Wendy sedang berdiri di dekat tiang beton yang berada di teras rumahnya, lagi nungguin Irene-- istri tercintanya mengunci pintu rumah.
Dari habis mandi, bahkan setelah selesai sarapan dan sekarang mereka mau berangkat kerja, wajah gadis-- eh wanitanya itu masih saja ditekuk.
Kesal katanya.
Yahh salahnya juga susah bangun, padahal semalam istrinya sudah bilang akan berangkat pagi-pagi sekali karena hari ini penerbitan majalah tahunan. Dan ini merupakan hal penting bagi istrinya sebagai penanggungjawab, dan istrinya itu berniat datang pagi agar bisa memeriksa kembali semuanya agar tidak ada kesalahan.
Dan Padahal Wendy juga sudah menyuruh istrinya berangkat duluan, tapi Irene menolak, katanya percuma sebab sudah jam 7 lewat dan sampai kantor pun ia tak akan bisa mengerjakan niatnya.
------
"Rene..." panggil Wendy pelan sambil menarik-narik kecil ujung baju istrinya.
Irene berhenti melangkah, seingatnya ia sudah salim sebelum mengunci pintu tadi. Karena tarikan pada bajunya belum berhenti juga, akhirnya Irene menoleh pada suaminya.
Duh, Irene harus mati-matian menahan gemas dan wajah datarnya, pasalanya mata Wendy yang besar dipadukan dengan bibir yang manyun itu, IMUT BANGET YA AMPUN!! Uhh Irene kan jadinya pengen cium, hehe.
"Rene..." ulang Wendy sendu.
"Apa?" jawab Irene cuek, padahal lagi nahan gemas ini pengen cium.
Wendy menunduk, sedih aja gitu kalo istrinya cuek gini. Sedangkan Irene ngelipat tangan di dada sambil perhatiin Wendy.
"Senyum dong..." Ucap Wendy pelan.
"Hmm..?"
"Senyumm sayanggg senyumm, aku tuh butuh penyemangat tauu.." Kali ini Wendy merengek, tak tahan dengan wajah jutek istrinya.
Irene tertawa kencang, lalu tangannya bergerak mencubit pipi tembem suaminya. "Imutt banget sihhh.." ucapnya, lalu mengecup kedua pipi Wendy bergantian.
Wendy langsung bergerak memeluk istrinya.
"Maaf ya.." ucap Wendy pelan, biar bagaimanapun ia bersalah karena susah bangun.
Bukannya menjawab 'iya' untuk permintaan maaf suaminya, Irene memilih menyemangati Wendy dengan kata-kata favoritenya.
"Fighting my precious husband, I Love You to the Moon and back"
"ihh Pluto dong Rene.. kan aku udah request kemaren moon terlalu biasa" jawab Wendy sambil nyengir lebar.
"Ngerusak moment teross..." ucap Irene, lalu ngegeplak kepala Wendy dan berlalu menuju mobilnya.
""ihh.. sakit Rene, kebiasaan banget deh." tapi Irene nutup telinga pake kedua tangannya-- pura-pura ga denger dan berlalu menuju mobilnya.
#
Pendek kan? Soalnya cerpen. Hehe
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mau curcol tentang Wendy, tapi udh banyak author lain yg wakilin.