Di kesempatan yang lain ukhtiy Nabila ternyata pengguna facebook juga. Dia meminta konfirmasi pertemanan padaku. Dan aku langsung mengkonfirmasinya. Ternyata bukan hanya Ilham yang penasaran padaku. Ukhtiy Nabila pun sama. Dia menginbokku duluan.
“Naila siapa ini ya?”
“Naila Safitri, Sumenep ukhtiy...”
“Wow... wow... wow...”Ukhtiy Nabila merespon jawabanku seperti tak percaya kalau pengguna facebook ini beneran aku. Aku tersenyum lalu membalas inbooknya.
“Iya ukhtiy... kenapa ukhtiy seperti kaget gitu?”
“Nggak papa Naila... tapi bagus loh kamu punya facebook, setidaknya kamu lebih gaul dikit lah, biar gak kudet informasi.”
“Sebenarnya saya takut ukhtiy, makanya saya tidak menampilkan foto saya di profil saya.”
“Naila... sebenarnya yang buat orang tersesat itu bukan facebooknya. Tergantung orang-orangnya kalau itu, ya kalau gak bisa nahan hawa nafsunya pasti tersesat dan kalau bisa iya nggak bakal mungkin tersesat.”
“Oh iya, ukhtiy Nabila tahu sama Nazril Ilham nggak, katanya dia juga mondok di sini.”
“Ya iya lah Naila, siapa sih yang gak tahu sama dia. Dia kan ketua pengurus di pesantren putra.”
“Oh iya?” Aku masih belum percaya.
“Iya Naila... dia sering kok ke putri benerin listrik sama ustadz Fadli. Tapi ngomong-ngomong tumben kamu nanya dia, kenapa?”
“Kemarin dia minta konfirmasi pertemanan facebook sama saya.”
“Trus, trus... di konfirmasi sama kamu?”
“Dengan terpaksa iya ukhtiy.”
“Kenapa mesti ada kata terpaksa sih, mestinya kamu bersyukur bisa berteman dengan dia. Hebat tahu nggak...”
“Memangnya kenapa sih ukhtiy, sepertinya ukhtiy Nabila nggak percaya banget kalau Nazril Ilham itu minta pertemanan ke saya?”
“Tapi Naila, kamu serius yang minta pertemanan sama kamu itu Nazril Ilham?”
“Iya ukhtiy Nabila, kemarin saya lama banget inbokan sama dia, dan dia bilang dia kenal sama ukhtiy Nabila. Dia bilang dia tetangganya ukhtiy Nabila.”
“Wuiiiiiih.... tidak salah lagi...”Respon ukhtiy Nabila benar-benar telah mengundang penasaranku. Sebenarnya apa sih keistimewaan yang dimiliki seorang Nazril Ilham itu sampai-sampai sebegitu gak nyangkanya ukhtiy Nabila.
“Ukhtiy Nabila please jangan bikin saya penasaran!”
“Naila, setahu saya Nazril itu orangnya cuek abis... sampai-sampai dia gak punya teman cewek. Di fbnya pun nggak ada, ya walaupun ada hanya terbatas sama saya, ukhtiy Nazilah dan uktiy Aisyah. Yang lainnya cowok semua.”
“Setiap ada santri putri atau cewek yang gak dia kenal minta konfirmasi pertemanan fb pasti ditolak. Kalau saya nanya dia cuma jawab males gitu.”
“Dan jujur saya heran banget loh Naila, kok bisa seorang Nazril minta konfirmasi sama kamu.”
“Saya juga gak tahu ukhtiy...”
“Tapi ya sudah lah, lebih baik kamu berhusnudzdzan kepada Allah, semoga dengan kamu berteman dengan Nazril bisa mengundang barokah dan kamu diberi kejutan yang tak terduga oleh Allah.”Aku hanya bisa mengamini doa ukhtiy Nabila. Dan tak tahu entah mengapa sejak aku kenal dengan Ilham aku seperti menaruh harapan-harapan yang sangat ingin terwujud dalam hidupku. Maa SyaaAllah... aku sudah terlarut dalam khayalan-khayalan. Ya Allah... jangan biarkan aku terlena dengan kenikmatan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh istikharah (Tamat)
Historia Corta"Naila, apa jawabanmu nak?" Naila diam, mencoba meyakinkan dirinya yang masih ragu untuk mengambil keputusan. "Baiklah, siapapun kamu, kamu adalah yang terbaik untukku." Ucapnya dalam hati, yang kemudian diikuti anggukan kepalanya, mengisyaratkan se...