Part 3

129 46 8
                                    

'Apakah aku harus selalu berbaik hati, ketika semua orang berbuat seenak hati?'

                     Adena keyshad_

Bel pulang sekolah pun telah berbunyi, tidak ada yang sepesial di hari pertama masuk sekolah, semuanya masih sama. Keadaan, perasaan, semuanya masih sama tidak ada yang berbeda dan kebiasaan Adena pun masih sama menatap farel dari kejauhan.

Adena dan Farel sering sekali saling bertatap pan tapi tidak saling berbicara. Entahlah Adena pun bingung untuk mendefinisikan perasaan nya.

Setelah Adena sampai rumahnya, Adena melempar tas ke sembarang arah . Adena membuka sepatu, kaos kaki dan Adena membuka pintu kulkas untuk meminum air dingin . Itulah kebiasaan Adena setelah pulang sekolah.

"Mamahhhhh... neng udah pulang!" ucap Adena dengan nada teriak nya.

"Hussss, anak perempuan gk boleh teriak teriak gituh! Anak perempuan harus lemah lembut." Tegur Ati laila dan di balas angguk kan oleh Adena.

Mungkin sudah menjadi kebiasaan bagi dirinya melakukan hal seperti itu pulang sekolah, entah lah mood Adena sangat tidak baik hari ini.

Adena berjalan menaiki anak tangga, ia malas berdebat dengan mamah yah, yang selalu menang dan berhasil membuat Adena mengbungkam dan kehabisan kata kata.

Setelah Adena memasuki kamar yang ber warna hijau daun di hiasi lambu tumblr dan berbagai pernak pernik boneka kodok, Adena memang menyukai spesies hewan tersebut. Kebanyakan orang emang memandang kodok dengan kata'Jijik'namun bagi Adena kodok adalah spesies yang mengemaskan. Sangat Konyol bukan?

Ia langsung berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Adena benar benar lelah hari ini, entahlah lelah karna apa, padahal Adena tidak melakukan hal yang berat.

Setelah membersihkan diri Adena langsung menaiki kasur, langsung membaringkan seluruh tubuhnya. Dan ia memejamkan matanya, baru beberapa menit ia memejamkan matanya ia langsung membuka matanya kembali. Ia teringat suatu hal tentang Dela, ia merasa ada yang berbeda dari diri Dela, tapi apakah itu?

"Kok nana gk enak hati ini gini yah?ekspresi dela kok jadi berbeda setelah nana cerita tentang farel." Tanya Adena pada diri sendiri .

"Apa dela suka sama farel?"
"Apa dela menyembunyikan sesuatu?"
"Sebenernya apa yang terjadi sama dela?" Ucap Adena dengan tersirat wajah bingung.

BRAKKKKK...

Adena melempar ponsel kesembarangan arah hingga berbunyi suara yang sedikit keras. Adena mengeluh prustasi rasanya ingin menangis, tapi menangis karna apa? Adena benar benar di buat bingung oleh sikap dela.

Ati Laila pun segera menaiki anak tangga karna terdengar suara yang cukup keras hingga mengangu indra pendengaran nya.
Saat Ati telah sampai di lantai 2, Ia langsung memasuki kamar putrinya dan membuka pintu.

CEKLEKKKK...

Pintu terbuka, Adena begitu terkejut saat mamahnya memandang Adena dengan raut wajah yang seperti bertanya"ada apa ini?"

"Emm.. mamah nga., ngapain ke kamar neng?" Ucap Adena dengan gugup.

"Kamu knapa?ada masalah?" tanya Ati sambil berjalan mendekat ke arah adena dan duduk di samping Adena.

Adena terdiam, apakah ini harus di ceritakan kepada mamahnya? Akhirnya Adena memberanikan diri untuk bertanya kepada mamah nya . Karna Adena tau kalo mamah nya sudah bertanya seperti itu pasti susah untuk berbohong.

"Mah emang kalo kita suka sama seseorang harus ada alasan yah?" Tanya Adena dengan menatap wajah mamah nya.

"Oh jadi itu masalahnya, ceritanya lagi jatuh cinta nih." Goda Ati dengan menampilkan senyum penuh arti.

"Langsung ke intinya aja deh mah!" Gerutu Adena dengan memutar bola matanya malas.

"Menyukai seseorang itu sih hal yang wajar neng, dulu mamah juga pernah ngerasain itu kok, jatuh cinta itu kadang datang tanpa di undang." jelas Ati sambil mengusap rambut Adena dengan lembut.

"Tapi kok mah dia gak pernah tau sih perasaan neng?" Tanya Adena dengan memiringkan wajahnya.

"Emang neng udah pernah ngungkapin perasaan ke dia?" Tanya balik Ati kepada putrinya.

"Belum sih mah, neng cuma bilang sama temen aja, kalo neng suka sama dia."

"Aduh neng, kenapa gak bilang langsung aja sama orang nya sih. Kalo neng suka langsung bilang aja jangan melibatkan seseorang,tapi menurut mamah lebih baik pendam dulu dalam hati."

"Lagian kan neng udah terlanjur bilang ke temen! Terus neng sama temen udah bikin perjanjian kok, kalo mereka gk bakalan bilang ke orangnya lagi" jelas Adena penuh kenyakinan.

Ati langsung mendekatkan tubuhnya dan mengusap punggung Adena dengan penuh kasih sayang. Ia tidak habis pikir kepada putrinya, begitu gampang ia mempercayai seseorang.

"Aduh neng.. neng.. dari pada curhat sama temen mending curhat sama Allah aja, Terkadang teman hanya ingin tau saja tanpa peduli. tapi Allah ia bakalan menuntun hambanya agar tidak jatuh kelubang yang salah."

"Jadi neng harus gimana mah?" Tanya Adena dengan wajah polosnya. Karna ia bingung harus melakukan apa, semuanya sudah terjadi. Dan teman teman nya sudah mengetahui perasaan nya yang selama ini ia pendam seorang diri.

"Mau gimana lagi, neng udah terlanjur bilang kan? neng harus terima konsekuensinya." Ati tersenyum saat putrinya ini menceritakan hal yang ia alami. Dan Ati sangat bahagia putrinya ini tipikal orang yang terbuka kalo ada masalah. Jadi hanya perlu pancingan saja sedikit, putrinya ini tidak sungkan sungkan akan menceritakan hal apa saja yang sedang ia alami dan ia rasakan.

"Maksud mamah, Neng bakalan dapat masalah gituh?" Tanya Adena dengan wajah seriusnya.

"Masalah gk akan datang kalo gk ada penyebabnya neng, kata siapa lebih percaya sama temen bukan nya sama Allah. Otomatis neng udah mengundang masalah, tapi semoga tindakan neng ini tidak bernampak buruk." jelas Ati dan tersenyum manis kepada putrinya.

Adena menatap lekat wajah mamahnya, Ia menunduk dan menatap wajah mamahnya lagi . Adena terdiam dengan wajah bingung dan penuh tanda tanya dari perkataan mamah nya, Ia mencerna setiap kata mamahnya barusan.

"Masa mereka kaya gituh sih gk mungkin!" Gumam Adena dalam hatinya.

"Neng?"

"Neng?"

Satu kali dua kali Ati memanggil putrinya. Tidak ada jawaban dari Adena, ia terus sibuk dengan pikiran nya sendiri, Dan untuk ketiga kalinya ati memanggil. Adena langsung sadar dari lamunan nya.

"NENG!" Teriak Ati dengan menghela nafas kasar.

"Eh ia mah apa?" Tanya Adena dengan polosnya.

"Hussss..., kamu ini ngelamun aja. cepetan kebawah kita makan, papah kamu udah pulang dia nunggu di bawah." Ucap Ati dan di balas dengan anggukan oleh Adena. Ati pun langsung membalikan badan nya dan langsung meninggalkan adena yang masih mencerna perkataan mamah nya barusan.

"Berawal dari perteman lalu,terjebak perasaan sering kejadian!" Ucap Adena dengan nada lesu.

Hayohhhh siapa yng udah baca part 3 ini😚 di tunggu yah kelanjutan ya,yang sabar juga yah hhe. Makasih buat kalian yng udah baca cerita novelkuu makasihhh banyakk jangan lupa baca kelanjutan ya yahhh. Seeyouuuuuu❤❤❤❤❤❤❤

 BETWEEN LOVING AND LETTING GO ( antara mencintai dan merelakan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang