[a small part broken or separated off something]
Kepingan-kepingan kisah Jimin & Taehyung yang dikumpulkan menjadi satu. MinV.
#BL #minv #btsmembers #shortstories #romance #hurt #comfort
Ibarat kumpulan ikan di laut dan belasan burung di udara yang berlomba-lomba menuju sisi utara bumiーmereka memiliki tujuan yang sama, hanya caranya saja yang berbeda.
"Ayo kita berpisah, Taehyung-ah,"
"Tapi, Jimー"
"Kita selesai sampai di sini."
. . .
Jimin tidak pernah mengatakannya. Satu kali pun tidak.
Alasan kenapa mereka harus mengakhiri hubungan, semua itu masih bercokol dalam pikiran Taehyung.
Salahkah dia? Pernahkah dia menyakiti hati pria itu?
Yang Taehyung tahu, mereka punya tujuan yang samaーbahagiaーsemua orang memiliki tujuan yang sama, namun hanya caranya saja yang berbeda.
Taehyung menyukai musim gugur, sedang Jimin senang akan musim panas.
Taehyung senang berproses dan begitu menikmatinya, Jimin lebih ambisius dalam mengejar target yang dia inginkan.
Taehyung seringnya mengimbangi logika dengan perasaan dan intuisi, namun bagi Jimin, nalar adalah di atas segalanya.
"Tidak adakah kata bertahan dalam kamusmu, Jim?"
Taehyung menggenggam angin, telinganya peka mendengarkan suara hujan dan desah napas Jimin,
"Tidak ada," jawab Jimin dingin, deret gigi-giginya bergemelutuk kasar, "ーmari kita berpisah, Kim Taehyung."
. . .
Park Jimin menggulung lengan kemeja sampai sebatas siku, melepas kacamata dan merebahkan tubuh pada sofa sewarna kopi.
Pintu balkon sengaja dibuka lebar -lebar, seakan mempersilahkan angin malam masuk untuk menyapu permukaan kulit.
Menggeliat pelan, Jimin ingat Taehyung sempat menghubunginya beberapa kali di awal perpisahan mereka, namun ternyata menyerah karena dia tidak kunjung membalas.
"Jangan sampai aku membencimu lebih dari ini, Jimin."
"Maaf Taehyung, tapi aku memang ahli untuk membuatmu membenciku, bukan?"
Dan di luar sana, air hujan mengguyur sebuket mawar merah berpita, menggugurkan kelopaknya satu persatu.
ーselamat tahun jadi kita yang ke empat, Tae, kalau saja kita masih bersama.
. . .
Terima kasih untuk perpisahan ini.
Tidak Jimin, kau tidak menghancurkanku sama sekali, karena hatiku sudah lebih dulu hancur jauh sebelum ini.
Terima kasih banyak untuk perpisahan iniーaku tahu, kau tidak mengatakannya dari hatimu yang terdalam, Jim.
Aku tahu manusia tidak mudah untuk berubah, bahkan kau, tidak akan semudah itu mengubah keputusanmu.
Jadi mari kita berpisah baik-baik. Jangan menyesali dan aku juga belajar untuk tidak lagi membencimu.
Kau sudah mengatakannya, kini tidak ada lagi jalan bagi kita untuk kembali.
Aku butuh cinta yang nyata, Jim, dan aku kesepian saat bersamamu. Maaf untuk semua yang sudah terjadi, dan kebohongan yang terus kita pendam dalam hati. Aku tahu, aku tidak akan bisa kembali ke masa saat kau mencintaiku. Kita punya tujuan yang sama, bukan?
Oleh karena itu, silahkan kau raih tujuanmu dengan caraku, aku pun akan meraih tujuanku dengan caraku. Dan ketika kita sudah sama-sama meraih tujuan itu, mungkin kita bisa bertemu dan berbicara kembali, dari hati ke hati?
Sekian pesanku, ini yang terakhir, dan kuharap kau mau memaafkan awal pertemuan kita yang ternyata fana.
ーKim Taehyungー
. . . tamat
/inspired by : Thank you for goodbye ー Ben Won't stop, don't stop ー Akakuro fanfiction, by me/
Mau promosi, jika berkenan bisa mampir ke ff minv aku yg baru, judulnya Clairvoyant
Terima kasih sudah mau membaca :)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.