Mencintai atau Dicintai ˚

759 87 5
                                    

Happy Reading

🌼
🌼
🌼
🌼
🌼

------
---

Mencinta atau dicinta. Keduanya satu Wan. Kita akan melangkah ke tahap yang sesungguhnya untuk hubungan kita, pernikahan itu menyatukan dua orang yang berbeda karena keduanya mencinta dan dicinta." Irene diam sejenak menyiapkan diri untuk pertanyaan yang terus menggangu pikirannya. Sedangkan Wendy juga diam membalikan badan agar mereka berhadapan dan menantikan Irene melanjutkan kalimatnya.

"Seungwan, apa kamu mencintai ku?" Mata mereka bertemu.

"Apa kamu meragukanku?" Wendy balik bertanya.

"Aku hanya butuh kepastian akan perasaanmu padaku, sayang." jawab Irene lirih.

"Kamu baru bertanya sekarang? Jadi selama ini kamu berpikir apa? Atau apa kamu tak ingin menikah denganku?" Irene menatap tak percaya pada Wendy akan ucapannya barusan.

Bagaimana mungkin ia tidak ingin menikah, sedangkan ia adalah orang yang paling menginginkan pernikahan mereka sejak dulu, siapapun tau itu. "Tentu saja tidak! Aku bertanya karena kamu tiba-tiba saja mengatakan ingin menikah setelah berbicara dengan Seulgi."

"Lalu apa yang salah dari itu? Apa kamu tidak ingin menikah denganku?."

"Tapi itu tiba-tiba banget Wendy. Kamu nolak terus saat aku berbicara mengenai pernikahan dengan alasan pendidikan." Kali ini Irene berniat mengeluarkan seluruh isi kepalanya seperti yang diinginkan Wendy.

Wendy? Oh, apa Irene lupa bahwa mereka telah sepakat untuk memanggil dengan nama Korea mereka sejak memutuskan bersama. "Tak ada yang salah Hyun, pendidikan ku hampir selesai, kamu tau itu. Kenapa kamu berlebihan gini?" Wendy mencoba tenang, meski tau semua ini akan selesai jika ia mengungkapkan perasaannya tapi ia terlalu malu mengatakannya.

Berlebihan? bagaimana bisa Wendy menganggapnya berlebihan? Wendy mengajaknya menikah setelah bertemu dan berbicara hanya berdua dengan mantan kekasihnya yang masih terus meminta gadis itu untuk kembali bersama, yang terus saja mengusik Irene dengan berkata bahwa Wendy masih mencintainya dan hanya menjadikan Irene pelarian.

"Apa kamu ngajak aku menikah hanya untuk membuat Seulgi berhenti ngejar kamu lagi, karena kamu masih mencintainya tapi gak mau bersamanya dan terluka lagi olehnya. Apa karena itu? Apa sampai saat ini aku masih saja menjadi pelarianmu?" kali ini Irene menangis ia sudah mencoba menahan hati dan pikirannya agar diam tapi Wendy memaksanya mengungkapkan semuanya. Bagaimana ia tetap saja bertahan dan mencintai meski tau tak pernah dicintai. Bagaimana ia tetap saja memeluk Wendy meski yang diteriaki gadis itu adalah Seulgi. "Apa perjuangan dan pengorbanan aku masih kurang?" Irene kembali bertanya ditengah tangisnya yang semakin jadi karena mengingat semua itu.

"Hyun, gimana bisa kamu mikir begitu?" tanya Wendy dengan suara bergetar menahan tangisnya.

"Kenapa kamu gak pernah menjawab pertanyaanku?!" teriak Irene kesal, Wendy tak pernah menjawab pertanyaannya dan selalu balik bertanya.

Wendy menggigit bibir, mati-matian menahan tangisnya. Jika mereka berdua menangis maka keadaan akan semakin berantakan. Sekarang ia mengerti apa maksud Irene, karena memang sekalipun ia tak pernah mengatakan bagaimana perasaannya. Tapi karena Irene tak pernah bertanya ia pikir gadis itu sudah tau dari bagaimana ia bersikap.

"Apa Seulgi mengatakan sesuatu padamu lagi?" Wendy bertanya lembut. Ia tak ingin memperkeruh keadaan.

"Tatapanmu" Irene sesegukan. "Tatapanmu padanya saat bicara berdua waktu itu yang membuatku bertanya". Irene kembali terisak karena mengingatnya.

CERPEN (WenRene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang