Siang itu Nana duduk dibangku kelasnya, dengan kedua tangannya menopang dagunya yang dia sampirkan diatas kedua tangannya yang menyentuh meja. Nana masih saja terngiang dengan ucapan Rey yang mengatakan dia masih sayang, tapi ada rasa kesal yang menyelimuti seluruh hatinya.
"Kalo sayang tapi kenapa dia berbuat seperti itu" pikir Nana.Suasana yang tadinya hening tiba-tiba berubah menjadi riuh, terdengar suara melengking tampak berteriak memanggil nama "Nadira...."
Nana sedikit menghela nafas dan menutup kedua telinganya."Brak...Woy...gausah pura - pura gak denger" Lisa menggebrak meja Nana, Nana sedikit terkejut kemudian memicingkan mata sinisnya ke arah Lisa
"Lo ngapain tadi sama si Rey di kantin?" Tanya Lisa
"Kepo banget sih" ucap Nana dengan malas
"Lo masih ngarepin dia? Udah jelas-jelas Lo di buang masih aja deketin Rey" sahut Lisa
"Daripada Lo sok Deket, padahal gak dianggap sama sekali" balas Nana yang tidak ingin di intimidasi oleh Lisa
"What...?? Kurang ngajar ya mulut Lo!! Gausah sok kecakepan deh, di mainin Rey aja bangga" Lisa tidak mau kalah dan terus mencerca Nana. Nana merasakan sesuatu mulai menjalari tubuhnya, tubuhnya terasa panas dan jantungnya berdetak lebih cepat. Nana baranjak dari kursinya dan menjambak rambut Lisa, dia tidak suka dengan kalimat "dipermainkan " hal itulah yang membuat Nana tidak bisa menahan emosinya.
"Aaaa........sakit...." Lisa tidak mau kalah, ia berusaha meraih rambut Nana juga tapi tidak berhasil. Dengan sekuat tenaga Nana menarik rambut Lisa meluapkan emosinya. Disisi lain, Liana tampak mendukung Nana bukannya melerai tapi malah menyemangati Nana. Sementara Jessie, membuka ponselnya dan segera menghubungi Devan, kurang dari 2 menit Devan datang dan melerai keduanya.
"Na..udah lepasin!" Perintah Devan, tapi Nana masih saja menggenggam helaian rambut Lisa, dengan paksa Devan melepaskan genggaman Nana alhasil beberapa helaian rambut Lisa ikut tertarik di iringi dengan suara teriakan Lisa yang merasa kesakitan "awww...."
"Lo masih aja sirik sama adik gue!" Ucap Devan dengan kesal
"Sirik? Cakepan juga gue!! Adik Lo tu yang deket-deket sama si Rey!"
"Emang Lo siapanya Rey sih? Rey aja eneg liat muka Lo! "
"Gausah sok keren deh Lo Dev!! Anak baru juga belagu, sebelum ada dia (Lisa menunjuk Nana) Rey sukanya sama gue!!"
"Yakin ? Bukannya Lo sama kek adik gue? Cuma jadi mainan Rey!!"
"Aaa........" Lisa geram dan ingin mencakar wajah Devan, tapi karena postur tubuh Devan yang lebih tinggi jadi lisa tidak bisa mencapai wajah Devan.
"Modelan ikan buntal begini mana Rey suk" sahut Jessie yang juga kesal melihat Lisa
"Diam Lo...gausah ikut campur!!" Teriak Lisa, selang beberapa detik kemudian Rey muncul dia di beri tahu oleh orang-orang yang sedang bergosip bahwa Lisa dan Nana bertengkar. Rey langsung menuju kelas nana, dan benar saja kelas Nana sudah ramai. Lisa menyadari keberadaan Rey, dia pun merengek seolah-olah menjadi korban ya... walaupun sebenarnya dia korbannya. Jika saja dia tidak memancing emosi Nana pasti tidak akan habis ditangan Nana. Rey menatap mata Nana, mereka berdua saling bertukar pandang tapi Nana memandangnya dengan kebencian. Rey mengalihkan pandangannya dan menarik tangan Lisa dengan kasar sehingga Lisa sedikit meringis "aw....sakit Rey...."
Rey menarik Lisa dengan paksa "ikut gue!!" Perintah Rey"Pelan-pelan Rey, aww..." Lisa diseret keluar oleh Rey. Sementara keadaan kelas mulai merenggang, anak-anak yang lain mulai bubar.
"Lo kenapa bisa tau?" Tanya Nana ke Devan
"Feeling gue kuat, bisa tau kalo adik gue lagi dalam bahaya" sahut Devan sambil terkekeh
"Feeling apa feeling? Jessie yang ngasih tau?"
Devan hanya tersenyum, "yaudah gue balik ke kelas ya, ntar gue yang beresin si Lisa" ucap Devan. Saat Devan keluar kelas, Aslan dan Farhan baru keliatan. Mereka dari perpustakaan, membantu buk lita menyusun buku-buku yang baru masuk ke sekolah.
"Ada apaan sih?" Tanya Aslan penasaran
"Ada nyi Blorong tadi lewat" jawab Liana
" Serius gue... please kali ini gue serius "
"Lagian Lo kemana tadi? Males gue jelasinnya " oceh Liana
"Gue dari perpus, jadi anak teladan hari ini"
"Widih....kepakasa pasti kan? Dipaksa Farhan pasti wkwkwk"
"Sembarangan Lo Li, emang gue niat ke perpus kali. Ada apaan sih?"
"Si Lisa biasa" sambung Jessie
"Owalah...pasti seru tadi aduh gue ketinggalan, kalo ada gue rekam tadi"
"Lo mah kompor lan, bisa-bisa Lo yang di cakar Nana"
"Atut....gabakalan deh Nana cakar gue yang unyu ini hahaha....na, mending Lo sama Farhan aja deh yakin gak bakal di ganggu si nyi Blorong lagi!"
Nana tidak menggubris, dia berniat ingin keluar kelas mencari udara segar. "Mau kemana na?" Tanya Liana
"Ke toilet " sahut Nana pendek
"Mau gue temenin?" Tanya Liana lagi
"Gue sendiri aja" Nana kemudian menuju toilet, membasuh kedua mukanya berulangkali. Kemudian mengeluarkan sebungkus tisu dari sakunya dan mulai mengeringkan wajahnya.
Setelah menghabiskan beberapa menit di toilet Nana keluar, dan ada sosok laki-laki yang sedang menunggunya di depan pintu toilet wanita.
"Na...bisa ngobrol sebentar?""Nggak...gue benci Lo Rey!"
"Na... sebentar aja"
"Pergi!!"
"Gue minta maaf!"
"Gue gak terima maaf Lo Rey!"
"Gue salah na, maaf!"
"Telat!!"
"Gue sebenernya gak mau ngelakuin ini, gue terpaksa. Dan ternyata gue gak bisa, gue sayang sama Lo na. Gue sebenernya pengen buat Lo ngebenci gue, tapi gue gak mau Lo benci sama gue na! Minggu depan gue bakal pindah ke Singapore"
"Lo jahat Rey! Lo mainin perasaan gue!"
"Iya gue salah, gue minta maaf"
"Sesuai keinginan Lo, gue udah benci sama Lo. Jadi Lo bisa pergi"
"Na...sekali lagi gue minta maaf. Gue terima kalo Lo benci, tapi perasaan gue tulus sayang sama Lo"
"Kalo sayang gak gini caranya Rey!"
Nana kemudian pergi meninggalkan Rey, hatinya terasa sakit dan kedua sudut matanya mengeluarkan tetesan air mata. Nana berlari menuju halaman belakang sekolah dan menangis, karena dia merasa lelah terus menerus merasakan hatinya yang belakangan ini terasa sesak, berat dan juga sakit.
Rey berhasil membuka hatinya dan juga berhasil menyakitinya begitu cepat.*****
Halo teman-teman 👋🏻👋🏻
Jangan lupa tombol vote nya + add to library ya🤗🤗
See you next part 🤗❤️✨
Happy reading 🧚
KAMU SEDANG MEMBACA
NADIRA [ S E L E S A I ] ✨
Ficção AdolescenteNadira gadis manis dan dingin bahkan dia di juluki ice girl oleh orang-orang terdekatnya. Nadira yang memilih tidak memperdulikan orang-orang yang ada di dekatnya kecuali keluarganya sendiri. Namun kenyataannya berbeda, ketika dia tengah bersama se...