sekalian ketemu om Juan sama tante Syren" lanjut Jeno.
"Iya, hati... hati.." ucapan Althea membuat Jeno tertawa kecil. Jeno sadar, Althea canggung mengucapkannya. Sadar bahwa Jeno sedikit menertawakannya, Althea segera menutup jendelanya. Malu. Dan lagi - lagi jantungnya berdetak tidak beraturan.
"Lo mau jalan - jalan sama Jeno?" Tanya Xiaojun yang pastinya mendengar obrolan mereka dari tadi.
"Iya, bisa minta tolong kamu keluar sebentar? Saya mau ganti baju" tidak perlu menunggu waktu lama, Xiaojun menuruti Althea dan keluar dari kamar. Lima menit kemudian, Althea memberi kode ketukan pintu, tanda Ia sudah selesai berganti pakaian.
"Jeno udah dateng tuh" ucap Xiaojun.
"Iya, saya juga dengar" balas Althea.
"Lagi asik ngobrol sama mama papa lo, udah akrab banget kelihatannya"
"Dia teman kecil saya, orang tua kami juga sangat dekat"
"Oohh" Althea menyadari ada yang aneh dengan Xiaojun.
"Kamu mau ikut saya?" Tanya Althea. Xiaojun menyipitkan matanya.
"Hah? Ngapain gue ikut lo?"
"Biasanya kamu selalu ikut kemanapun saya pergi"
KAMU SEDANG MEMBACA
FUTURAE | Xiaojun
FanfictionBagaimana reaksimu saat kamu terbangun dan ada sesosok pria di kamarmu yang mengaku bahwa Ia adalah suamimu nanti? Bagaimana juga reaksimu saat orang yang ada di dekatmu tidak sebaik yang kamu kira? Tidak akan ada asap jika tidak ada api. Lantas, si...