"DIH PEDE AMAT LU BOCAH?!"
"DIH?! ENAK AJA NGATAIN GUE BOCAH?! LAGIAN LO SIAPA SI?! KOK BISA DI RUMAH THEA?!"
"LAH LO EMANG MASIH BO— bentar..."
"J-jemi.. kamu bisa lihat laki - laki dibelakang saya???" Tanya Althea.
"Hah? Bisalah, mata gue kan normal" jawab Jemi dengan santai. Althea dan Xiaojun bertukar pandang. Ada yang spesial dari Jemi.
"Duhduhduh... ada apa?? Kok mama denger tadi teriak - teriak? Kalian latihan drama ya??" Mama Syren tiba - tiba muncul dan duduk di sofa.
"Oh, maaf tante.. hehe.. oh ya tante, dia sepupunya Althea ya?" Tanya Jemi. Mama Syren mengerutkan dahi.
"Siapa?? Sepupu?? Disini cuma ada kita bertiga... siapa yang kamu maksud??" Mendengar jawaban mama Syren, Jemi menoleh ke Althea dengan tatapan bingung sekaligus kaget.
"Jemi...??" Panggil mama Syren.
"Nggak ma, Jemi cuma nanya tentang Jeno kok ma, dia ngira Jeno sepupuan sama Thea" jawab Althea.
"Ohh... Jeno temen kecil Althea kok, bukan sepupunya.." balas mama Syren.
"Yaudah, mama masuk kamar ya, mau istirahat, kalian jangan berisik - berisik.. takut ganggu tetangga" lanjut mama Syren lalu bangkit dan masuk ke kamarnya.
Suasana menjadi hening. Xiaojun tidak lagi duduk di balik kursi Althea. Kini, Ia juga duduk di sofa. Jemi menatap Xiaojun dan Althea bergiliran. Sesekali ia menatap Xiaojun dengan tajam. Tak lama setelah itu, Jemi bangun dari kursinya dan pindah ke samping Xiaojun. Ia menatap lekat - lekat pria asing di rumah Althea. Tangannya bergerak pipi Xiaojun.
"Najis!! Lo ngapain pegang - pegang gue?!" Tangan Xiaojun menepis tangan Jemi dari wajahnya.
"Perasaan... gue bukan... anak indie deh..." ucap Jemi.
"Indie— Indigo bego!!" Balas Xiaojun.
"Thea, lo sama nyokap lo nggak lagi ngeprank gue kan..??" Tanya Jemi.
"Tidak, Jemi... saya serius... hanya saya yang bisa melihat dia, sekarang kamu juga bisa melihat dia" jawab Althea.
"Kok.. bisa...??" Tanya Jemi.
"Saya juga bingung"
"Okedeh" ucap Jemi.
"???"
"???"
"Karena gue bisa lihat, yaudah, sekalian kenalan aja" Jemi mengulurkan tangannya pada Xiaojun. Mengajaknya berjabat tangan.
"Kenalin, gue temen sekelasnya Thea, Jeremi Tian Nanda, bukan Jeremi Teti, biasa dipanggil Jemi" Xiaojun menerima jabatan tangannya.
"Xiaojun" balas Xiaojun singkat.
"Jutek amat lo sama gue" ucap Jemi. Xiaojun diam sejenak sebelum kembali berbicara.
"Lo kok bisa lihat gue?" Tanya Xiaojun.
"Mana gue tau, jangan salah sangka.. gue bukan anak indihom" jawab Jemi.
"Indigo, Jemi" sahut Althea.
"Oke sayang" balas Jemi lalu mendapatkan toyoran dari Xiaojun di dahinya.
"Anjir, lo ada masalah apa sih sama gue, baru juga ketemu" protes Jemi.
"Ea, lo kok bisa sih sekelas sama makhluk macem dia?" Tanya Xiaojun.
"Em-hah? Makhluk macem gue? Emang gue makhluk apaan?! Kek lo normal aja, ngaca boss!!"
"..."
"..."
KAMU SEDANG MEMBACA
FUTURAE | Xiaojun
FanficBagaimana reaksimu saat kamu terbangun dan ada sesosok pria di kamarmu yang mengaku bahwa Ia adalah suamimu nanti? Bagaimana juga reaksimu saat orang yang ada di dekatmu tidak sebaik yang kamu kira? Tidak akan ada asap jika tidak ada api. Lantas, si...