Sedikit terburu, seorang pemuda dengan helai ikalnya menjejakkan kaki di Halfest Street, sebuah jalan kecil di kaki perbukitan Cheviot. Dipandangnya bus yang baru saja menjauh dari hadapan, dia menghela napas perlahan sebelum akhirnya kembali menyusuri jalan setapak yang sore itu tampak begitu lengang.
Sambil mengenggam erat tali ransel hijau tosca, sepasang manik jelaganya sesekali mengamati jejeran pinus yang berderet rapi di kanan jalan dan pohon maple yang menghias lahan lapang di kiri jalan. Cahaya matahari sore yang terhalang oleh pepohonan menimbulkan efek jingga samar yang indah mewarnai ruas jalan. Perasaan yang semula tidak karuan karena sesuatu hal perlahan mencair begitu menikmati udara sejuk yang menerpa wajahnya.
.
.
.Kim Taehyung.
Saat ini berstatus sebagai mahasiswa semester enam jurusan Arsitektur di Universitas Scotthiham, Scottland. Tipe pemuda yang sedikit pasif, namun memiliki daya kritis yang luar biasa. Seringnya homesick karena jauh dari Seoul, kampung halamanーtapi jangan salah, dia merupakan salah satu atlet sprint yang cukup dibanggakan oleh kampusnya.
Perlahan Taehyung memelankan langkah ketika melihat satu kedai dessert terkenal di kota kecil Halfest. Kedai dessert itu tidak begitu besar, tidak pula berukuran kecil. Dengan bentuk cubism namun penuh dengan ornamen yang simpel dan interior yang begitu selaras dengan alam, kedai ini tampak begitu menyenangkan. Selain kecintaannya pada hal-hal yang beraroma manis, letaknya di kaki bukit yang sejuk memang seringkali membuat Taehyung betah menghabiskan waktu di kedai yang begitu tenang dan nyaman tersebut.
Autumn Chocolate.
Dan Taehyung tersenyum tipis.
Sudah berapa lama aku tidak ke sini? pikirnya dalam hati. Salahkan saja tugas studio yang benar-benar membuatnya kehilangan waktu untuk rileks barang sejenak. Setelah ujian semester enam itu berakhir, tanpa pikir panjang ia langsung memutuskan untuk menghabiskan waktu di kedai favoritnya.
Lagipula di tempat itu...
Taehyung tersenyum.
Ada sesuatu yang menjadi mood booster-nya. Sesuatu yang membuatnya tambah bersemangat untuk menapakkan kaki setengah berlari.
.
.
.Halfest, Scottland – October, 2019
Suara lonceng bergemerincing saat pemuda beriris arang membuka pintu. Suasana kedai tidak begitu ramai, hanya ada empat orang duduk menyebar di dalam ruang. Aroma manis segera saja menghampiri indera penciuman, membuat Taehyung celingukan mencari sudut yang pas.
Usai menemukannya, dia melangkahkan kaki menuju sudut kanan kedai, tepat di samping jendela dan miniatur red maple yang menghiasi sudut. Dihelanya napas panjang, kemudian dia mendaratkan bokong pada sofa biru yang empuk.
Begitu asyik Taehyung mengatur napas sambil menikmati alunan musik jazz yang diputar, sampai tidak sadar ada sosok tampan yang menghampiri.
"Sofa favorite, eh?"
Taehyung memekik girang. "Jiminie!"
"Lama tak jumpa, Sayang."
Sosok berkulit putih itu tersenyum. Parasnya yang lembut tampak semakin tampan saat satu ukiran senyum terpampang di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Frammento
Fanfiction[a small part broken or separated off something] Kepingan-kepingan kisah Jimin & Taehyung yang dikumpulkan menjadi satu. MinV. #BL #minv #btsmembers #shortstories #romance #hurt #comfort