Chapter 21

427 26 0
                                    

Pernikahan Oh sehun dan Xi Luhan berjalan dengan lancar. dari awal Luhan memang tak percaya ini semua akan terjadi, tapi sungguh hatinya kini percaya dengan kesungguhan pria yang sekarang berada disampingnya

Oh Sehun. pria yang membuat hidupnya penuh luka dan pria yang menjadi penawar luka hidupnya

Berjalan menaiki altar dan mengucapkan janji seumur sehidup dihadapan pendeta dan Tuhannya, serta dikelilingi para saksi yang tersenyum haru dengan acara tersebut

Luhan bahagia Sungguh, ini adalah momen yang tidak akan ia lupakan, Bahkan jika tuhan mengambil nyawanya Sekarang, dia akan menentang sekuat tenaganya apapun yang terjadi demi kebahagiaannya dan keluarga kecilnya saat ini

Tapi sepertinya tuhan memang sangat berbaik hati memberikan kehidupan untuk Luhan walaupun ia tahu bahwa waktunya hanya sedikit, ia akan berusaha membahagiakan keluarganya saat ini

Tepukan para tamu undangan menggema, membuat pria yang telah mengecup kening wanita yang sekarang berstatus sebagai istrinya meneteskan air mata

Berbisik pelan di sela sela ciumannya

"Gomawo, telah berjuang demi aku, kau, dan anak kita"

Luhan tersenyum mengangguk , lalu mengecup bibir Sehun dalam

" Ini adalah hasil pemeriksaan medis nyonya Luhan "

Dokter memberikan sebuah berkas, hasil dari pemeriksaan Luhan setelah melahirkan

"Terimakasih dok"

Sehun membungkuk sopan lalu pergi keruangan Luhan untuk melihat kondisi Luhan yang tampak begitu pulas tertidur

Tangannya terulur untuk membuka berkas yang tadi dokter berikan padanya

Matanya menatap tajam tulisan itu dengan kilatan kemarahan bercampur kesedihan, membuatnya merobek kertas itu lalu pergi dari ruangan Luhan

Kembali keruangan dokter dengan kemarahan yang tidak bisa ia kontrol, berjalan angkuh dan membuka paksa pintu ber cat putih itu

"Ya! Apa yang kau lakukan pada Luhan ku!!" Menarik paksa kerah baju dokter

"Maaf tuan, kau harus menerima kenyataan ini"

"Sejak kapan ia menderita Leukimia? Jelaskan padaku!!!"

"Baiklah, anda bisa tenang tuan, tolong tenang dulu"

Sehun melepas tarikan kasar yang ia lakukan pada dokter

"Tuan, saya tidak tahu pasti tapi ini adalah riwayat penyakit yang diderita oleh nyonya sejak lahir dan tentang kehamilannya yang hampir mustahil, dari awal saya sudah bicara pada nyonya Luhan untuk tidak meneruskan kehamilannya karena kantung rahimnya sangat lemah dan itu berbahaya bagi sang ibu, tapi nyonya Luhan bersikeras untuk meneruskan kehamilannya, sayapun terkejut bahwa nyonya Luhan bisa bertahan sampai saat ini, itu adalah hal yang mustahil bagi keadaan sang ibu untuk tetap bertahan sampai sekarang, tapi kemungkinan tenaganya akan semakin melemah dan Sekarang dinding bagian atas rahimnya terdapat iritasi yang akan menimbulkan rasa sakit pada sang ibu"

Sehun hanya tertunduk lemas dengan air mata yang kini membasahi kedua pipinya

"Kumohon bertahanlah lebih lama, aku tau kau bisa"

Sehun memeluk erat tubuh istrinya, sangat erat seakan akan dia akan kehilangan pelukan yang hangat ini nantinya

.
.
.
.
.

Bau obat obatan menyengat Indra penciuman Jongin saat ini, dia sungguh sangat membenci gedung bernuansa putih ini, dia benci saat ia dimasukkan kedalam sebuah alat yang akan membuatnya tersiksa

One Heart (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang