27| Gagal dating

24 5 0
                                    

Rey tampak sedang menunggu di depan kelas, ya..kelas Nana. Begitu bel pulang berbunyi seluruh siswa berhamburan keluar, Rey tidak mengalihkan pandangannya dari kerumunan siswa yang tergesa-gesa menuju parkiran.
Nana keluar bersamaan dengan Liana, belum sempat ia memanggil nana ponselnya berdering. Dia segera mengangkat telfonnya, Rey tampak serius menerima panggilan itu. Setelah telfonnya mati, Rey menghampiri Nana.

"Na, sorry ya.. kita nonton besok aja. Gue tiba-tiba ada urusan, Lo mau balik bareng gue atau gimana?"

"Gue balik sama liana aja"

"Oke ..gue cabut ya, Li titip Nana"
Liana mengangguk, Rey segera meninggalkan mereka.

"Na, gue males langsung ke rumah" sahut Liana

"Ke two coffee gimana?"

"Boleh deh"

Mereka tiba di two coffee, Nana memesan minuman bersama Liana dan tidak lupa cemilannya. Ketika mereka sedikit berbincang, Lisa dan Siska tampak memasuki kafe tersebut. Lisa menoleh ke arah dimana Nana berada, dan dengan tatapan sinisnya lisa mendekati Nana.

"Disini juga Lo!! Makin hari tambah lengket aja ya sama Rey"
Nana tidak menggubris Lisa dan asik memakan cemilannya.

"Kasian bet lo Lis, gak di respon" sahut Siska yang mengompori Lisa.

"Heh...gue lagi ngomong sama Lo!!"  Bentak Lisa

"Paan sih, ganggu banget deh" kalimat itu keluar dari mulut Nana

"Jauhin Rey !!!"

"Rey aja gasuka sama Lo" balas Nana yang mulai terusik

"Gausah sok cantik deh, gue bisa buat Rey gasuka sama Lo" ancam Lisa yang sudah mulai emosional

"Gak masalah bagi gue sih" jawab Nana dengan santai

"Oke, liat aja nanti!!, Sis kita cari tempat lain aja deh males gue disini bau sampahhh!!" Lisa pergi meninggalkan kafe tersebut.

"Gila tuh nenek lampir" ucap Liana yang sedari tadi geram, tapi dia tidak ingin mencari keributan

"Emang Rey sekeren itu ya, sampe gue di musuhin satu sekolah" Nana menghela nafas dan menyandarkan badannya di kursi.

"Jawabannya iyaa...Rey itu famous banget di sekolah kita bahkan di lain sekolah, denger-denger sih cewenya dia dimana-mana"

"Lah lo nyuruh gue buat Nerima Rey, gimana sih Li? Lo jadiin gue mangsa buaya"

"Hehehe ..." Liana terkekeh

*****

Tepat pukul 14.00 Rey menepati janjinya, dia menunggu di depan kelas Nana sambil menscroll layar ponselnya. Saat Nana keluar dari kelas ada Farhan yang sejak tadi sengaja menunggu Nana di depan pintu.

"Na, Lo balik sama siapa?" Tanya Farhan yang sedang basa-basi, sengaja untuk membuat Rey cemburu.

"Kenapa?" Tidak menjawab pertanyaan Farhan melainkan balik bertanya

"Bangku mobil gue kosong na tanpa Lo"

"Oh.. kosong, itu si Liana ajakin biar gak kosong" terdengar suara maskulin yang memotong pembicaraan mereka. Ya siapa lagi kalo bukan Rey, dia mengamati Farhan sejak tadi.

"Widih....Nana siang-siang di rebutin dua prince " kompor Aslan yang sangat senang bila terjadi keributan

"Kompor lo lan, diem Napa" sambung Liana

"Na, gue tepatin janji kemaren mau kan?" Tanya Rey

"Na, ada tugas dari buk meli untuk perangkat kelas dan itu harus di bahas karena Lo sekretaris gue" Farhan tidak mau mengalah dan tetap kekeh untuk mendapatkan perhatian dari Nadira

"Sorry han gue gak bisa, gue udah janji sama Rey lain kali kita bahas toh gak dikumpul besok juga"

Nana kemudian melenggang pergi dari hadapan Farhan disusul dengan Rey. Sementara disana tersisa Liana dan Aslan, Liana kemudian mendahului mereka berdua.

"Han, gue mau dong dianterin pulang kan bangku sebelah Lo kosong" dengan nada meledeki farhan

"Paan sih Lan" Farhan terlihat sedikit kesal

"Yang penting jangan nyerah Han, selamat berjuang.... Setidaknya diriku pernah berjuang..." Aslan masih saja meledeki farhan dengan nyanyiannya.

Hari ini Rey membawa mobil, untung saja pikir Nana jadi dia tidak perlu repot-repot untuk berpegangan pada jaket Rey karena posisi jok belakang yang lebih tinggi daripada jok depan.
Rey tidak banyak bicara, dia hanya fokus ke depan. Hal itu membuat Nana bingung karena tidak biasanya dia diam seperti itu, mungkin saja karena masih dalam suasana berduka jadi Rey sedikit lebih kalem dari biasanya pikir Nana. Ponsel Rey berdering, kemudian dia merogoh ponsel yang berada di sakunya dan melihat orang yang menelponnya. Dia menjawab telfon tersebut dengan nada yang serius, kemudian dia mengurangi kecepatan mobilnya dan berhenti di bahu jalan. Setelah obrolan di telfonnnya selesai, Rey menoleh menatap nana.

"Na, sorry " ucap Rey yang merasa tidak enakan karena sudah 2 kali membatalkan dating mereka.

"Kenapa?"

"Gue ada urusan penting, sorry ya"

Seolah paham Nana mengangguk, ya mungkin saja ada urusan mendadak yang harus di selesaikan Rey, mungkin saja terkait kematian mamanya kemaren.

"Gue anter balik ya na" Rey kemudian putar arah, dengan kecepatan yang lumayan cepat tampak sekali kalo Rey sedang terburu-buru. 5 menit waktu yang mereka tempuh, dan Nana sudah berada di depan rumahnya.

"Sorry ya.." ucap Rey sekali lagi sambil mengusap kepala Nana, ntah kenapa Nana tidak menolak atau menepis tangan Rey tapi membiarkan tangan Rey mengusap kepalanya dan rasanya sangat nyaman. Nana turun dari mobil Rey, melihat Rey sudah melesat cepat hingga hilang dari pandangan Nana.

*****

PART 27 UDAH UP 📢📢📢😀

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, ADD TO LIBRARY YAA ☺️✨✨
PANTENGIN TERUS KELANJUTAN CERITANYA....

HAPPY READING 🤗🤗✨❤️

NADIRA [ S E L E S A I ] ✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang