"Gini nak, kami akan men-" jawab Toni terpotong oleh Danny.
"Sorry, kayaknya kita harus pulang duluan. Baru inget tadi pintu depan lupa dikunci."
Lalu Toni dan keluarganya hanya meng-iyakan. Sementara Vina hanya tersenyum pada suaminya.
"Yaudah kita pamit dulu ya," pamit Danny pada keluarga Antariksa
Saat perjalanan di mobil...
"Pah, tadi omongannya Om Toni kenapa dipotong sih. Padahal aku penasaran. Ada apa sih Pah sebenernya?" tanya Adyra penasaran dicampur dengan rasa kebingungan.
"2." samber Adi.
"Hah? Apaansi?"
"Itu loh, maksud gw, gw juga mau nanya hal yang sama kayak lu. Jadi diwakilkan aja dengan 2." jelas Adi.
"Alay lu. Tapi ada apa Pah sebenernya?"
"Bukan sekarang saatnya Dyr,"
"Terus kapan?"
"Nanti." jawab Danny sederhana.
-
07.30
"Mas Adi! Mandinya jangan lama-lama dong elah. Gw buru-buru nih!" teriak Adyra dengki.
Sudah menjadi rahasia umum jika Adi lama dikamar mandi. Tak heran jika seisi rumah kadang suka kesal dengan kebiasaan buruk Adi yang satu ini. Padahal Adyra sedang buru-buru untuk ibadah.
Adyra sangat semangat jika bertemu dengan hari Minggu. Karena hanya hari Minggu Ia bisa bertemu dengan Juan.
-
Adyra pergi menggunakan ojek online, karena jika menunggu Mas Adi pasti akan sangat lama.
Sesampainya di gereja...
Sudah berminggu-minggu jantungnya tidak berdetak kencang seperti ini. Kali ini sedikit berbeda. Mengapa Juan menatapnya begitu mendalam? Sudahlah semakin kencang jantung Adyra berdetak. Melihat mukanya sekilas saja sudah membuat Adyra cukup jantungan, bagaimana jika sampai dilihat seperti itu? Sudah melayang mungkin jiwanya. Adyra sendiri tidak mengerti apa yang membuat dirinya sampai se-lebay itu. Juan memang tampan, tapi masih masuk dalam ukuran standar, belum sampai 'banget'. Mungkin ini memang salah satu efek samping dari jatuh cinta, suka berlebihan. Atau mungkin ini juga salah satu faktor mereka jarang bertemu.
Adyra pun ternyata tanpa sadar terlalu fokus melihat Juan sampai Juan datang kepadanya.
"Dyr? Liatin siapa lu? Setan ya?"
Anjing-anjing kaget gw goblok batin Adyra yang jelas-jelas hampir membuatnya latah depan Juan. Tak bisa dideskripsikan lagi bagaimana keadaan jantung Adyra saat itu. Dagdigdug gak karuan atau rasa malu yang berlebihan. Intinya saat itu mukanya langsung memerah.
"Ha-h? Oh, tadi itu,..eh anu. Gimana ya? Oh- iya, tadi ada kayak kotoran gitu dirambut lo. Iya." jawab Adyra dengan sangat gugup dan bingung.
"Dimana?" ujar Juan sambil mencari-cari kotoran yang ada dirambutnya, walaupun sebenarnya tidak ada.
Adyra pun hanya buang muka saat itu karena Ia malu menunjukan muka merahnya.
"Eh Dyr, btw nanti pulang gereja makan siang bareng yuk." ajak Juan saat itu yang sangat spontan tanpa memikirkan bagaimana keadaan Adyra saat itu.
"Hah? Apaansih lo daritadi bikin orang kagetan aja-"
YOU ARE READING
AdyrAntariksa || Indonesia
RomanceAdyra Askala merupakan anak bontot dari kedua bersaudara. Walaupun terpaut umur sekitar 5 tahun hubungan Adyra dengan saudaranya sangat baik. Adinara Askala dapat berperan sebagai kakak laki-laki yang baik untuk Adyra. Kisah yang menceritakan tentan...