Pt. 10

312 51 15
                                    




HappyReading🌹..





















Liu terus berlari mengelilingi lapangan sembari mengumpat dalam hati, Dia benar benar kacau, luka di wajah itu bahkan tak Dia obati dan memilih langsung menjalani hukuman, soal Shin Yuna. jangan kira mereka tengah menjalaninya bersama, mana sudi Liu menatap Gadis itu, dan bisa bisa bukan menyelesaikan hukuman justru mereka akan semakin menambah hukuman.

Sudah 20 putaran, Liu berhenti sejenak,,menghirup udara sebanyak banyaknya dengan rakus, Gila. benar benar kepala sekolah Gila. kaki Liu begitu pegal, di tambah kepalanya pusing karena terik matahari yang begitu menyengat, meski Jam baru menujukan pukul 10:30

Liu mendudukan diri di rumput, di usapnya keringat yang begitu membanjiri wajah, sesekali Liu meringis menahan sakit karena luka luka di wajahnya tak sengaja terkena tangannya sendiri.

"Liu." Terlihat Raejung berlari dengan membawa kantong, Liu menggeleng melihat Raejung, Gadis itu hampir saja terjatuh karena tali sepatunya yang belum dia ikat

"Yak,,tali sepatu mu belum di ikat" kata Liu, tapi Raejung tak menghiraukan dan langsung mendudukan diri di samping Liu

"Ini, aku membawakan mu beberapa makanan dan minum, makanlah, kau terlihat memprihatinkan"

Tak!

"Kau pikir aku pengemis."

"Ya sudah,,cepat makan sebelum si kepala sekolah menyebalkan itu memergoki kita" kata Raejung

Liu langsung menyambar makanan yang di bawakan Raejung dan memakannya dengan lahap, kedua Gadis itu makan sembari mengobrol tentang hal hal lucu, sesekali mereka tertawa karena tingkah konyol Raejung

"Hei,,kau serius itu tidak sakit? mau aku bawakan obat?" Raejung meringis pelan melihat luka di wajah Liu, Gadis itu tak bisa membayangkan betapa sakitnya

"Tidak perlu, akan ku urus nanti, kau tidak usah khawatir, eum,,bisa kau kirimkan pesan pada ibu ku, bilang kalau aku akan pulang terlambat karena pelajaran tambahan"

"Baiklah, tapi apa kau serius tak ingin mengobatinya?" meski Liu bilang tak apa tapi Raejung masih memiliki hati nurani untuk terus memaksanya

"Jung Raejung, jangan buat aku memukul mu" Raejung menyengir

"Ok, kalau begitu aku pergi"

.....

Beomgyu menghela nafas, matanya setia melihat ke arah lapang, Di sana terlihat seorang Gadis yang tengah berlari, Liura. sejujurnya Beomgyu menyesal dan ingin meminta maaf pada Gadis aneh itu, tapi Gengsinya sangat tinggi untuk melakukannya

Apa kata orang jika melihatnya meminta maaf pada Gadis apalagi Hobae seperti Liura,,citranya bisa hancur jika itu terjadi, tapi hei,,saat adegan Kiss dengan Liu karena ulah nya itu, dia bahkan sama sekali tak merasa Image nya tengah di pertaruhkan.

You Really Look Like a Jerk, Gyu.

Katakan Beomgyu brengsek, memang Dia terlihat seperti itu, logika saja, mana ada Pria baik yang seenaknya mengambil First Kiss seorang Gadis tanpa izin, mana ada Pria baik yang sengaja mencium pipi seorang Gadis tanpa permisi hanya untuk membuat mantannya pergi, dan mana ada Pria baik yang mempermalukan seorang Gadis dengan menciumnya di depan orang banyak? bahkan Gadis itu juga mendapat perkataan tak enak yang menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang Wanita karena dirinya.

Beomgyu menghela nafas kasar, Dia mengacak rambut frustasi, Dia juga bingung kenapa bisa selalu lepas kendali jika bersama Gadis aneh itu "Liura,,kau Gadis ceroboh yang membuat ku bisa Gila" kata Beomgyu pelan

Tiba tiba Beomgyu terkejut saat ada yang menepuk bahunya, dan ternyata itu Taehyun "Wae?" Taehyun menarik bangku di belakangnya lalu duduk dan mengikuti arah pandang Beomgyu

"Kau merasa bersalah?" Beomgyu menatap Taehyun datar

"Tidak perlu gengsi, aku tau kau menyesal, dan kau memang harus menyesalinya" Taehyun memang tak pernah terbantahkan

"Diamlah, jangan mengganggu ku"

"Kau,,menyukainya?" Kali ini Pertanyaan Taehyun membuat pikiran Beomgyu menjadi tambah kacau

"Jangan bicara omong kosong, Dia sama sekali bukan tipe ku" elak Beomgyu

"Aku sarankan,,jangan membuatnya menaruh harap pada mu, jangan membuatnya terluka,,

"Kau bisa membohongi orang lain, tapi tidak dengan ku, kau,,menganggapnya seperti Ryujin kan?" Lidah Beomgyu seperti kelu, Dia bingung bagaimana menjawabnya, tapi perkataan Taehyun selanjutnya semakin membuatnya tak bisa berkutik

"Ryujin. Dia sudah kembali"

.....

"Akhirnya,," Liu menjatuhkan dirinya dan tertidur di lapangan, masa bodo dengan murid lain yang menatapnya aneh, yang jelas Dia bisa bernafas dengan puas

"Hei." Liu membuka mata dan melihat Gadis dengan rambut sebahu tengah berdiri sembari melambaikan tangan padanya, Dia agak bingung, apa Gadis ini mengenalnya? atau jangan jangan Dia sedang bermimpi? What kind of nonsense is that Liu? ini masih tengah hari bolong

"Maaf, kau siapa?"

"Kau lupa, ini aku yang berangkat bersama mu tadi pagi" Sekarang Liu ingat, Dia Gadis yang menawarkan tumpangan padanya

"Mari aku bantu" Liu meraih tangan Gadis itu untuk membantunya berdiri

"Terima kasih" kata Liu

"Aku,,Shin Ryujin."

"Jung Liura, panggil saja Liu" Ryujin mengangguk sembari tersenyum dan Liu akui Gadis di depannya ini sangat cantik dan manis, pasti Dia akan jadi rebutan para Senior nantinya, meski harus di urutan ke dua karena Wang Yiren masih belum terkalahkan

"Apa yang terjadi dengan mu?" tanya Ryujin, tapi nampaknya Liu tak mengerti karena pikirannya sedang bercabang kemana mana

"Maksud mu?" Ryujin tertawa kecil

"Kau ini lucu,,wajah mu?" Liu tertawa canggung

"Oh ini,,tak apa"

"Tak apa bagaimana maksud mu, ayo ikut aku,,aku akan membawa mu ke Ruang kesehatan" Ryujin menarik tangan Liu tanpa mendengarkan persetujuannya terlebih dulu

"Kau ini, seharusnya kau obati dulu luka mu, luka seperti itu bisa infeksi jika kau diamkan" satu kesimpulan yang Liu ambil, Ryujin sangat cerewet

Saat perjalanan menuju Ruang kesehatan banyak yang memandang mereka, eum lebih tepatnya Ryujin karena Gadis itu nampak asing, sesekali Ryujin melempar senyum pada mereka yang menyapa, dan tiba tiba pandangannya bertemu dengan orang yang tak asing baginya, seseorang yang membuatnya selalu menangis dan menyesal tiap malam karena mengingkari janjinya, Ryujin menghentikan langkah, Liu yang tak menyadarinya jadi menabrak punggung Gadis itu

"Ryujin,,kenapa berhen–" Liu menghentikan ucapannya saat melihat di depan sana ada Beomgyu tengah menatap ke arah mereka, ah tidak,,lebih tepatnya Ryujin.

"Apa mereka saling kenal?" Liu menatap mereka secara bergantian, Dia jadi seperti orang ketiga di antara mereka jika begini, tapi,,dari tatapan Ryujin, Liu merasa Gadis itu seperti sudah lama mengenal Beomgyu dan begitu juga sebaliknya

Liu tak mengerti ini, tapi yang jelas perasaannya tak enak, dari arah belakang Beomgyu Dia bisa melihat Yiren si nenek lampir itu tengah menatap sinis pada Ryujin, dan itu semakin membuatnya bingung meski dia sadar ini sama sekali bukan urusannya, tapi sialnya Dia sudah di tempatkan dalam posisi seperti ini, So what actually happened?

Ryujin – Beomgyu – Yiren ???









LoveHate—

LOVE HATE || (TXT) TOMORROW X TOGETHER ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang