Tak ada yang tau kemana kakimu akan melangkah selanjutnya. Bahkan rencana yang telah kau susun tak semudah itu akan terlaksana tanpa ketuk palu persetujuan dari Tuhan
.
.
.
.
.Ada apa ini?
Kenapa tubuh ini kaku,dan tidak bisa digerakan dan kenapa mata ini susah sekali dibuka?
Kenapa dengan tubuhku?
Tak ada kudengar suara manusia disekitarku hanya kesunyian, dan suara
Nit.....Nit.....Nit....
suara apa itu?
Ya Ampun, kenapa aku tidak bisa menggerakan tubuhku Apa aku sudaj mati?
"Klik"
Sebentar. bukankah ini seperti suara pintu?
Ya.. benar ini suara pintu siapa itu?
Tidak.. aku belum mati tapi dimana aku?
Kenapa aku?
Bahkan untuk membuka matapun aku tidak bisa, beribu pertanyaan bersarang dikepalaku, hal yang terakhir ku ingat adalah cahaya lampu yang sepertinya mau menenggelamkanku serta bunyi decitan Ban mobil dan teriakan disekitarku setelah itu semuanya gelap dan aku tidak tahu apa yang terjadi sesudahnya.
"Selamat siang sayang, apa kabar hari ini, kok masih betah tidur sih apa yang kamu mimpikan Nak?"
Wait
Ini adalah suara Mommy, ya ampun ada apa dengan ku, aku dimana,kenapa mata ini tidak bisa kubuka?
Tak lama setelah ku dengar lagi suara pintu yang dibuka
" Mom... udah makan siang?"
Mas Ken? Iya benar itu suara kakak laki-laki ku.
" Ken kamu kok udah kesini? Kerjaan kamu gimana, biasanya pulang kerja baru kesini, Mommy udah makan tadi sama Erza " Mommy ku bersuara lagi menjawab pertanyaan mas Ken.
" Ya Ampun... Bel, lama ya tidurnya? "
Kurasakan ada yang menyetuh keningku, sepertinya mas Ken mencium keningku, beribu pertanyaan kenapa dan kenapa menyeruak di benakkuDan sepertinya keadaan ini sudah suatu hal yang sangat biasa bagi Mommy dan Mas Ken terlihat dari cara mereka berbicara dengan ku yang hanya terbaring diam ini.
"Aku lagi istirahat Mom, bentar lagi balik kantor kok, oh iyaa Dokter udah periksa Abel mom?" Mas Ken bertanya tentang Dokter, Apa yang dimaksud Mas Ken.
"Udah Nak, tadi pagi Dokter Hans uudah meriksa keadaan Abel tapi yaa gitu, keadaanya masih tetap seperti biasa" kudengar Mommy menjawab pertanyaan Mas Ken dengan tenang.
" Kita berdoa aja Mudah-mudahan Abel cepat bangun ya Mom, Bel... tidurnya udahan napa?'
Kudengar lagi mas Ken menjawab pertanyaan Mom,dan sepertinya berbicara lagi denganku. Tapi ada apa dengan pembicaraan mereka, dan ada apa dengan Dokter.?
Tunggu dulu suara ini, ha... aku ingat ini seperti suara mesin pendeteksi jantung yang sering kulihat di drama-drama yang kutonton, dimana alat ini menandakan seorang pasien masih hidup dengan bunyi " Nit....Nit..."
seperti yang aku dengar saat ini.Apakah aku di Rumah Sakit? Aku sakit apa? Apakah aku mengalami kecelakaan, ya.. sepertinya begitu karena seperti yang ku ingat sebelumnya suara decitan Ban mobil, cahaya lampu dan teriakan.
Tapi kenapa aku tidak bisa mengerakan tubuhku? Serta juga baru kurasakan ada yang mengganggu hidungku sepertinya ini selang Oksigen.
Setelah itu aku tidak mendengar apa-apa lagi semuanya kembali gelap dan hilang..
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA
RomanceTernyata terbaring koma di rumah sakit selama dua tahun tidak menghilangkan perasaanku padanya. Aku sudah bangun tapi ada satu hal yang membuatku marah. Marah karena tanpa sepengetahuan ku, aku sudah sah menjadi seorang istri dari seseorang yang tid...