Kedua gadis itu sedang tiduran sambil menatap langit-langit kamar dengan tangan yang saling bertautan.
"Aku tak mengerti kenapa aku begitu mencintaimu, Wan." Ucapnya tanpa mengalihkan pandangan.
Sedangkan gadis satunya lagi hanya terkekeh mendengar ucapan kekasihnya itu.
"Dan aku lebih tak mengerti lagi, mengapa orang-orang lebih menyukai aku dengan Seulgi daripada dirimu. Hanya karena kami sudah beriringan sejak lama bukan berarti kami harus bersama, kan?."
Masih dengan posisi yang sama, Seungwan mengelus pelan tangan Joohyun yang tadi di genggamnya.
"Biarkan saja unnie, perihal hati dan perasaan memang sulit untuk dijelaskan, apa lagi membuat orang yang tak merasakannya mengerti." Kali ini Seungwan sudah tidur miring menghadap Joohyun yang juga bergerak menghadapnya.
"Tapi itu akan menyakitimu, Wan."
"Aku sudah terbiasa sekarang unnie, gwenchana." Wendy tersenyum sambil menaikan poni Joohyun yang menutupi keningnya.
Joohyun ikut tersenyum.
"Bagiku, selama unnie mencintaiku. Aku akan baik-baik saja." Sekarang tangan Seungwan mengelus lembut pipi Joohyun, lalu bergerak mencium pelipisnya lama, seolah mengantar ketenangan di sana.
Joohyun bergerak memeluk Seungwan, bagaimana bisa ia tidak mencintai gadis ini. Gadis yang selalu mengerti keadaannya ini, bahkan tanpa perlu dia ucapkan.
"Saranghae Son Seungwan."
Seungwan mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajanya pada ceruk leher Joohyun, menghirup wanginya yang menenangkan.
"Nado, Nado Saranghae unnie."
-----
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bentar lagi ultah donggg Wendyynya 💙💙
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
