Rindu

1.2K 89 9
                                    

Happy Reading









Ini senyum Wendy ngembang lebar banget, kesenengan dia akhirnya bisa telponan ama Irene-- kekasih tercinta.

Susah memang koas di tempat terpencil gini, telponan aja harus ketempat yang agak luaran dari desanya, padahal udah pake Telkomsel yang katanya udah diseluruh Indonesia.

"Rene... aku rindu parah ini sama kamu."

"Kamu ngomong apa sih? Kok banyak suara gini?."

"Rindu Rene.. Aku rindu kamu.."

"Ck. Kita lagi telponan ini Wen, kok kamu malah ngomong sama yang lain sih!!?"

"Duh ini sinyal kenapa sih, Anjing banget. Ganggu orang lagi kangen-kangenan aja."

"Jangan kasar ya, kamu yang ngomong sama orang lain kenapa malah bilang aku Anjing hah!!"

"Engga Rene..."

"...."

"Hadeuh bajingan, giliran ngomong Anjing aja sinyalnya anteng gitu."

"Lo brengsek!! Malah ngatain gw bajingan!!"

"Eh eh Rene, kamu sal---"


Tutt.
Dimatiin sepihak ama Irene. Kampret!

.
.
Ini Wendy lagi kangen-kangennya hey, tolong jan salah paham.

--
Wendy nepok jidatnya keras. Ini cara bakal jelasinnya gimana ya, Sialan!

*

*

*

Abis mutusin sambungan telpon mereka, Irene langsung manggil sopir buat anter dia ke tempat koas-nya Wendy. Sengaja dua sopir, biar bisa gantian nantinya karena ini juga udah malam, dan untung aja Seulgi sahabatnya Wendy mau diajak.

Kangen juga katanya.

Alasan Irene langsung nyamperin juga karena, pertama; udah lebih dari satu bulan mereka ga komunikasi, ya gimana dong gada sinyal. Jadi modal saling percaya aja mereka. Kedua; kepala Irene penuh ama pikiran negatif, ga lucu aja kalo dia harus diselingkuhin Wendy ama wanita desa. Dan terakhir; kebetulan Irene lagi rindu setengah mampus ama Wendy.

--
Sorenya Irene sampai di desa, abis nanya-nanya sama masyarakat sekitar Irene langsung lanjut jalan ke Puskesmas satu-satunya di desa ini.

Sampai. Irene langsung masuk nyari Wendy ga ngehirauin satpam yang nanyain dia nyari siapa, soalnya muka Irene kek orang panik gitu.

Amarah Irene langsung naik pas liat Wendy lagi ketawa-ketawa sama perawat berduaan, kalo bertiga mah Irene masih terima. Ini berdua dan si perawat juga cantik walau Irene lebih cantik ya!

"Wendy!!" Bentak Irene.

Wendy balik badan, buka mulut kaget, ga percaya aja Irene muncul di depannya.

Karena ga dapat jawaban, Irene langsung narik tangan Wendy keluar.

Plakkk

Wendy nutup mata nahan perih.
Dan Seulgi malah ngeringis ngeliat temennya ditampar.

"Bagus ya, semalam ngomong kasar ke aku eh sekarang ketawa-ketawa sama cewek lain!! Mau selingkuh kamu?!" Marah Irene.

Wendy ngusap pelan pipinya yang kena tampar. "Kamu salah paham sayang" ucap Wendy lembut.

CERPEN (WenRene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang