One Heart (END)

Chapter 23

2 tahun telah berlalu begitu cepat, Chanyeol dan Baekhyun pun sudah menikah, mereka mempunyai dua anak kembar yang berjenis kelamin lelaki dan perempuan, keluarga kecil mereka sangat bahagia

Berbeda dengan sepasang kekasih yang tengah duduk ditepi danau menikmati pemandangan pagi hari yang menyejukkan,

tidak

Bukan mereka berdua yang melihat pemandangan, tapi hanya sang gadis yang dapat melihat pemandangan didepannya

"Kai ya minum obatnya ya" Kyungso terus membujuk kai agar ia meminum obatnya, pasalnya sudah hampir setengah jam ia menunggu tapi obatnya masih saja belum diminum

"Nanti Kyung"

"Tapi ini sudah waktunya kau minum obat.."

"Cukup Kyung!"

Kai menggeram marah dan mengepalkan tangannya. fikirannya terus melayang entah kemana, dia sungguh sangat benci ini, kenapa ini harus terjadi padanya?, Dari dulu hingga sekarang dia hanya menahan sakit hatinya dan harus menahan kesakitan yang tak berujung ini

"Kai ya"

Tangannya terulur mengusap bahu kai untuk menenangkannya, dia tahu dan dia paham apa yang kai rasakan, rasanya pasti sangat menyakitkan, dulu kai tidak pernah mendapatkan kasih sayang orang tuanya dan sekarang penglihatannya hilang

Sungguh ini adalah penderitaan yang tak berujung

"Cukup Kyung cukup! Berhenti mengasihani ku! Pergi kau!"

Batas kesabarannya sudah meluap, dia benci, dia putus harapan. Kai membuang obat-obatan yang Kyungso bawa Hinga jatuh berserakan ditanah

"Kai!! Selama ini aku selalu berusaha keras bersabar untuk mengurus mu! segala kebutuhanmu! Bukan semata-mata kasihan padamu! Kau tahu, dan kau paham betul dengan cintaku! Aku mencintaimu sungguh sungguh!"

"Aku akan menjadi beban untukmu!"

"Kai ya kalau kau menjadi beban untukku aku tak akan berbuat seperti ini, aku Takan peduli padamu, Setiap penyakit pasti ada obatnya, aku tak peduli mau kau penyakitan bagaimana pun perasaan tak bisa berbohong, setelah semua yang aku lakukan apa kau masih meragukan cintaku?"

Kai sadar apa yang telah dia lakukan, tidak seharusnya dia meragukan cintanya, tapi dia hanya takut jikalau akhirnya Kyungso meninggalkannya hanya karena ia buta

"Maaf"

Kai tertunduk lesu, Ini semua karena racun itu, untung saja kai tidak mati, karena kekebalan tubuhnya bisa menahannya, tapi matanya lah yang menjadi korban

Kyungso hanya menghela nafas sabar, kesabaran demi kesabaran akan ia lakukan hanya untuk kai

"Sudahlah, kau harus minum obat Ne, aku akan membantumu"

Akhirnya kai pun mau meminum obatnya yang dibantu kyungso berjalan pulang kerumah yang tidak jauh dari tempat. Sesampainya di rumah, panggilan telfon masuk pada ponsel Kyungso

"Yeoboseo"

" Benarkah ini nyonya Kyungso wakil keluarga dari tuan Kim jongin?"

"Ah ne, ada apa?"

"Kami dari pihak rumah sakit memberi kabar baik bagi anda"

"Eoh?"

"Sudah ada seseorang yang rela mendonorkan matanya untuk tuan Kim jongin"

"Apa? Benarkah? Apa saya bisa bertemu dengannya?"

"Ne benar nyonya, tapi maaf dia tidak ingin berjumpa nyonya, dia ingin berjumpa setelah mendonorkannya"