Wang Yi Bo,lelaki muda dengan kemampuan dance yang benar-benar mengagumkan,dia memiliki tinggi yang semampai,tampan,berkulit putih dan mata yang indah,namun dibalik mata indah itu ada berjuta rasa sakit yang telah dia rasakan dan hanya dia pendam sendirian,tidak perlu di ceritakan,ya hanya itu alasannya selama ini,meski sakit namun dia tidak ingin terlihat lemah,dia kuat!dia mampu!meski terkadang rasa sakit itu tidak mampu dia tahan disaat-saat tertentu seperti kemarin malam,dia tidak ingin mengingatnya,dia tidak ingin terus terbayang akan hal itu namun kemarin dia tiba-tiba teringat akan hal itu,hal yang sudah terjadi beberapa tahun lalu
"Ma,aku ingin mengejar mimpiku." Ucap Wang Yi Bo pada perempuan setengah baya di depannya,namun meski sudah setengah baya,wanita itu masih memancarkan aura cantik dari dalam dirinya terlebih disaat wanita itu tersenyum. "Apa kau yakin nak?" Wanita itu bertanya menyakinkan keputusan yang dibuat anaknya yang umurnya saja saat ini baru menginjak remaja. "Ma,aku ingin mandiri,aku ingin membuat mereka semua mengakui keberadaanku,aku akan berusaha sekuat yang aku bisa ma." Wang Yi Bo berucap yakin,dia ingin semua orang melihatnya,memperhatikannya,mengakuinya,dia tidak ingin terpaku hanya karna penyakit yang di deritanya. Ya,Wang Yi Bo pada usianya yang baru remaja sudah di vonis sakit pada organ hatinya yang dapat membuatnya mudah lelah dan sering jatuh pingsan. "Tapi nak,kondisimu.." wanita berusaha menahan air matanya yang sudah memaksa ingin turun. "Apa ma tidak percaya padaku? Apa aku selemah itu ma?" Wang Yi Bo menatap kedua mata ibunya,wanita itu duduk disebuah sofa dengan warna cream muda sedangkan Wang Yi Bo duduk bersimpuh di depan sang ibu, "ma hanya khawatir dengan kesehatanmu nak." Sang ibu berucap sembari mengelus lembut kepala anaknya,tatapan matanya menyendu,dia tidak ingin terpisah jauh dari anak semata wayangnya itu,terlebih kondisi Yibo yang seperti itu.
"Ma,Yibo kuat,Yibo pasti bisa,ma harus percaya itu." Yibo mengatakan hal itu,air mata itu mengalir,ibunya menangis,dia terharu,anaknya sudah besar,bukan lagi anak kecil yang harus berjalan di belakangnya,namun kini dia sudah bisa menentukan jalannya sendiri. "Ma,jangan menangis,Yibo janji,Yibo pasti akan tepat waktu memberi kabar dan akan makan tepat waktu,ma jangan khawatir,ma hanya doakan saja agar Yibo mampu menggapai cita-cita Yibo dan membahagiakan ma." Wang Yibo mengatakan hal itu sembari mengusap air mata yang mengalir itu,dadanya terasa sakit saat melihat ibunya menangis,dia sebenarnya tidak ingin jauh dari ibunya namun keinginannya untuk mencapai apa yang dia cita-citakan sudah bulat. "Jika kau sudah yakin maka ma tidak bisa melarangmu,tapi berjanjilah untuk tetap baik-baik saja disana." Sang ibu memeluk anaknya dengan perasaan haru yang tumpah di malam itu,malam terakhir mereka serumah karna keesokkan harinya Yibo sudah berangkat memulai menempuh jalannya untuk masa depannya.
Waktu berlalu,dan kini sudah seminggu sejak Yibo jauh dari rumahnya, hari-harinya berat,dia tidak tau apa-apa,dan dia tidak mengerti apapun,dia hanya bersekolah dan menekuni hobynya,dance. Namun dia merasa tidak puas jika hanya dengan seperti ini,ini tidak akan membuatnya berkembang,lalu untuk apa dia jauh dari orangtuanya jika dia tidak ada perkembangan,dia pun mulai mengikuti audisi-audisi yang sesuai dengan kemampuannya,gagal,gagal,dan gagal. Dia gagal berkali-kali hingga waktu tak terasa sudah 2 tahun dia jauh dari rumah namun dia tetap tidak menyerah dengan keadaannya,meski gagal dia akan bangkit dan terus,terus,terus mencoba lagi,hingga akhirnya dia mampu dan dia berhasil direkrut oleh sebuah agency yang akan membantu dirinya mengembangkan skillnya dan membuatnya lebih dikenal orang lain,ya Yibo kini berada di bawah naungan agency YH,agency besar yang telah banyak mengasuh anak-anak dengan bakat menyanyi dan dance untuk di jadikan sebuah grup atau yang sering di sebut dengan boyband. Jika kalian bertanya bagaimana dengan sekolah Yibo,dia sudah lulus,kemampuan otak Yibo diatas rata-rata hingga dia mampu lompat kelas dan lulus lebih cepat,karna ini juga untuk menepati janjinya pada sang ibu bahwa dia akan segera sukses dan Kembali kepada sang ibu.
"Hai,namaku Wang Yi Bo,senang berkenalan dengan anda semua." Wang Yi Bo memperkenalkan diri di depan orang-orang dewasa yang ada di tempat itu,beberapa diantara mereka tampak terpesona dengan ketampanannya dan beberapa orang pula yang memandangnya dengan pandangan mencemooh. "Heh,anak kecil ya." Ucap salah satu lelaki dengan perawakan badan tinggi besar dan berwajah tegas,dia berdiri setelah mengatakan itu dan berlalu pergi setelah memandang rendah pada Yibo, "sudah jangan terlalu di pikirkan,hari ini kau adalah anggota dari kami dan kau akan di didik untuk menjadi anggota boyband yang sebentar lagi akan debut,dan aku harap kau bisa segera mengerti dan kita bisa debut sesuai jadwal." Seorang wanita seumuran dengan ibunya mengatakan itu,dia adalah bigbos dari agency ini. Wang Yibo mengangguk faham dan mulai dari sini hal-hal berat itu dimulai,semua hal-hal baru yang belum dia mengerti dan belum lagi latihan-latihan berat yang setiap harinya selalu ada,dia tidak ingin menyerah meski berat,meski terkadang hatinya terasa sakit disaat dia terlalu lelah,meski sudah beberapa kali dia pingsan namun itu tidak menjadikannya lantas menyerah,hampir sekali dia kehilangan mimpinya karna keadaanya yang tidak ada kemajuan dan itu membuat sang bigbos bermaksud mengganti Yibo dengan yang lain namun Yibo bersikeras untuk tetap bertahan dan berusaha menyakinkan wanita itu,dan dari sekian banyak usaha akhirnya wanita itu mengerti,wanita dapat melihat kesungguhan di mata Yibo,keteguhan hatinya,semangat pantang menyerahnya,dia tau semua itu,dan itu sangat menyentuh hatinya,jarang ada anak muda yang seperti dirinya.
"Hey kau! Bawa ini! Dan cepat! Kau lambat!" Ya inilah hari-harinya,selalu di perlakukan semena-mena dan Yibo hanya diam saja dan melakukan apa yang diperintahkan,bukan karna tidak berani namun Karna dia tidak ingin membuang kesempatannya jika dia membuat keributan. Dia hanya mampu bersabar dan terus berkembang,hingga pada akhirnya hari debut itu terjadi,mereka berlima,ya anggota boyband itu berlima dengan Yibo di dalamnya,mereka sudah sangat akrab satu sama lain,terlebih dengan salah satu anggota yang memiliki tanggal lahir yang sama dengannya,dia sudah seperti saudaranya,dia juga baik padanya,namun kenyataan lain tidak seindah itu,di saat pertama debut,grupnya sudah memiliki banyak haters,belum begitu banyak penggemar terlebih pada anti itu lebih sering membuli dirinya dari pada anggota lain,namun dia tidak lemah!dia kuat! Dia sudah berjanji pada ibunya. Hingga pada akhirnya,dia tidak mampu dengan semua cemoohan itu,dengan kalimat-kalimat itu,dia hanyalah seseorang yang ingin mencapai mimpi namun mengapa harus seberat ini,dia tertekan,dia belum begitu mampu menahan semuanya meski itu harus,terkadang dia berpikir untuk mengakhiri hidupnya jika saja dia tidak teringat akan janjinya pada ibunya.
"Yibo! Apa yang kau lakukan!" Semua terkejut,Yibo tiba-tiba menarik anting yang tertaut di telinga kirinya dengan sekali tarikan dan itu membuat telinganya terluka dan berdarah,Yibo hanya diam disaat temannya meneriakinya,pikirannya kosong,dia hanya ingin mengungkapkan rasa sakitnya,mungkin ini mampu mengurangi meski hanya sedikit. "Apa kau gila hah!" Seung-yeon marah di tidak habis pikir dengan jalan pikiran Yibo,iya dia tau ini sangat berat dan pasti Yibo tertekan tapi tidak seperti,tidak harus menyakiti dirinya sendiri. "Aku,aku,aku tidak tau,," Seung-yeon memeluk Yibo,dia tau Yibo hanya butuh seseorang untuk mendengarkan semua keluh kesahnya,dia juga tau selama ini Yibo merindukan ibunya namun dia selalu berusaha tampak kuat di depan semuanya,dia selalu mengatakan dia baik-baik saja dengan senyum itu,senyum palsu. "Ma,,ma,," dada Seung-yeon terasa hangat dan basah,dia hanya mengeratkan pelukannya dan dia membiarkan Yibo untuk melepaskan semua bebannya di malam ini,di asrama ini,anggota lain hanya memperhatikan dari kejauhan dan mereka juga merasa iba dengan keadaan yang Yibo alami,dia hanya pemuda yang harus terpisah dari orang tuanya disaat dia belum genap berusia 14 tahun,namun dia kuat,tidak mudah menyerah demi menggapai cita-citanya.
itulah yang membuat mereka berempat mengakui Yibo meski dia yang paling muda diantara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mimpi Dan Kenyataan
FanfictionKetika mimpi itu kau percayai maka harapan itu pasti ada