'Mungkin kamu memang tidak pernah
Menyadari bahwa ada luka di hati seseorang, yang selama ini setia memedam perasaan nya'Adena Keyshad_
Bel pulang sekolah pun berbunyi, Adena merapih kan buku dan memasukan nya ke dalam tas. Ia melirik kanan kiri, keadaan kelas sudah hening . Hanya ada dirinyah sendiri karna teman teman nyah pulang terlebih dulu.
Adena berjalan santai di korindor sekolah. Langkah nya lagi lagi harus terhenti, karna adena melihat sesuatu yang seharusnya ia tidak boleh lihat. Mungkin tuhan sengaja agar Adena sadar, bahwa berharap kepada manusia hanya akan menimbulkan rasa kecewa, tapi Adena tidak menyadari hal itu.
Adena tersenyum miris, mencaci maki dirinya sendiri. Karna ia benar benar muak dengan apa yang ia lihat, ia melihat farel sedang memasangkan helm kepada, kepala dela.
"Sebenernya ada hubungan apa dela dan farel." ucapnya sambil mengusap kedua kelopak matanya yang sedikit menjatuhkan air mata.
Adena benar benar dibuat bingung oleh sikap Dela akhir akhir ini, Makin hari dela makin dekat dengan farel. Adena merasa semenjak ia mengungkapkan perasaan nya kepada dela tentang farel, Dela malah mendekati farel. Adena benar benar di buat tanda tanya oleh sikap dela yang berubah seperti ini .
"Seharusnya nana di posisi itu!"
Gumamnya dalam hati.Adena melanjutkan lagi langkah nya yang sempat terhenti, ia tidak langsung pulang, karna ia takut mamah nya melihat dirinya dengan keadaan yang kurang baik. Bukan apa apa pasti akan di ceramahi dan di beri pertanyaan yang tidak ada ujung nya.
Di tempat yang jauh dari perumahan, hanya hembusan suara angin yang terdengar. Adena duduk menyendiri di atas bukit cukup tinggi, ia sengaja duduk di atas bukit agar tidak ada orang yang melihatnya, mungkin cuma tuhan yang bisa melihat adena.
Adena mengatur nafasnya, Ia ingin meluapkan kemarahan nya yang selama ini ia pendam seorang diri. Ia tidak peduli dengan ketinggian bukit ini, Ia benar benar ingin meluapkan kemarahan nya di bukit ini.
"nana emang pengecut rel, nana gak bisa ngeluappin apa yang ada di isi hati nana. Dan lebih pengecutnya lagi itu kamu farel! kamu gak pernah mau tau isi hati nana, nana selalu ngasih kode gk jelas sama farel. Tapi kamu kaya gak peduli sama sekali kode - kode yang nana kasih, nana emang bego.,bego.,bego...," teriak Adena dengan tangisan yang sangat deras.
Adena mengatur nafasnya terlebih dahulu, sebelum emosinya mulai meledak lagi. Ia benar benar mengeluarkan air mata yang mengalir cukup deras.
"Bahkan nana rela ngelakuin hal bodoh dan konyol di depan kamu farel, Demi bisa lihat farel ketawa, farel gak tau betapa susahnya jadi nana, yang tiap hari harus menahan malu karna sikap konyol nana demi ngehibur farel". Ucapnya lagi.
Setelah adena mengluapkan isi hatinya, Ia sedikit tenang. Adena langsung menuruni bukit itu dan ia berjalan terburu buru karna sinar matahari mulai tenggelam.
Kini adena sudah sampai dirumahnya, ia tidak melihat siapa pun di dalam rumahnya. Ia sangat bersyukur karna mamahnyah sedang tidak ada dirumah. Ia menaiki anak tangga dan segera melangkah ke kamar mandi, untuk membersihkan diri. Setelah adena sudah rapi dengan baju dasternya, menyisir rambut yang tadi berantakan kini rapih dan di biarkan terurai. Adena menuruni anak tangga, Ia membuka pintu kulkas dan mengambil beberapa cemilan. Adena langsung menuju keruang tamu dan duduk di sopa, Ia menyalakan TV yang berisi film cartoon. Adena sudah merasa lega karna sedikit mengluapkan emosinya di atas bukit tadi.
Disaat adena sedang asik nonton tv dan melahap cemilan nya, Tiba tiba suara pintu terbuka dan..
CEKLEKKK..,
Menampakan sosok lelaki tampan,Ia adalah kakak ke 3 adena( Ardan hudan kurnia) Ia langsung duduk di samping adena. Adena terkejut bukan main, Ia baru melihat lagi kakak ke 3 nya ini, karna ardan sudah 1 bulan tidak pulang kerumah karna sibuk dengan pekerjaan dan kuliah nyah.
"Tumben pulang?" Tanya Adena. Ia sangat kesal dengan kakanya ini,waktu ia pergi tidak pamit terlebih dahulu. Pergi tak pamit pulang tak mengabari!
"Aa pulang bukan nya seneng, malah nanya gituh" Jawab ardan dengan senyum manis dan adena mendelik tak suka.
"Mamah sama papah lagi ke garut katanya ada acara di kampung halaman papah." ucap Ardan sambil mengelus rambut Adena dengan lembut.
"Iya a." jawab Adena dengan singkat.
Sebenernya Adena sudah di beri tau lewat chat oleh mamah nyah. kalo mamah dan papahnya sedang berkunjung ke kampung halaman papah nyah.
Ardan langsung pergi ke kamarnyah, meninggalkan Adena sendirian di ruang tamu.
Papah Adena adalah asli orang malaysia, sedangkan mamah adena asli orang jakarta. Entah bertemu dimana, padahal jarak antara malaysia dan jakarta cukup jauh. Ternyata benar kata pepatah, Jodoh pasti bertemu.
Semenjak kaka pertama perempuannya meninggal. Adena benar benar merasa kesepian , ia ingin mengulang momen dimana ia menceritakan apa yang selalu ia alami, dan bertukar cerita dengan kakak perempuan nya saat itu.
"teh neng kangen." Gumam Adena dengan nada lesu.
Adena langsung menyalakan musik dangdut dengan volume yang sangat keras, Ia berjoget kesana kemari . Ia tidak ingin menyedihkan kakak perempuan nya lagi . Karna adena yakin kakak nya itu pasti sudah tenang di alam nya, Jadi untuk apa adena bersedih. Karna adena yakin selagi ada tuhan di dalam hatinya, Ia tidak akan pernah merasakan kesepian lagi, ya.. walaupun kadang kesepian itu datang tanpa di undang.
"Entah kenapa nana selalu di pertemukan dengan seseorang yang pandai membuat nana meneteskan air mata, dan terkadang juga Allah ngirim nana orang yang bisa buat nana ketawa meski ketawa itu hanya sesaat. Setidak nya Allah bisa adil." Ucap Adena dengan tersenyum tipis.
Ini part 5 , udah di publikasikan teman teman😚 makasihh atas dukungan yahh . Part selanjutnya bakalan ada kok tenang aja cerita nya masihh panjang .pokoknya kalian sabar yah . Secepatnya aku bakalan kasih kelanjutan nya ,gk bkalan lama kok . Aku tau kalian gk suka nunggu kan?? Sama aku juga gak suka nunggu😂maaf nya teman teman kalo ada kata kata yang salah mohon maaf karna masih dalam pembelajaran . Thankyouuuuu❤❤❤❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN LOVING AND LETTING GO ( antara mencintai dan merelakan)
Teen FictionAku jenuh jika terus jatuh cinta sendirian. Sementara kamu, tidak pernah memahami arti dari tatapan ku setiap aku melihat wajah teduhmu. Mungkin kamu memang tidak pernah menyadari bahwa ada luka di hati seseorang yang selama ini menaruh hati kepadam...