Althea Xiaojun Jemi

1.7K 299 85
                                    

Jemi's side

Jemi berlari menuruni tangga. Bukan, Ia tidak pergi menuju pos satpam. Ia pergi ke kelas untuk menemui Jeno yang kemungkinan sudah selesai makan siang.

"JENO!!" Semua orang di kelas menengok ke arah pintu kelas. Jemi melihat sekeliling kelas. Wajah teman sekelasnya tampak asing. Ia lalu mendongak dan melihat papan kelas.

"Sial, gue salah kelas." Kelas Jemi berada di sebelah kelas tadi. Karena terlalu terburu - buru, Jemi menjadi tidak teliti.

"Jenjenjenjenjenjen gawatgawatgawat" ucap Jemi sambil menepuk - nepuk pundak Jeno.

"Hah? Apa apa??" Tanya Jeno.

"Thea jen, Thea.."

"Thea kenapa?! Jem??!"

"Thea kekunci di atap!!"

Jeno langsung berdiri dan hendak menyusul ke atap. Tapi Jemi dengan sigap menahan tangan Jeno.

"Jen, Thea sengaja dikunci disana, gue udah dobrak daritadi dan tetep aja nggak mau kebuka"

"Terus?"

"Gini, kita bagi tugas, lo tanya ke guru sarana prasarana dan gue ke satpam, kita cari kunci" Jeno dan Jemi segera berlari ke arah yang berlawanan.

Jeno dan Jemi tidak sadar, bahwa seseorang memerhatikan pembicaraan mereka.

Jemi's side end

"Ohhh!! Jadi lu cewe yang dimaksud? Cakep juga lu" seorang laki - laki tiba muncul dari balik sebuah bangunan kecil. Bisa dibilang itu adalah gudang.

"Bisa - bisanya kita nggak tau ada cewek secakep ini.." muncul lagi seorang laki - laki. Althea yang jelas - jelas terkejut dengan kemunculan mereka, segera berdiri dari duduknya.

Rupanya, setelah sekian lama tidak digunakan, atap inipun dimanfaatkan sebagai sebuah "basecamp" anak - anak nakal. Disinilah tempat mereka membolos hingga merokok. Mereka pintar, mereka selalu merokok di dalam gudang, sehingga tidak menimbulkan bau dan tidak ada puntung rokok bercecer. Mereka tahu, kalau seorang guru, karyawan, atau satpam mengecek tempat ini dan ternyata bau rokoknya sangat menyengat serta terdapat sampah puntung rokok, mereka akan menutup atap sekolah.

"Kalian siapa" Althea sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Wuiss.. santai dong manis.. eh bentar" salah satu dari mereka tiba - tiba mengambil tangan kanan Althea. Xiaojun terkejut dan langsung mencoba menghalau tangan laki - laki itu. Namun gagal. Xiaojun justru terjatuh karena badannya menembus tangan itu.

"Wah?! Lo kelas 12 juga?! Seangkatan dong?! Gils gils.. bisa - bisanya selama tiga tahun gue nggak ngenotice lo" Smirk terukir jelas di wajah mereka. Dengan sekuat tenaga Althea melepaskan lengannya dari genggaman laki - laki itu.

"Kalian mau apa?!" Pertanyaan Althea justru membuat kedua lelaki itu tertawa.

"Mau apa katanya? Mau mainlah sama lu, ayolah main"

"Jangan mendekat!!" Althea berusaha mundur, namun Ia tersadar sudah tidak ada ruang di belakangnya.

"Nggak usah takut, kita nggak gigit, ayok" mereka semakin mendekat dan mulai mencoba merangkul bahu Althea.

"HEH?! APA - APAAN?! SINGKIRIN TANGAN KOTOR LO!!" Xiaojun tidak bisa berbuat apa - apa. Semua usahanya sia - sia. Althea sudah setengah jalan dibawa ke basecamp mereka, yang tak lain dan tak bukan adalah sebuah gudang.

FUTURAE | XiaojunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang