Betsu No Jigen [END]

Big Secret

Madara menatap dengan raut serius wajah terkejut Sasuke setelah mendengar perkataannya. Bahkan dengan jelas pria tua itu dapat mengetahui jawaban dari pertanyaan yang baru saja dirinya ajukan hanya dengan melihat ekspresi bungsu Uchiha itu saja. "Jadi benar kau bukan cucuku, Uchiha Sasuke!" Ucapnya seraya menghela nafas pelan.

Sasuke hanya terdiam dengan bibir yang terbuka. Pria itu luar biasa terkejut dengan apa yang baru saja dirinya dengar. Mata Onyxnya menatap dengan penuh tanda tanya pada sosok Madara yang mulai beranjak dari atas ranjangnya. 'Darimana pria itu tahu, kalau aku bukanlah cucunya?' Batinnya dengan bingung.

"Duduklah!" Madara mendudukkan dirinya pada kursi yang ada di samping ranjangnya. Mata Onyxnya menatap Sasuke dengan pandangan yang sulit diartikan.

Mengesampingkan semua pertanyaan yang berkeliaran didalam hatinya. Sasuke melangkahkan kakinya mendekat kearah posisi Madara dan mendudukkan dirinya dengan ragu di kursi, berhadapan dengan pria tua itu. Tatapan intimidasi yang dilayangkan ketua clan Uchiha itu membuatnya sedikit merasa gugup, sehingga ia memutuskan untuk mengabaikannya dengan melihat kearah lain. 'Rasanya cukup berbeda saat bertemu dengannya di perang dunia ninja keempat,' batinnya.

"Kau pasti bertanya-tanya tentang kenapa aku mengetahui bahwa kau bukanlah cucuku, bukan!" Ucap Madara dengan nada datar.

Mendengar perkataan Madara, Sasuke menarik nafas dalam-dalam dan menatap kearah pria tua itu dengan raut datar. "Dari mana kau mengetahuinya?" Tanyanya.

Madara menyunggingkan senyumannya saat melihat tatapan datar yang dilayangkan Sasuke kepadanya. Membuat sebuah kekehan pelan keluar dari mulutnya sebelum membalas pertanyaan pria itu, "Kalian bahkan tidak berbeda sama sekali. Hanya saja! Cucuku jauh lebih datar dan egois daripada kau."

"Kau belum menjawab pertanyaanku!" Ucap Sasuke dengan nada menuntut. Rasanya cukup aneh saat dirinya berhadapan dengan orang yang di masanya menjadi musuh, kini saling berbincang dengan tanpa adanya perselisihan satu sama lain karena memiliki hubungan yang cukup erat.

(Anggap saja sesuai dengan teks!)

Tidak mempedulikan apa yang dikatakan oleh pria di sampingnya itu. Madara dengan santai menuang air putih kedalam cangkir yang ada diatas meja. "Kau tidak akan percaya dengan apa yang akan aku katakan ini," ujarnya dengan senyum tipis yang tersungging dibibirnya.