10. Fakta(2)🖤

71 5 0
                                    

"Mereka mungkin pernah bersalah atas hidupmu, tp ketika kamu terus mengingat kesalahannya, itu tandanya ada yg salah dalam dirimu sendiri."

"Jadi besok sekolah lo?" tanya seorang dengan santai di atas tempat tidur reta.

"Iya, udah tiga hari nggak masuk."

"Emang gimana bisa sakit sih?" tanya gadis yang tengah berkaca di cermin panjang.

"Kecapean aja." jika reta bercerita panjang lebar, ia bisa saja kecoplosan masalah nafa kepada zery dan newzlen.

"Ret ambilin minum dong," suruh newzlen iseng sembari menyetel lagu pada speaker reta. "Kerasin lagunya nggakpapa kan." cengir newzlen.

"Lo nggak liat si reta sakit? Manusia nggak punya perasaan." sindir zery menaikkan sisi kiri bibirnya.

"Puterin lagu sahabat-super seven dong." ungkap reta menelungkupkan kepalanya di atas bantal.

"Ok." newzlen memutar lagu tersebut dengan volume keras.

Hanya kamu tetap tinggal...
Karena kamu yang paling sehati..
Kita saling mengandalkan..
Kita saling membanggakan...
Kita terima perbedaan, dengar sahabat... Laguku ini🎶🎶

"Aku dan kamu satu bestfriend forever(ever) sahabat (aaaa) sehati sejiwa." Mereka bertiga menyambung lagu sahabat dengan sangat kompak, lagu ini merupakan lagu favorit mereka sejak bersahabat di bangku sd. Banyak orang bilang 'jika kita bersahabat dengan orang lain sejak kecil, ketika SMA kita akan saling melupakan satu sama lain' tapi tidak dengan reta,newzlen dan zery mereka tetap masih bersahabat sampai sekarang.

Tringgg,"eh hp gue bunyi." mendengar hp berdering, zery langsung berlari kecil menghampiri hpnya yang tengah dicharger di sudut kamat reta. "Halo, aku lagi dirumah reta." Zery melanjutkan percakapannya dengan seseorang di seberang sana.

"Pasti pacarnya tuh, telponan terossss." goda newzlen,

"Woii, kecilin ngapa volume tu lagu." teriak zery dari sudut kamar,

"Etdah ni orang," keluh reta sembari mengecilkan volume speaker.

"Ngapa lo pada? Iri yaa. Makanya pacaran." ledek zery terhadap kedua temannya itu.

"Iya, iya tau kok yang punya pacar." newzlen memutar bola matanya malas, sedangkan reta memikirkan apa yang terjadi jika kedua sahabatnya ini tau perihal nafa dan richard.

"Emangnya lo pada, udah jomblo kronis lagi." tawa zery mengudara dengan hp yang masih ditelinganya. bagi reta suasana seperti ini sangat membahagiakan, meskipun sederhana tetapi jika ada mereka sakitnya bisa hilang.

®®®

Bulan sudah tidak terlihat dari langit, matahari mulai muncul,, pagi ini harus di awali dengan semangat. Ini akan menjadi hari pertama reta belajar di kelas XI.

"Hai." sapa nadila dari gerbang sekolah.

"Hei nad." reta menghampiri orang yang menyapanya itu.

"Udah sehat?"

"Alhamdulillah udah," mereka berjalan beriringan setelah melewati gerbang sekolah. "Kelas kita yang mana?" reta menanyakan kepada sahabat yang sekarang satu kelas dengannya.

"Sebelah pustaka." jawab nadila tampak murung,

"Wahh." reta menanggapi hal itu dengan gembira, mereka terus berjalan hingga sampai di kelas mereka.

"Sepi banget," reta mencondongkan badannya kedalam kelas, "masih pagi kali ya." lanjut reta.

"Iya, kita kepagian deh." nadila menduduki tubuhnya di kursi panjang tepat di depan kelasnya.

K O M I T M E NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang