END

630 29 1
                                    

Tiga tahun belakangan ini Kematian Luhan masih belum bisa diterima oleh Oh Sehun

Bahkan saat ini ia tengah mabuk dan berjalan tergopoh-gopoh menuju kendaraannya di parkiran, sambil bergumam hal yang tidak jauh dari kata 'Luhan'

"Hey bung! Sadarlah"
Chanyeol tak sengaja melewati tempat itu dan segera membantu Sehun yang sedang tersungkur

"Eoh itu kau hyung? tolong Antar kan aku pada Luhan sekarang Hyung.. dia sedang menungguku"

Chanyeol membantunya berjalan dengan memapahnya

"Sadarlah! Luhan sudah tidak ada sehun-ah!"
Chanyeol membawa Sehun ke mobilnya, karena tidak mungkin membiarkan Sehun untuk menyetir sendiri dengan keadaan seperti ini

Sesampainya di rumah sehun, Chanyeol masih dengan sabar memapahnya kedalam kamarnya walaupun dengan racauan tidak jelasnya selalu ingin membuatnya membanting tubuh Sehun

"Luhan-ah aku merindukanmu hiks hiks"

Sehun menangis dalam mabuknya, menyerukan nama Luhan tanpa henti

"Ya Sehun! Sadarlah ! Sampai kapan kau akan seperti ini?! Setidaknya lihatlah anakmu!"

"Anakku? Tidak! Aku benci dia! Hiks karena dia Luhan hiks mati! Semua salahnya!"

Chanyeol mengepalkan tangannya, sungguh dia sangat geram akan perilaku Sehun setelah kematian Luhan.

Pasalnya Sehun pria itu selalu larut dalam bekerja, dan pulang dalam keadaan mabuk. Dengan teganya dia tidak peduli akan anaknya sendiri, hingga akhirnya Kyungso dan kai yang merawat anaknya selama ini

"Oh itu alasan mu yang sebenarnya !!Sudah cukup! Kutunggu kau sadar dan kau akan ku buat babak belur!"

Chanyeol pergi meninggalkan sehun yang terkapar di kasur nya

.
.
.

"Samchon, Haowen ingin bertemu Daddy, Haowen rindu Daddy"

Cicit anak kecil yang tengah menyantap sarapan paginya, membuat pria dewasa yang dipanggil pun menoleh haru dan mengusap kepala Haowen lembut

"Baiklah nanti kita jumpa Daddy di kantor ok?"

"Benarkah?" Ucapnya girang

Jongin mengangguk tersenyum, sudah lima bulan anak itu tidak bertemu ayahnya, Sehun nampak enggan berhadapan dengan bocah kecil ini, bisa dihitung berapa kali dalam setahun ia bertemu dengan anaknya Sendiri.

'Gila' ya itu yang harus diselipkan dalam pikiran sehun. Dia selalu menghindar dari anaknya, sudah cukup ia sudah tidak tega pada Haowen, sekarang mereka harus membicarakannya

"Sudah sekarang kita harus berangkat sebelum Haowen terlambat sekolah"

"Arraseo"

Haowen menggendong tasnya. berlari menghampiri bayi berusia sepuluh bulan yang tengah bermain di ruang tamu dengan beberapa mainannya

Mengecup kening bayi itu dan meluknya, bayi itu ikut kegirangan seakan tau apa yang haowen rasakan

Haowen melepaskan pelukannya
"Taeoh-ah Hyung mau bertemu daddy, nanti setelah Hyung bertemu daddy Hyung akan mengenalkan daddy dengan Taeoh, nanti kita bisa bermain bersama arraseo"

Kim Taeoh adalah anak laki-laki dari Kyungso dan Jongin, mereka menikah setahun yang lalu

Bayi yang bernama Taeoh itupun menepuk tangannya girang dengan mainan yang selalu ia gigit

Haowen pun beranjak dan melambaikan tangannya kearah Taeoh

Setelah itu Haowen berangkat sekolah dengan hati yang gembira, sampai di sekolah pun Haowen tidak habis habisnya tersenyum, walaupun anak anak lainnya tidak mau berteman dengannya. Dia selalu sabar belajar dan bermain sendiri, dia tidak mengindahkan ejekan teman-temannya seperti

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One Heart (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang