Part 10

111 5 0
                                    


"Day6."

"Oh. Apatuh?" Tanya Adyra dengan polos karena Ia memang buta soal dunia perband-an tersebut.

Antariksa diam. "Cari sendiri aja." Ujarnya pada Adyra dengan ketus.

Grup band asal Korea Selatan itu telah menjadi idola Antariksa 2 tahun belakangan ini. Banyak menginspirasi yang Ia ambil setelah mendengarkan lagu-lagu mereka. Semangat bermain musiknya yang dulu sempat hilang, kini telah kembali.

...

09.15

Adyra dan Antariksa sudah berada di kelas dan kini sibuk menulis catatan yang tertinggal pada temannya.

Bel istirahat.

"Dyr, gw duluan ya. Laper banget. Mau nitip apa?" Tawar Riel pada Adyra yang masih sibuk mencatat.

Adyra reflek menggeleng.

Setelah 15 menit berlalu, akhirnya catatannya kini sudah lengkap. Adyra memutuskan untuk menyusul Riel yang sepertinya masih di kantin. Dan, iya. Terlihat Riel yang sedang bergaul dengan teman laki-lakinya. Adyra yang melihat langsung memilih untuk kembali ke kelas daripada ikut nimbrung obrolan mereka. Namun langkahnya terlalu lama.

"Eh Dyr. Udah selesai nyatetnya?" Panggil Riel pada Adyra gagal untuk kabur.

"Hah..? Oh udah." Jawabnya gugup.

"Oh yaudah. Nanti gw nyusul ke kelas ya."

Adyra langsung terheran-heran. "Loh kok?" Batinnya bertanya karena tidak biasanya Riel membiarkannya seperti ini.

Karena ternyata, sekumpulan lelaki itu sedang membahas crush sejuta umat-nya SMA Bandung. Tak lain lagi adalah, Agatha Michael. Ya, yang kini menjadi pacar Juan. Oleh karena itu Riel kali ini memilih untuk membiarkan temannya itu daripada nanti malah makan hati.

Sepopuler itu nama Agatha di telinga murid-murid SMA Bandung. Kecantikan alaminya memang tak main. Namanya mulai didengar masyarakat ketika Ia terpilih untuk menjadi Gadis Sampul 3 tahun yang lalu. Dan Juan berhasil meluluhkan hati perempuan tersebut. Kepribadiannya saat itu sangat baik dan patut dicontoh, entah dengan sekarang.

...

Saat bel kedua berbunyi yang tandanya istirahat telah berakhir, terlihat Riel dan murid lainnya yang terburu-buru menuju kelas. Sementara Adyra sudah duduk santai di kursinya.

10.01

"Oke anak-anak PR yang kemaren sudah Ibu periksa. Hari ini berarti kita tinggal ulangan. Di jam kedua. Satu jam cukup." Ujar Bu Nurul selaku guru matematika yang membuat seisi kelas heboh karena mereka belum mempersiapkannya. Sekali lagi, kecuali Antariksa. Ia terlihat sangat tenang.

Mood Adyra yang tadinya sedang baik-baik saja mendadak hancur. Badannya lemas. Semenjak Ia menduduki bangku SMA kelas 3 ini, semangat untuk sekolahnya sudah hilang. Karena kini Ia lebih banyak pasrah.

Satu jam Bu Nurul menjelaskan materi, namun sepertinya tidak ada murid yang mencerna apa yang disampaikannya. Mereka sibuk membuka-buka buku dan berdiskusi dengan teman untuk kerjasama pas nanti ulangan.

"Dyr, K-"

"Gak, lu yang rugi. Gw selama ini gak paham materi yang dijelasin Bu Nurul." Ujarnya memotong ajakan Riel.

Dan kini mereka berdua, pasrah.

Notifikasi dari handphone-nya tiba-tiba bergetar. Ia lupa mengaktifkan mode pesawat. Untung hanya muncul getaran saja.

Whatsapp: Juan
Dyr, nanti ketemuan yuk. Ada yang mau gw omongin.

Hatinya berdegup kencang ketika membaca pesan tersebut. Dengan buru-buru Ia masukkan kembali handphone-nya kedalam tas.

AdyrAntariksa || IndonesiaWhere stories live. Discover now