Chapter 19

372 19 0
                                    

Menyusuri jalanan yang tampak gelap, adalah hal yang sangat perempuan takuti, apalagi gadis cengeng seperti Kyungso

Saat ini ia tengah berfikir keras, dan berjalan menyusuri jalanan yang gelap itu, dia memang takut tapi takutnya tidak sebanding dengan ketakutan, amarah, dan kesedihan yang ada dihatinya kini

Air mata selalu mengiringi langkahnya, hembusan angin sejuk pun ikut andil menemaninya

"Dulu saat kai memasuki Junior High School, perusahaan ayahnya tiba tiba mengalami kebangkrutan, ibunya bermain belakang, karena itu ayahnya jadi selalu mabuk mabukan, dan akhirnya kai selalu jadi pelampiasan amukan dari ayahnya yang mabuk, dia selalu mendapatkan pukulan entah itu di kepala ataupun perut

Hingga suatu saat ibunya tertangkap basah berselingkuh oleh ayahnya, lalu ayahnya membunuh ibunya dengan tidak elitnya, dia menenggelamkan ibunya di bathtub mandi yang dia sediakan , lalu mengganti airnya menjadi panas dan akhirnya meninggal

Sebelum ayahnya dipenjarakan, dia sempat memukul kai dengan balok kayu, di bagian belakang tempurung kepalanya hingga dia pingsan dan akhirnya dibawa kerumah sakit

Kepalanya mengalami cedera, dan itu sangat fatal dia tidak akan bisa mendengar beberapa kali dalam satu waktu, lalu dia akan sangat merasa kesakitan dibagikan belakang kepalanya

Jika ia tidak terus menjalani kemoterapi, dia tidak akan sembuh dan mustahil, kini hidupnya tergantung pada semangatnya untuk kesembuhannya, jika ia menyerah maka dia akan mati

Jeongmalyeo.. jadilah penyemangatnya untuk hidup Kyung, dia anak baik"

Kata kata itu bagaikan alunan musik duka yang berada dibenaknya.
Kakinya seakan terayun semakin laju, dan kini ia berlari menuju suatu tempat yang saat ini perlu ia kunjungi.

Hingga tiba ditempat itu, dengan hembusan lelah dan seakan sesak di dadanya semakin menggila, Dia terduduk lemas tangisannya pun pecah, tangannya memukul mukul pintu apartemen seakan akan ia diusir dari rumahnya sendiri oleh orang tuanya

Pintupun terbuka menampakkan sesosok pria yang saat ini ia rindukan, ia ingin memeluknya erat hingga Takan pergi seincipun darinya

Berdiri dan memeluknya dengan tangisan kepedihan yang menyayat hatinya

"Ya! Ada apa kyungi-e ya?"

"Jebal hiks andwe hiks hiks"

Pria itu memapahnya kedalam dan mendudukkannya di sofa tanpa melepaskan pelukan, karena pelukan wanitanya sangat erat

"Kyungi-e ya? Wae? Gwenchana?"

"Hiks ayo kita hiks menikah hiks"

"Mwo?"

"Jebal hiks"

"Tenangkan dirimu dulu kyungi-e ya"

"Ayo kita menikah hiks jongin-na hiks"

Memukul dada Jongin berkali kali, dengan tangisan yang semakin pecah, ia kehilangan emosinya saat ini kehilangan kontrol dirinya

Jongin hanya bisa mengelus surai hitam Kyungso dan menunggu wanitanya itu tenang

"Aku Takan pergi kyungi-e ya , aku Takan pergi kemana mana, sttt sudahlah sayang"

"Hiks kau harus berjanji hiks"

"Ne, aku berjanji"

Akhirnya pelukan itupun terlepas, Kyungso gadis itu memandang wajah kai intens, menyusuri wajah prianya dengan sentuhan lembut jarinya, dan berhenti di bagian dagu, menggesekkan ibu jarinya lalu mencium prianya itu lembut, menyalurkan rasa yang teramat dalam dihatinya, dengan sedikit melumat dan beradu nafas, melepaskan tautan dan diakhiri mengecupnya singkat

Ini adalah moment terindah yang pernah dialami kai seumur hidupnya, ia diberikan rasa kasih sayang yang teramat tulus dari sang pujaan hatinya, kini ia hanya tercengang dengan apa yang dilakukan wanitanya saat ini

Kini mereka berdua berada dikamar bercat abu abu dengan garis putih pada titik tertentu dan dihiasi dengan beberapa barang yang terbuat dari bahan emas untuk memberi kesan sederhana tapi tetap mewah

"Kyung ada yang ingin kau bicarakan?"

"Anni, aku ingin tidur disini mulai malam ini"

"Mwo?!"

"Wae? Apa kau tidak suka?"

"Anni, aku suka Kyung, aku bahkan senang jika kau disini, tapi apa tidak ada hal lain yang mendorongmu melakukan ini?"

"Eopsoyeo" jawabnya acuh

"Lalu maksudmu dari kata mulai malam ini itu apa?"

"Mulai malam ini dan seterusnya"

"Y.ye?"

"Sudahlah aku mengantuk"

Kyungso pun beranjak tidur di ranjang yang tersedia dikamar itu

"Baiklah aku akan tidur diluar"

"Ya!!!"

"Wae?"

"Tidurlah disini jongin-na , aku tak bisa tidur sendiri"
Bertingkah manja dengan mengerjapkan matanya

"Lalu apa kau tidur di apartemen mu tidak sendirian Kyung? Seingat aku kau tidur sendiri"

Tanpa jawaban wajah Kyungso berubah padam dan kesal, lalu berbaring dan membungkusnya dengan selimut tebal itu

"Ya ya apa kau marah sayang? Aku hanya bercanda"

"Pergilah tidak usah sentuh aku, tidur di luar sekalian, jangan balik lagi kalau bisa"

"Anni diluar dingin sayang, aku hanya ingin yang hangat disini, memelukmu"

Tidak ada pergerakan sama sekali, kai merasa dirinya seperti sedang membujuk istrinya yang sedang marah, rasanya lucu dan dia bahagia sekarang

Dengan tiba tiba Kyungso membuka selimutnya lalu menarik kai tidur bersama didalam selimutnya, mengecup bibir kai berkali kali lalu mendekap dada kai dan tertidur

Jongin semakin terpaku dengan apa yang dilakukan oleh wanitanya, ini apa? Dia bingung , apakah ini mimpi?, Sungguh jika ini mimpi jangan pernah ada yang berani membangunkannya, dia rela tertidur untuk selamanya kalau begini

Tapi ada hal yang harus dia ketahui apa alasan dibalik semua ini, apa ada sesuatu yang wanitanya itu ketahui tentang dirinya, seingatnya dia tidak pernah memberikan informasi apapun tentang dirinya

Apapun itu ia akan cari tahu esok

---
--
-
TBC


Don't forget to Vote & Coment

One Heart (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang