08|Penampilan Baru

137 14 0
                                    

Ketika sampai didepan rumah, nana segera turun dari mobil farhan tanpa memperdulikan ocehan Lisa.

"Makasih, gue masuk" ketus Nana dan langsung membuka gerbang rumahnya.

Mobil farhan pun melaju meninggalkan kediaman Nana.
Nana masuk ke dalam rumah dan disana ada uwa ita yang tengah membersihkan ruang tamu.

"Eh neng udah pulang loh Devannya kemana?" tanya uwa ita yang menyadari bahwa Nana tidak pulang bersama Devan karena biasanya ketika Nana masuk pasti tidak lama kemudian Devan akan muncul.

"Biasa wa anak cowok mah ngeluyur aja" sahut Nana.

Uwa ita menggelengkan kepalanya.
"Yaudah atuh neng makan dulu uwa siapin ya"

"Nanti aja wa Nana mau mandi dulu"

"Iya, ngomong-ngomong kenapa baju neng basah kuyup begitu?"

"Tadi habis main siram-siraman air di sekolah wa"

"Yaampun neng, udah sana mandi dulu nanti masuk angin"

"Iya, Nana ke atas dulu"

Setelah selesai dengan ritual mandinya nana merebahkan badannya di ranjang. Nana masih kesal atas perbuatan Bella dan teman-temannya, ditambah lagi Devan yang selalu ingkar janji.

Nana membuka WhatsApp nya dan ada pesan dari Jessie.

Jess
Na Lo kok nggak pernah ngabarin gue sih?

Nana
Emang Lo siapa gue?

Jess
Astagfirullah na, kualat Lo ntar

Nana
Bodo amat

Jess
Na gmna? Lo udah dpet gebetan blom?

Nana
Apaansih, gue lagi nggak mood jangan ganggu gue
Lo ganggu Devan aja
Bye

Jess
Elah na Lo lg pms?
Devan nggak bls chat gue na
Yah na...na...main pergi aja

Nana tidak memperdulikan pesan dari Jessie karena dia benar-benar tidak ingin diganggu oleh siapapun.
Perut Nana berbunyi sepertinya cacing-cacing di perut ini sudah tak sabar ingin segera diberi amunisi.
Nana turun kebawah dan mencari uwa ita di dapur.

"Uwa Nana laper"

"Kalo gitu uwa siapin dulu, neng duduk aja disana"

"Uwa masak apa?"

"Ini uwa masak tongseng ayam kesukaan neng Nana"

"Banyak banget wa, siapa yang ngabisin nanti"

"Uwa nggak tau kalo neng ekskul makanya uwa masak banyak, kalo uwa tau pastikan uwa masak sedikit"

"Yaudah nggak papa kok wa simpen aja untuk besok kan masih bisa dipanasin"

"Iya neng, udah buruan makan"

Tidak berapa lama kemudian terdengar suara motor yang memasuki halaman rumah, ya itu adalah Devan.
Devan masuk ke dalam rumah setelah memarkirkan motornya di garasi dan mencari keberadaan Nana.
Tampak jelas Devan berjalan mendekati Nana dengan membawa bingkisan ditangannya.

"Nih buat Lo" Devan menyerahkan bingkisan itu tepat di hadapan Nana.

"Apaan?" tanya Nana ketus sambil melahap nasinya.

NADIRA [ S E L E S A I ] ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang