Part 16

32 4 0
                                    

    'Seseorang yang jatuh cinta akan melakukan segalanya untuk orang          yang ia cintai'

                    _Adena Keyshad_

Sesuai perjanjian Sirta dan Farel sudah berada dirumahnya Adena. Adena sangat bahagia sekali karna calon kekasihnya datang kerumahnya untuk pertama kalinya.

Saat Sirta dan Farel memasuki rumah Adena, mereka terkejut dengan ruang tamu yang sudah di hias berbagai pernak pernik semacam ulang tahun, Sirta yang melihat itu pun hanya mengeleng gelengkan kepalanya. Sedangkan Farel? Ia masih terheran heran dan memandangi seluruh sudut ruangan rumah Adena. Ia mengerutkan keningnya saat tak sengaja melihat sepanduk berwarna putih polos dan bertuliskan 'selamat datang calon masa depan' dan ia makin terheran heran saat melihat banyak makanan yang sudah tersedia di meja makan tak lupa juga kursi makan nya yang di hiasi pita. "Ada acara ulang tahun kalinya, kalo ulang tahun masa ada bacaan calon masa depan" batin nya bertanya tanya.

Adena memang sudah mempersiapkan ini semalaman di bantu oleh Yasep dan Ardan. Sebenernya kedua kakanya itu sudah menolak namun Adena malah mengacam jika kakanya tidak membantunya maka ia akan bunuh diri. Sangat konyol bukan?

"Sini duduk farel." ajak Adena. Dan Farel pun duduk dengan pikiran yang masih terheran heran dengan isi rumah Adena.

"Dih Farel doang yang di suruh duduk, gue kagak di  tawarin apa ya!" kesal Sirta. Gimna tidak kesal? ia sedari tadi seperti makhluk yang tak terlihat. Adena terus saja asik mengajak farel mengobrol, walau Farel hanya membalas dengan gerakan fisik. Tapi Adena terus aja menceritakan ini lah itu lah. Menurut Sirta tidak penting.

Ucapan Sirta di abaikan oleh Adena. Sirta yang melihat pun menahan kesalnya. Sedangkan Farel? ia hanya tersenyum singkat.

"Mamah!"

"Papah!"

"Aa!"

"Abang!"

"Wahai penghuni rumah ini, keluarlah!"

Tak berselang lama Adena memanggil, mamah dan papahnya pun menghampiri Adena. Di ikuti oleh kedua kakanya.

"Farel, kenalin ini mamah Nana yang sudah melahirkan nana kedunia ini." Ucap Adena sambil menunjuk mamahnya dengan ibu jarinya. Lantas Farel hanya tersenyum kikuk.

"Wah ganteng yah, cocok kalo jadi mantu." Ucap Ati sambil tersenyum.

"Iya lah mah, neng gak bakalan salah pilih kalo soal mantu. Dia masih original kok, belum neng icip." Ceplos Adena. Lantas semua orang menahan tawa. Kecuali farel, Ia memberi ekspresi tidak suka atas ucapan Adena tadi. Emang Dia pikir, Farel ini barang apa!

"Dan ini papah nana yang sudah berjuang mati matian untuk membuat nana kedunia ini." Lantas Ari dan kedua putranya langsung menatap Adena dengan mulut sedikit terbuka.

"Dan ini abang Yasep, yang selalu di sakiti oleh perempuan." Yasep langsung menatap tajam Adena, Karna menurutnya ucapan adiknya ini terlalu berlebihan.

"Dan yang terakhir ini Ardan, dia itu buta warna, dia itu suka ngompol, terus dia juga suka ngobrol sama motor" Jelas Adena. Lantas Ardan yang mendengar ucapan adiknya pun mendelik tak suka Karna menurutnya apa yang adiknya ucapkan ini tidak sesuai dengan kenyataan.

"Om,tan,bang" Sapa Farel sambil mencium pungung tangan Ati dan Ari setelah itu ia mencium pungung tangan kakanya Adena secara bergantian. Dan di ikuti oleh sirta.

Sirta melihat mamahnya Adena sedang tersenyum, papahnya Adena juga sama sedang tersenyum sambil menatap Farel dari atas sampe bawah, Sedangkan kedua kakanya adena seperti menahan kesal.

 BETWEEN LOVING AND LETTING GO ( antara mencintai dan merelakan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang