Part 11

94 5 1
                                    

Sebagian murid-murid sudah keluar dari halaman sekolah. Adyra yang masih di dalam sekolah kembali mengecek lokasi yang akan Ia datangi, untuk bertemu dengan Juan.

Ya, Adyra menerima ajakan Juan. Karena kenapa harus ditolak?

...

Pukul 1 siang Adyra sampai di tempat itu dan terlihat Juan yang sudah menunggu. Mereka bertemu disebuah kafe yang biasa mereka kunjungi setiap hari Minggu.

"Dyr, mau minum apa?" Tanya Juan pada Adyra yang saat ini berada dihadapannya.

"Ehm, gw liat menunya dulu aja deh."

Dan akhirnya Adyra pun memutuskan untuk memesan Iced Americano.

Langsung ke point pembicaraan aja.

"Gw sama Agatha kan sebenernya udah jalan hampir sebulan, tapi gwnya aja yang baru cerita ke elu. Semenjak post-an terakhir Agatha nama gw makin banyak diomongin. Lu juga." Jelasnya.

Adyra terkejut saat mendengar kalimat terakhirnya. "Hah? Kok gw dibawa-bawa?" Tanyanya untuk memperjelas apa yang dimaksud Juan.

"Lu masih inget Kayla gak?"

"Inget."

"Dia kayaknya dendam sama lu."

Kayla dulu merupakan teman terdekat Adyra selama di gereja. Namun semenjak Ia mengetahui hubungan Adyra dan Juan semakin dekat, Kayla memutuskan untuk putus hubungan dengan Adyra karena menurutnya Adyra telah menusuknya dari belakang. Atau istilahnya Teman makan Teman. Kini Kayla yang satu sekolah dengan Juan mungkin berniat untuk balas dendam.

"Hah maksud lu?" Tanya Adyra yang masih butuh kejelasan.

"Kayla ngejelekin nama lu Dyr. Kalo lu perhatiin, ada salah satu komen di kolom komentarnya Agatha yang bilang 'Hati-hati diselingkuhin sama sahabatnya.' Kalo diliat dari usernamenya itu sama kayak nama akun twitternya."

"Yang dia maksud sahabat gw itu elu. Dan semua orang juga udah tau kalo gw deket banget sama lu, Dyr." Jelasnya dengan panjang lebar.

Adyra terdiam. Ia cemas, karena secara Agatha sekarang merupakan seleb. Sementara Adyra hanyalah anak remaja biasa yang mempunyai penampilan standar. Dan jelas teman-teman Juan akan membicarakan dirinya.

"Terus gimana Ju?"

"Lu jangan panik atau terlalu bawa serius kalo tiba-tiba ada yang nyindir lu. Gw udah ngomongin ini sama Agatha, gw udah yakinin dia kalo kita cuma temenan."

Sebentar, sebelum Juan melanjutkan kalimatnya ada hati Adyra yang sebenarnya tiba-tiba tertusuk dengan perkataan Juan barusan, "temenan." Ah sudahlah, memang benar kok.

"Gw sama Agatha bakal usahain buat ngelurusin masalah ini. Juga kalo ada yang tiba-tiba ngelabrak lu, bilang ke gw ya."

"Iya." Jawabnya diakhir percakapan mereka.

Perasaannya kini kembali campur aduk. Ia takut namun juga sedih. Rasanya ingin segera pulang dan membaringkan diri di kasurnya. Namun Ia baru ingat bahwa masih ada tugas yang harus Ia selesaikan, menemui dan menemani Riel ke toko yang baru dibuka disebrang sekolah. Sepertinya merupakan tempat barang vintage, kesukaan Riel.

Ia bertemu dengan sahabatnya itu persis di pintu gerbang sekolah.

"Yuk."

Saat sampai di toko tersebut, Riel melihat-lihat terlebih dahulu barang yang ada di toko tersebut dan tiba-tiba menuju kasir.

"Bang."

Adyra yang berada di belakangnya kebingungan.

"Barang yang dititipin Bapak udah sampe?" Tanya Riel pada penjaga toko tersebut.

"Hah? Udah."

Sesudah mengambil barang titipan tersebut, Adyra yang penasaran menanyakan tentang penjaga toko barusan.

"Siapanya elu tadi? Abang? Eh tapi lu kan gapunya kakak anjir."

"Sepupu gw. Ganteng ya? Mau gw jodohin ga?" Ledeknya

"Idih apaansih lo." Ujar Adyra jengkel.

Dan mereka berdua hanya cengengesan sambil berjalan pulang menuju rumahnya masing-masing.

Kejutan lainnya di hari ini.

Sesampai Adyra di rumahnya, terdapat motor yang sepertinya tadi pagi Ia tumpangi.

"Ah, sial. Apaan lagi ini?" Keluhnya sesampai di garasi.

Ketika Adyra membuka pintu rumah, Ia disambut oleh Ayah, Ibunya dan

Antariksa.

"Ya Tuhan, kenapa gw harus ketemu sama dia lagi?"

AdyrAntariksa || IndonesiaWhere stories live. Discover now