-
-
-
-
-Sudah hampir dua tahun berlalu sejak kejadian Wendy membantu Irene saat kakinya terluka. Tapi Wendy masih dibuat bingung mengapa ia selalu saja bertemu dengan Irene, entah di sengaja atau tidak. Dan setiap bertemu Irene, Wendy selalu saja dibuat kesal.
*
*
Saat ini Irene berniat menghindar dari Seohyun yang terus saja mengomelinya karena ia tak sengaja menumpahkan minuman dimobil teman dekatnya itu.
Dan hanya perpus tempat yang tidak akan di datangi Seohyun untuk mencari Irene. Siapapun tau, meskipun suka membaca, tapi Irene tidak suka ke Perpustakaan. Karena Irene lebih suka membaca sambil rebahan.
Irene berjalan menyusuri perpustakaan itu hingga tak sengaja ia melihat Wendy sedang membaca buku.
"Tumben sendirian? Temenmu yang tinggi itu mana?" Irene lalu duduk dihadapan Wendy.
Wendy menoleh pada orang yang duduk dihadapannya lalu mendengus kesal. Padahal saat menemani Irene pergi mengobati kakinya ia benar-benar tak mengira bahwa Irene adalah orang yang sangat menyebalkan seperti ini, karena saat itu ia justru terlihat sangat ramah dan baik.
"Joy, namanya Joy. Dia sedang kuliah" Wendy mendengus kesal karena harus mengingatkan Irene nama temannya hampir setiap mereka bertemu.
Irene terkekeh melihat wajah kesal yang ditunjukan Wendy. "Trus kamu ngapain disini?" Irene terus saja memperhatikan Wendy yang masih fokus pada bukunya.
Wendy memutar bola matanya malas. Apa hal itu masih perlu ditanyakan.
"Kakak bodoh apa gimana?" sindir Wendy, bukan sindiran juga sih ia rasa Irene memang bodoh.
"Kok malah ngatain bodoh?" Irene menatap Wendy tak percaya.
"Kalau gak bodoh ngapain masih nanya aku disini ngapain."
"Ya mana ku tau, kirain kamu gak bisa pisah dari temenmu yang tinggi itu, kamu kan gak punya teman selain dia."
"Aku punya banyak teman ya."
"Mana? Gak ada tuh."
"Tsk! Sekarang memang lagi gak ada!" Irene tak pernah tak membuatnya kesal.
Irene tertawa kencang karena melihat ekspresi kesal Wendy, jarang-jarang gadis itu ekspresif begini. Baginya ini menyenangkan, Wendy sangat imut.
Wendy berdiri dari duduknya berniat pergi karena semua mata menatap pada mereka karena tawa kencang Irene.
Hal itu diikuti juga oleh Irene. Ya, jika sudah bertemu Irene akan terus mengikuti gadis itu, bahkan hingga memaksa mengantar gadis itu pulang.
"Kenapa sih kakak buat aku malu terus?" tanya Wendy sambil berjalan keluar dari perpustakaan.
"Kapan?" tanya Irene balik.
Fix! Wanita Cantik yang sedang berjalan dibelakangnya ini bodoh pikir Wendy. Apa kejadian barusan tak membuatnya malu?
"Aiassh sudahlah"
"Ehhh?" Irene menatap bingung pada Wendy yang ada didepannya.
"Jangan ngikutin aku!" teriak Wendy.
"Gak ada yang ngikutin kamu ya, aku mau ke parkiran dan kita pulang bareng." tanpa persetujuan dari Wendy, Irene sudah menarik tangan gadis itu untuk pulang bersamanya, toh, ia tau Wendy tak akan menolak juga.
#
Krna ini awalnya Hyo-Seo, makanya karakter Irene jd gini wkwk.
Otakku bener2 ksong ide, jdnya ambil cerita lama aja dn tokohnya diganti jdi WenRene.