Apa sih yang buat kalian betah di pondok?
Ini buat yang mondok, atau pernah mondok (alumni pesantren)
Jawab guys!!!
***
Seperti malam-malam yang sudah lalu, di pesantren ini menerapkan pengajian kitab kuning mulai dari level matan sampai syarah, tapi belum ke hasyiyah ya.
Ada yang tahu perbedaan dari ketiganya?
Kalau nggak tahu, nih jawabannya. Matan itu tingkatan bahasanya masih singkat dan padat. Ini lebih memudahkan para pemula dalam belajar. Karena dalam konteks kitab matan ini langsung ke intinya, yang sesuai dengan kegiatan sehari-hari. Sedangkan syarah lebih rinci lagi ketimbang matan. Dan bahasanya lebih rumit, tapi tidak serumit hasyiyah. Syarah ini merupakan penjabaran yang lebih luas dari matan. Jadi kalau matan langsung ke intinya, syarah ini kadang masih ada penjelasan lain yang terkait dengan pembahasan awal. Dan Hasyiyah, adalah penjelasan dari syarah itu sendiri. Hasyiyah ini merupakan tingkatan tertinggi dalam kategori penggolongan pembahasan kitab. Di Hasyiyah ini bahasanya lebih tinggi daripada Syarah dan cenderung menjelaskan pendapat-pendapat imam-imam ahli kitab mengenai topik yang sedang dibahas.
Bingung?
Gini aja, intinya kalau kitab matan kitabnya itu identik dengan tipis-tipis dan berbentuk seperti buku tulis itu. Sementara kitab syarah, juga ada yang tipis ada yang agak tebal dan bentuknya lebih besar daripada yang matan.
Tapi ada kitab yang dijadikan satu antara matan dan syarah--Contohnya kitab Fathul Qorib, tahu kan? Nah, yang ada di luar garis itu namanya Matan Taqrib. Yang fashalnya pendek-pendek itu. Dan yang ada di dalam garis itu, yang tulisannya banyak, itu syarahnya. Namanya Syarah Fathul Qorib.--dan ada juga yang disatukan antara kitab syarah dan hasyiyahnya. Contohnya kitab I'anattuttholibin. Yang di luar garis itu namanya Syarah Fathul Mu'in, sedangkan yang di dalam garis itu, namanya Hasyiyah I'anatuttholibin.
Yang terakhir, kalau Hasyiyah itu identik dengan kitab yang tebal.
Bisa bedain nggak?
Semoga saja bisa.
Ini hanya sekedar pengetahuanku guys. Kalau ada yang lain, mari gak apa-apa ditulis di kolom komentar biar bisa tukar informasi.
Kembali ke topik awal!
Malam ini, aku--masih ingat sama aku? Aku Intan Naila Safitri ya--sudah duduk di musolla, menempati tempat pengajian biasanya untuk mengikuti pengajian kitab Fathul Mu'in kepada ustadz Musa. Semua santri yang memang sudah wajib mengikuti pengajian itu pun sudah berkumpul. Siap mengikuti pengajian.
Beberapa menit kemudian, terdengar suara mikrofon dibunyikan, ustadz Musa sudah bersiap melakasanakan pengajaian. Dan, pengajian pun dimulai.
***
Maklumin kalau ceritanya nggak nyambung guys!
Otaknya lagi gak nyambung berarti.😁😁😁
Jangan lupa dukung aku!
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh istikharah (Tamat)
Short Story"Naila, apa jawabanmu nak?" Naila diam, mencoba meyakinkan dirinya yang masih ragu untuk mengambil keputusan. "Baiklah, siapapun kamu, kamu adalah yang terbaik untukku." Ucapnya dalam hati, yang kemudian diikuti anggukan kepalanya, mengisyaratkan se...