BaB IV (Rasa)

33 4 1
                                    

Cerita yang kau pikir berakhir belum tentu akan berakhir, mana tau itu baru sebuah awalan karena selama ini kisahmu baru berada pada kata "Prolog" hanya saja kau tak menyadarinya.

.
.

Sudah hampir sebulan aku menjalani terapi, tapi untuk berjalan normal kembali ternyata membutuhkan waktu yang sangat lama. Diagnosa awal, Dokter mengatakan kalau aku tidak bisa berjalan dan akan mengalami kelumpuhan tapi Tuhan sepertinya tidak mengizinkan aku lumpuh, karena saat ini ada seorang Dokter ahli saraf terbaik se Asia yang baru saja pindah dari Jepang ke Rumah Sakit ini jadi aku langsung berada dibawah penaganan dia, semoga saja terapiku berhasil dan aku bisa berjalan normal kembali.

Saat ini aku terduduk di atas ranjang rumah sakit kamar inapku sambil menyenderkan tubuhku ke kepala ranjang aku menatap keluar jendela menerawangku dan Kembali ku teringat kejadian dua tahun yang lalu tentang kecelakaan yang hampir merenggut nyawaku.

Flashback

aku baru pulang dari kantor dan ini sudah hampir tengah malam pekerjaanku hari ini mengharuskan ku untuk lembur, saat ini aku sedang bingung bagaimana cara memasukan mobilku ke dalam garasi, Karena di depan rumah kulihat ada mobil Sedan berwarna putih terparkir siapa yang bertamu malam-malam begini.

Mungkin itu teman mas Ken, rekan bisnis atau pegawai kantor yang sedang mampir seperti biasanya, aku masih memikirkan  dimana aku harus memarkirkan mobilku, karena saat ini kuingin segera masuk kamar dan merebahkan diri diatas kasurku mengingat tubuhku sangat lelah seharian kerja plus lembur dikantor.

Setelah cukup lama menunggu, sekilas kulihat ada yang membuka pintu rumah kupicingkan sedikit mataku agar terlihat jelas siapa yang keluar dari pintu tersebut dan berharap itu tamu Mas Ken sang pemilik mobil Sedan itu yang akan segera pulang sehingga orang tersebut bisa secepatnya mengeluarkan mobilnya.

Dan benar saja ada yang keluar dari balik pintu rumahku diikuti mas Ken dibelakangnya, setelah cukup jelas dimataku siapa orang tersebut aku sangat terkejut

"ya Tuhan dia kembali !"

Tiba - tiba otakku serasa mati karena menatap seseorang yang sedang berbincang dengan mas Ken tersebut

Setelah hampir satu menit aku terdiam aku dikagetkan lagi dengan seseorang yang mengetuk kaca samping mobilku.

"Woi.. Bel, bengong aja lo kagak mau turun ? "

Dengan perasaan yang belum stabil dan rasa kaget yang belum hilang karena orang yang sedang kulihat bersama Mas Ken. aku kembali dibuat terkejut dengan hal lain

Kutatap sinis orang yang dengan seenak jidatnya mengetuk kaca mobilku serta mengangetkanku siapa lagi kalau bukan   Marcel, tetangga sekaligus sahabat sepergilaanku.

Dengan segera ku buka pintu mobilku dan langsung ku menoyor kepalanya

"ngak ada kerjaan lain lu ya cel ? Masih untung Jantung gue selamat ! "

Masih dengan memasang raut kesal tentunya karena ulah Marcel kemudian kulangkahkan kaki ku menuju pintu rumah bahkan tak kupedulikan lagi dengan mobilku yang kuparkir ditepi jalan rumahku

Lalu Kuhampiri mas Ken dan temannya itu sambil memasang wajah senyum.

" Dek, baru pulang " itu Mas Ken yang bertanya.

Belum sempat ku membalas pertanyaan Mas Ken, orang yang di samping Mas Ken tadi bersuara.

"Hai Bel, long time no see"  sapa orang tersebut

DIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang