Pagi itu di ruang kelas Nana tengah merekap absen dan jurnal harian kelas, kemudian Farhan datang menghampiri bangku Nana.
"gimana ? Udah?" Tanya Farhan sambil duduk di samping Nana karena pagi ini Liana tidak masuk sekolah.
"Iya udah, nih" Nana menyerahkan hasil rekapannya.
"Oke, nanti Lo ikut gue nemuin buk meli ya".
Nana pun menjawab dengan anggukan kepala.
"Gue duduk disini ya, Liana kan nggak masuk lagian kalo di belakang si aslan ngajak ngobrol Mulu jadi gue nggak fokus" sahut Farhan sambil mengetukkan jari-jarinya diatas meja.
Nana sedikit terkejut tapi kemudian mengiyakan Farhan, ya karena memang sebelumnya Farhan duduk disini.
Jam pelajaran dimulai, entah kenapa Nana merasa tidak nyaman karena keberadaan Farhan disebelahnya. Sesekali Nana melihat Farhan melalui sudut ekor matanya, Nana semakin percaya bahwa Farhan itu memang murid pintar hampir sepanjang jam pelajaran dia selalu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan jawabannya selalu benar.
Farhan memang sangat menguasai mata pelajaran Fisika, mungkin karena itu dia juga sangat jago memainkan basket atau jangan-jangan pada saat menshoot bola ke ring dia menggunakan rumus fisikanya jarak dan kecepatan.
Jam istirahat tiba Nana benar-benar sendiri karena Liana tidak masuk. Dia tidak cukup akrab dengan teman yang lainnya jadi dia mengurungkan niatnya untuk bergabung dengan anak-anak yang lain.
"Na ayok ngadap Bu meli" ajak Farhan.
Nana hampir saja lupa, untung saja dia tidak pergi ke kantin duluan.
"Iya, ayok"
"Okee, Lo mau ke kantin kan? nanti habis nemuin Bu meli kita ke kantin"
Nana hanya mengangguk.
"Han.., na.., mau kemana ?" tanya Aslan yang tengah bersiap-siap ingin pergi ke kantin.
"kita mau nemuin Bu meli dulu, kalo mau ke kantin duluan aja" Farhan menyuruh Aslan untuk duluan.
"Gue ikut deh, males makan sendirian" jawab Aslan.
"Serah lo lan".
Kemudian mereka bertiga berjalan menuju ruang guru, Nana dan Farhan masuk ke dalam sementara Aslan menunggu di luar. Tidak lama kemudian Farhan dan Nana keluar dari ruang guru.
"Lama amat, laper nih gue" gerutu Aslan sambil memegang perutnya.
"Kan udah gue bilang lo duluan aja, ngeyel sih"
"Hayu ahh buru malah ngoceh" aslan kemudian berjalan duluan meninggalkan Farhan dan Nana.
Ketika sampai di kantin Nana merasa seluruh pasang mata melihat kearahnya yang kini sedang berjalan berdua bersama Farhan. Bagaimana tidak karena Farhan termasuk most wanted di sekolah, Nana menjadi risih di tatap seperti itu.
"Na Lo duduk duluan aja biar gue yang pesen, Lo mau pesen apa?"
"Gue pesen nasi goreng aja sama es jeruk"
"Oke, duduk gih" pinta farhan.
Kemudian Nana berlenggang mencari tempat duduk. Setelah menemukan tempat duduk 5 menit kemudian farhan datang bersama dengan aslan.
"Nih tuan putri pesenannya udah datang" ucap Aslan yang membawa pesanan Nana.
"Makasih lan" sahut Nana sambil tersenyum kecil.
"Masyaallah neng senyumnya manis banget, gitu dong jangan jutek-jutek amat neng" Aslan terpesona melihat senyuman Nana yang jarang ia tunjukkan.
"Cihh...Apaan sih lo" Nana berdecih dan kemudian menyantap nasi gorengnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/210494078-288-k740537.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NADIRA [ S E L E S A I ] ✨
Novela JuvenilNadira gadis manis dan dingin bahkan dia di juluki ice girl oleh orang-orang terdekatnya. Nadira yang memilih tidak memperdulikan orang-orang yang ada di dekatnya kecuali keluarganya sendiri. Namun kenyataannya berbeda, ketika dia tengah bersama se...