Part 9

110 4 0
                                    

Throwback

📍GKI Bandung, 2017

"Dyr, sumpah liat dah cowo yang pake baju kemeja kotak-kotak," Ujar teman Adyra yang duduk disampingnya.

"Hah? Kenapa?"

"Ganteng banget anjir, kenalin gw ke dia dong," Pinta temannya itu.

Adyra langsung menatap heran temannya itu. "Mata lu haus cowo ya." Ujarnya.

...

Selesai ibadah, Adyra dan temannya yang bernama Kayla itu memutuskan untuk memakan bakso yang ada di sebrang gereja mereka.

"Pak, Baksonya 2 ya. Satu pake kecap satu lagi engga." Pesan Adyra pada tukang bakso itu.

Matanya spontan menoleh ketika ada seseorang setelahnya memesan menu yang sama. Yaiyalah, orang cuma jualan bakso doang. Kayla yang sedang duduk memberi kode pada Adyra untuk mendekati cowo disampingnya tersebut.

Adyra mengangkat alisnya pura-pura tidak paham. Namun, pada akhirnya Ia mengalah karena Kayla telah berjanji akan mentraktirnya Chatime.

"Hai, baru pertama kali ke gereja kita ya? Gimana? Bagus gak tadi khotbahnya?" Tanya Adyra sok akrab.

"Oh iya, bagus kok." Jawab cowo itu kebingungan.

"Gw Adyra, salken ya. Nama lo siapa?"

"Juan, salken juga."

Adyra membalasnya dengan senyuman dan kembali lagi ke tempat duduknya. "Puas?" Ujarnya pada Kayla yang sekarang cengengesan.

End of throwback

Begitulah kisah awal dari hubungan Adyra dan Juan di mulai yang kini sudah berjalan sekitar 3 tahun.

...

05.50
Selasa, 25 Januari 2020

Adyra terbangun dari tidur lelapnya karena alarm yang Ia setel lebih cepat 15 menit dari sebelumnya. Seperti biasa Ia bergegas untuk mandi dan menyiapkan diri.

Setengah jam kemudian, "Oke siap." Lalu Ia turun menuju meja makan. Sesampainya, terdapat sarapan yang sudah disiapkan oleh Vina, ibunya.

...

06.30
Kediaman Antariksa

"Nak, selesai sarapan tolong sekalian jemput Adyra ya. Tadi om Danny pesen ke Papa katanya kakaknya Adyra lembur jadi gak bisa nganter."

Antariksa mengangguk. Karena Ia tahu, percuma saja membantah orang tuanya itu, toh pada akhirnya mereka akan memaksanya dengan berbagai cara.

Selesai menyantap sarapannya tanpa selera itu, Ia langsung mengeluarkan motornya dan mengendarai menuju rumah Adyra.

...

Adyra yang sedang memakai sepatu terkejut melihat Antariksa yang tiba-tiba ada di depan rumahnya.

Sebelum Adyra melangkahkan kaki, Ayahnya mendahuluinya.

"Nak Daniel, maaf ya om tiba-tiba gini nyuruh kamu nganter Adyra. Abisnya om juga ada meeting sebentar lagi jadi gabisa nganterin ni anak gadis." Jelas Danny.

"Haha, gapapa om."

"Hah...?" Adyra yang dari jauh mendengar percakapan Ayahnya dan Antariksa terlihat kebingungan.

Lalu Ayahnya menengok putrinya dan memberinya senyuman tipis. "Dyr, mulai hari ini kamu dianterin sama Antariksa ya."

"HAH?"

"HAH?" Antariksa yang sama-sama terkejut, namun Ia mengucapkannya dalam hati.

Sementara Adyra berusaha menentang Ayahnya.

"Gaada ya Pah, aku mendingan bawa motor sendiri."

"Kamu gak inget waktu baru sebulan masuk SMA gaya-gayaan bawa motor terus jatoh? Mau masuk rumah sakit lagi? Gak malu jatoh diliatin orang-orang" Balas Ayahnya.

Adyra terdiam. Dan Antariksa malah menahan tawa diatas motornya.

"Ah, yaudah-yaudah. Tapi hari ini aja." Pasrahnya dengan sangat terpaksa.

Antariksa memberikan helm penumpang pada Adyra dan mereka langsung berpamitan. "Berangkat dulu ya om," Pamit Antariksa.

Selama di tengah perjalanan tidak ada percakapan diantara mereka sampai akhirnya Adyra membuka percakapan begitu mendekati sekolahnya.

"Gw mau dianterin lo itung-itung sebagai wujud terimakasih gw karena lo udah mau bantuin gw ngerjain Matematika."

Antariksa yang sedang fokus membawa motor melirik penumpangnya lewat kaca spion dan membalas, "Lo pikir gw yang punya niatan buat nganterin lo? Jangan geer." Ucapnya dengan ketus.

Adyra mendiamkannya dan mengalihkan pandangan ke jalanan.

....

"Makasih." Ucap Adyra saat Antariksa menurunkannya di gerbang sekolah. Lalu Ia lanjut memarkirkan motornya itu.

06.59

Mata Adyra melotot begitu melihat jam ditangannya. "Mampus." Umpatnya dan segera berlari menuju kelas.

Adyra sampai di depan pintu kelas tepat saat lagu Indonesia Raya mulai dimainkan, yang artinya Ia telat 1 menit. Begitu juga dengan Antariksa yang baru pertama kali telat.

Saat guru piket sedang mengelilingi tiap-tiap kelas, Adyra dan Antariksa diarahkan menuju meja piket dan menulis pernyataan terlambat. Mau tidak mau mereka harus melewatkan jam pelajaran pertama. Dan kini mereka harus menunggu di kursi ruang tunggu. Anehnya, hanya mereka berdua yang terlambat.

"Sa."

Antariksa menengok dan mengangkat alisnya, "Hem?"

"Hobi lu apa? Belajar?" Tanya Adyra random yang membuat Antariksa bingung.

"Hah? Ngeband." Jawab Antariksa.

"Oh. Suka band apa?" Tanyanya lagi.

"Kenapa?" Tanya Antariksa yang ingin memastikan terlebih dahulu ada apa Adyra menanyakan hal random ini.

"Gw nanya doang." Ucap Adyra.

"Day6."



AdyrAntariksa || IndonesiaWhere stories live. Discover now